Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mukormikosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Mukormikosis atau jamur hitam adalah jenis infeksi jamur yang serius. Baca penjelasan lengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, hingga pencegahan.

Apa Itu Mukormikosis?

Mukormikosis atau mukormikosis adalah infeksi yang berbahaya yang disebabkan oleh jamur mucormycetes. Jamur ini umumnya menyerang sinus, paru-paru, kulit, dan otak. Infeksi dapat terjadi ketika seseorang menghirup spora jamur atau bersentuhan dengan benda atau makanan yang terkontaminasi seperti tanah, produk yang busuk, roti, atau kompos.

Mukormikosis pada Pengidap COVID-19

Ada beberapa hal yang terkait antara mukormikosis dengan COVID-19, berikut di antaranya:

1. Mukormikosis terdeteksi pada pasien COVID-19

Infeksi jamur seperti mukormikosis, aspergillosis, dan invasive candidiasis terdeteksi pada pasien COVID-19 parah atau pulih. Infeksi ini telah terkait dengan penyakit parah dan kematian.

2. Peningkatan Kasus Mukormikosis di India

India melaporkan peningkatan kasus mukormikosis. Pencegahan penyakit terkait COVID-19 perlu fokus pada pengendalian indeks glikemik pada pengidap COVID-19. Penggunaan kortikosteroid sistemik dalam pengobatan kasus yang parah juga perlu diperhatikan.

3. Pasien COVID-19 harus Menghindari Obat Tertentu

Penggunaan kortikosteroid sistemik atau obat imunomodulasi lainnya untuk pasien COVID-19 ringan atau sedang harus dihindari. Fasilitas perawatan kesehatan perlu memperkuat program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) pasien untuk mencegah wabah terkait perawatan kesehatan.

Tanda dan Gejala Mukormikosis

Gejala mukormikosis tergantung pada bagian tubuh mana jamur tersebut tumbuh dan berkembang. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan mukormikosis, segera hubungi dokter atau dokter kulit.

1. Sinus dan Otak

Berikut adalah gejala rhinocerebral (sinus dan otak) mukormikosis:

  • Sakit kepala
  • Hidung atau sinus tersumbat
  • Pembengkakan di satu sisi wajah
  • Demam
  • Lesi hitam di batang hidung atau bagian dalam mulut bagian atas yang memburuk dengan cepat

2. Paru-Paru

Gejala pulmonary (paru-paru) mukormikosis meliputi:

  • Demam
  • Sesak napas
  • Batuk
  • Nyeri dada

3. Kulit

Gejala cutaneous (kulit) mukormikosis meliputi:

  • Kulit tampak lecet atau bisul
  • Pembengkakan di sekitar luka
  • Area kulit yang terinfeksi dapat berubah warna menjadi hitam
  • Nyeri
  • Kulit terasa hangat
  • Kemerahan yang berlebihan di kulit

4. Sistem Pencernaan

Gejala mukormikosis gastrointestinal meliputi:

  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Perdarahan gastrointestinal

5. Otak

Mukormikosis disseminated umumnya terjadi pada orang yang sudah sakit akibat kondisi medis lain. Gejala yang mungkin terkait dengan mukormikosis di otak meliputi:

  • Perubahan kondisi mental
  • Koma

Kapan Harus ke Dokter?

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau gangguan kekebalan harus mencari perawatan medis jika mengalami gejala berikut:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mata bengkak
  • Sakit sinus

Penyebab Mukormikosis

Mukormikosis disebabkan oleh paparan jamur mucormycetes. Organisme ini dapat tumbuh pada berbagai media termasuk dedaunan, tanah, tumpukan kompos, dan kayu lapuk atau busuk. Infeksi dapat terjadi saat seseorang menghirup spora jamur di udara. Paparan ini terutama dapat menyebabkan infeksi di organ seperti sinus, paru-paru, kulit, mata, wajah, dan sistem saraf pusat (meskipun jarang). Jamur ini ada secara alami di lingkungan dan tidak semua orang yang terpapar akan terkena infeksi. Risiko tertular meningkat pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Faktor Risiko Mukormikosis

Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko mukormikosis:

  • Luka bakar
  • Luka atau goresan
  • Transplantasi organ baru-baru ini
  • Transplantasi sel punca
  • Penggunaan steroid jangka panjang atau narkoba suntik
  • Neutropenia
  • Hemokromatosis
  • Operasi
  • HIV atau AIDS
  • Gizi buruk
  • Bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah
  • Diabetes, terutama jika tidak terkendali
  • Kanker

Diagnosis Mukormikosis

Mukormikosis seringkali tidak disadari oleh penderitanya. Biasanya, diagnose ditegakkan setelah dokter memeriksa infeksi paru-paru, sinus, atau kulit. Jika Anda mencurigai infeksi ini, segera kunjungi dokter.

Diagnosis mukormikosis dapat dilakukan dengan mengamati sampel jaringan di laboratorium. Dokter mungkin akan mengumpulkan sampel dahak atau cairan hidung jika infeksi sinis yang dicurigai. Pada kasus infeksi kulit, dokter mungkin juga akan membersihkan area luka.

Cara Mengobati Mukormikosis

Perawatan mukormikosis dimulai dengan pemberian obat antijamur melalui infus dan operasi debridement untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi. Pengangkatan jaringan terinfeksi diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.

Jika pasien merespons terapi IV dan pengangkatan jaringan dengan baik, dokter dapat melepaskan infus dan memberikan obat oral.

Beberapa obat antijamur yang digunakan untuk mengobati mukormikosis antara lain:

  • Amphotericin B (melalui infus)
  • Isavuconazole (melalui infus atau oral)
  • Posaconazole (melalui infus atau oral)

Komplikasi

Jika tidak diobati dengan benar, mukormikosis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kebutaan, pembekuan darah, atau kerusakan saraf. Tanpa pengobatan yang adekuat, infeksi ini dapat berakibat fatal. Risiko kematian bergantung pada organ yang terkena. Risikonya lebih rendah pada infeksi sinus dibandingkan infeksi paru-paru atau otak.

Pencegahan Mukormikosis

Tidak ada cara untuk menghindari paparan terhadap spora penyebab mukormikosis. Namun, terdapat langkah-langkah yang dapat mengurangi risiko. Langkah-langkah ini sangat penting jika Anda memiliki kondisi yang meningkatkan risiko terkena infeksi ini.

Berikut beberapa cara mencegah mukormikosis:

  • Hindari area yang banyak debu atau tanah. Jika harus berada di area seperti lokasi konstruksi atau penggalian, gunakan masker wajah seperti N95.
  • Hindari air yang terkontaminasi. Jauhi air banjir atau bangunan yang rusak akibat air, terutama setelah bencana alam seperti angin topan atau banjir.
  • Jaga kekebalan tubuh yang baik. Hindari aktivitas yang menghadapkan pada debu dan tanah seperti berkebun atau beraktivitas di halaman. Jika memungkinkan, gunakan sepatu, sarung tangan, celana panjang, dan baju lengan panjang untuk melindungi kulit. Bersihkan luka atau goresan segera dengan air dan sabun.

Referensi

Anonim. Tanpa Tahun. Coronavirus Disease (COVID-19)/Mucormycosis. https://www.who.int/india/emergencies/coronavirus-disease-(covid-19)/mucormycosis (Diakses pada 14 Juli 2021)

  • Anonim. Tanpa Tahun. Symptoms of Mucormycosis. https://www.cdc.gov/fungal/diseases/mucormycosis/symptoms.html (Diakses pada 14 Juli 2021)

  • Cherney, Kristeen. 2017. Mucormycosis. https://www.healthline.com/health/mucormycosis (Diakses pada 14 Juli 2021)

  • Sreenivas, Shishira. 2021. Mucormycosis: What to Know. https://www.webmd.com/lung/mucormycosis-black-fungus-infection (Diakses pada 14 Juli 2021)

  • Vyas, Jatin M. 2020. Mucormycosis. https://medlineplus.gov/ency/article/000649.htm. (Diakses pada 14 Juli 2021)

  • About The Author

    Permethrin: Manfaat, Dosis, Efek Samping

    Manfaat Air Beras untuk Rambut Berkilau dan Cara Menggunakannya