Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tetralogi Fallot: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Tetralogi Fallot adalah kelainan langka pada jantung yang terdiri dari empat masalah jantung sekaligus. Ketahui apa itu tetralogi Fallot, gejala, penyebab, pengobatan, dan sebagainya.

Apa Itu Tetralogi Fallot?

Tetralogi Fallot adalah kondisi medis langka yang terjadi ketika seorang bayi lahir dengan empat kelainan jantung sekaligus. Keempat masalah jantung yang terlibat adalah:

  • Defek Septum Ventrikel: Terdapat lubang pada dinding antara dua ventrikel (ruang pompa) jantung.
  • OverridingAorta: Biasanya, katup aorta hanya terhubung dengan ventrikel kiri pada jantung normal. Namun pada penderita overriding aorta, katup tersebut terhubung dengan kedua ventrikel, yaitu ventrikel kanan dan kiri.
  • Stenosis Pulmonal: Merupakan penyempitan pada katup paru-paru dan arteri pulmonalis utama. Kondisi ini menghambat aliran darah dari ventrikel kanan ke paru-paru.
  • Hipertrofi Ventrikel Kanan: Terjadi penebalan dinding ventrikel kanan akibat memompa darah dengan tekanan yang tinggi.

Bayi yang lahir dengan tetralogi Fallot (TOF) memiliki kulit yang berwarna kebiruan karena kurangnya pasokan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Pada saat lahir, bayi dengan TOF mungkin tidak menunjukkan gejala dan gejala baru muncul setelah beberapa waktu tergantung pada tingkat keparahan TOF.

Tetralogi Fallot adalah kondisi langka yang terjadi akibat gangguan perkembangan jantung janin dalam rahim. Penyebab TOF juga terkait dengan kelainan kromosom seperti sindrom delesi 22q11.

Gejala Tetralogi Fallot

Gejala tetralogi Fallot mulai terlihat pada bayi yang baru lahir atau beberapa minggu setelah kelahiran. Tanda dan gejala yang mungkin timbul antara lain:

  • Kulit berwarna kebiruan akibat kurangnya pasokan darah kaya oksigen (sianosis).
  • Ujung jari tangan dan kaki tampak bengkak atau tidak normal.
  • Bayi menangis terus-menerus.
  • Mengalami episode “Tet Spells”, yaitu perubahan warna kuku, bibir, dan kulit menjadi kebiruan setelah menangis atau menyusu. Hal ini terjadi karena penurunan kadar oksigen dalam darah secara tiba-tiba.

Pada sebagian bayi atau anak kecil, gejala TOF mungkin tidak terlihat secara langsung dan baru timbul setelah beberapa waktu. Gejala tersebut meliputi:

  • Napas cepat atau sesak napas saat makan, berolahraga, atau beraktivitas berat.
  • Mudah lelah dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Kenaikan berat badan yang lambat.
  • Murmur jantung, yaitu suara berisik pada jantung akibat aliran darah yang tidak normal.
  • Mudah mengantuk, gelisah, dan tidak responsif karena kadar oksigen yang rendah.

Kapan Harus ke Dokter?

Dokter akan memeriksa kondisi bayi yang baru lahir secara keseluruhan. Jika gejala TOF baru muncul beberapa minggu setelah kelahiran, segera konsultasikan ke dokter bila bayi menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Perubahan warna kulit menjadi kebiruan.
  • Terlihat lemah atau tidak sehat seperti bayi pada umumnya.
  • Menjadi rewel dengan cara yang tidak biasa.
  • Mengalami kejang atau pingsan.

Jika bayi mengalami perubahan warna kulit yang mendadak menjadi kebiruan, pegang bawah lutut bayi dan tarik perlahan ke arah dada untuk membantu meningkatkan pasokan oksigen. Lakukan ini sambil menghubungi dokter atau meminta bantuan medis darurat.

Penyebab Tetralogi Fallot

Sebagian besar kasus cacat jantung bawaan seperti TOF belum diketahui penyebab pastinya, namun diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:

  • Perubahan pada gen tertentu.
  • Adanya delesi pada kromosom 22q11.
  • Gangguan perkembangan jantung janin yang tidak normal.
  • Efek samping dari obat-obatan dan makanan yang dikonsumsi oleh ibu saat hamil.
  • Paparan bahan kimia beracun dalam lingkungan.
  • Pengaruh gizi ibu saat hamil.
  • Infeksi virus tertentu.
  • Gangguan pertumbuhan janin selama masa kehamilan.

Bayi yang lahir dari keluarga dengan riwayat penyakit jantung juga dapat mengembangkan kelainan jantung bawaan. Kelainan jantung pada bayi mungkin merupakan hasil dari gabungan beberapa faktor tersebut.

Faktor Risiko Tetralogi Fallot

Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan kelainan jantung ini:

  • Ibu bayi mengalami alkoholisme.
  • Infeksi virus selama kehamilan, seperti rubella.
  • Ibu melahirkan pada usia 40 tahun atau lebih tua.
  • Memiliki riwayat keluarga dengan sindrom Down, sindrom DiGeorge, atau tetralogi Fallot.
  • Janin tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dalam rahim.

Gaya hidup dan pola makan wanita selama kehamilan sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi. Oleh karena itu, wanita hamil harus memenuhi kebutuhan nutrisi, mengurangi stres, istirahat yang cukup, dan menjalani pemeriksaan rutin ke dokter untuk memastikan tumbuh kembang janin tetap sehat.

Diagnosis Tetralogi Fallot

Pada sebagian besar kasus, kelainan jantung TOF dapat didiagnosis selama masa kehamilan dengan menggunakan pemeriksaan berikut:

  • Pemeriksaan USG: Kelainan jantung pada janin dapat terlihat pada hasil USG, tetapi dokter belum dapat memastikannya.
  • Tes Prenatal: Pemeriksaan setiap kondisi janin dan ibu secara keseluruhan untuk mengetahui apakah ada risiko cacat lahir, komplikasi kehamilan, dan kondisi lainnya.

Diagnosis TOF juga dapat dilakukan setelah bayi lahir menggunakan pemeriksaan berikut:

  • Echocardiogram: Pemeriksaan kondisi jantung dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang ditransformasikan menjadi gambar. Hasil ekokardiogram akan membantu dokter memastikan adanya kelainan jantung.
  • Rontgen Dada. Pemeriksaan menggunakan sinar-X untuk memastikan kesehatan jantung.
  • Kateterisasi Jantung. Evaluasi bentuk, struktur, dan fungsi jantung dengan menggunakan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah vena dan arteri sampai ke jantung.
  • Oksimetri Nadi. Pengukuran tingkat oksigen dalam darah. Penurunan kadar oksigen dapat disebabkan oleh kelainan jantung seperti TOF.

Pada beberapa kasus, mungkin diperlukan kateterisasi jantung. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan lain sesuai dengan kondisi kesehatan bayi.

Pengobatan Tetralogi Fallot

Cara untuk mengatasi tetralogi Fallot adalah dengan melakukan operasi jantung. Tanpa operasi, bayi tidak akan memiliki pasokan darah kaya oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh karena jantung tidak bekerja dengan normal. Terdapat beberapa pilihan metode operasi yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Perbaikan Intracardiac

Operasi jantung terbuka yang dilakukan dengan memasang tambalan di atas defek septum ventrikel untuk menutup lubang antara ruang bawah jantung (ventrikel). Perbaikan intracardiac juga mungkin diperlukan untuk mengganti katup paru yang menyempit.

2. Operasi Sementara

Operasi sementara (paliatif) dilakukan sebelum melakukan perbaikan intracardiac. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke paru-paru. Prosedur ini juga dikenal sebagai Shunt Operation.

3. Operasi Lengkap

Prosedur pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki semua kelainan jantung. Biasanya, operasi ini dilakukan saat bayi, tetapi juga dapat dilakukan di kemudian hari saat bayi sudah tumbuh dewasa.

Sebagian besar anak yang menjalani operasi jantung dapat hidup normal dan sehat. Namun, mereka perlu menjaga kondisi jantung dengan melakukan pemeriksaan secara teratur. Ketika pasien mulai dewasa, kemungkinan akan muncul komplikasi jantung lainnya yang memerlukan operasi.

Komplikasi Tetralogi Fallot

Terlepas dari operasi yang telah dilakukan, masih ada kemungkinan terjadinya komplikasi pada kelainan jantung ini, antara lain:

  • Penyakit arteri koroner.
  • Masalah pada katup jantung.
  • Aritmia, yaitu detak jantung yang tidak teratur.

Pasien harus menjalani pemeriksaan secara teratur dengan dokter jantung. Selain itu, mereka perlu menjaga pola makan yang sehat, pola hidup yang sehat, berolahraga, dan mungkin membatasi beberapa aktivitas tertentu. Konsultasikan dengan dokter perawatan jantung jangka panjang terbaik, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.

Pencegahan Tetralogi Fallot

Menjaga kesehatan selama kehamilan sangat penting untuk menjamin kelahiran bayi yang sehat dan selamat. Wanita hamil perlu memperhatikan hal-hal berikut ini secara rinci:

  • Menjaga pola makan yang sehat.
  • Mengonsumsi asam folat sesuai dengan anjuran.
  • Menjaga pola hidup yang sehat.
  • Tidak mengonsumsi obat-obatan, suplemen, obat herbal, atau makanan sembarangan tanpa konsultasi dokter.
  • Melaporkan keluhan dan meminta saran dokter secara rutin.
  • Rutin melakukan pemeriksaan USG dan kunjungan ke dokter selama kehamilan.
  • Mendapatkan istirahat yang cukup.
  • Mengikuti jadwal olahraga yang dianjurkan.

Meskipun kelainan jantung pada bayi sulit untuk dicegah sepenuhnya, tetapi dapat diminimalkan dengan menjaga kesehatan selama kehamilan. Jika Anda, pasangan, atau keluarga memiliki riwayat penyakit jantung, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter agar dapat mengurangi risiko bayi lahir dengan kelainan tersebut.

Referensi

  1. CDC. 2019. Fakta tentang Tetralogi Fallot. https://www.cdc.gov/ncbddd/heartdefects/tetralogyoffallot.html. (Diakses pada 21 Oktober 2020).
  2. Heart org. 2020. Tetralogi Fallot. https://www.heart.org/en/health-topics/congenital-heart-defects/about-congenital-heart-defects/tetralogy-of-fallot. (Diakses pada 21 Oktober 2020).
  3. Mayo Clinic. 2020. Tetralogi Fallot. https://www.mayoclinic.org/diseases

    About The Author

Mengobati Radang Telinga Tengah dengan Mudah

Gangguan Suasana Hati: Gejala, Jenis, Penyebab, Mengobati, dll