Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Myles Bannister

Anemia Aplastik: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai anemia aplastik, yaitu jenis anemia di mana sumsum tulang tidak menghasilkan sel darah yang cukup. Meskipun merupakan penyakit langka, anemia aplastik sangatlah serius dan bisa mengancam jiwa.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, maupun lansia. Namun, penyakit ini paling sering terjadi pada lansia.

Anemia aplastik sendiri merupakan satu dari lebih dari 400 jenis anemia yang telah diketahui. Jenis anemia ini dianggap yang paling serius. Anemia aplastik sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu anemia aplastik yang didapat dan anemia aplastik yang diwariskan.

Anemia aplastik yang didapat terjadi karena masalah pada sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, anemia aplastik yang diwariskan disebabkan oleh kecacatan pada gen dan cenderung terjadi pada anak-anak dan dewasa muda.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia aplastik. Pertama, masalah autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel induk di dalam sumsum tulang. Kedua, tindakan kemoterapi yang merusak sel-sel sehat termasuk sel-sel induk penghasil sel-sel darah. Ketiga, paparan zat kimia seperti pada bahan pembasmi hama atau zat kimia pada bensin. Keempat, infeksi virus seperti cytomegalovirus, parvovirus B19, hepatitis, Epstein-Barr, dan HIV. Kelima, terapi obat-obatan tertentu seperti obat antibiotik, obat untuk rheumatoid arthritis, dan obat untuk epilepsi. Terakhir, faktor kehamilan juga bisa menjadi penyebab anemia aplastik pada wanita hamil.

Gejala anemia aplastik dapat bervariasi tergantung pada jenis sel darah yang kekurangan. Gejala yang umum meliputi kelelahan, sesak napas, pusing, sakit kepala, kulit pucat, sakit dada, irama jantung yang tidak teratur, infeksi, demam, mudah sakit, mudah memar dan berdarah, serta mimisan.

Pengobatan anemia aplastik akan tergantung pada tingkat keparahan. Pada tingkat ringan, pengobatan dapat dilakukan dengan menghindari faktor penyebab. Namun, pada tingkat yang lebih serius, pengobatan yang diperlukan antara lain transfusi darah, transplantasi sel induk, penggunaan imunosupresan, dan merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah baru.

About The Author

Actifed Merah: Manfaat, Dosis, Efek Samping

10 Cara untuk Meremajakan Kulit Wajah