Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Andropause: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Andropause adalah penurunan kadar hormon testosteron pada pria yang menyebabkan gangguan fungsi seksual dan kesehatan. Temukan informasi lengkap tentang definisi, penyebab, cara mengatasi, pencegahan, dan lainnya!

Apa Itu Andropause?

Andropause adalah penurunan kadar testosteron secara bertahap pada pria seiring bertambahnya usia. Testosteron berperan dalam suara yang dalam, massa otot, dan pertumbuhan rambut pada pria.

Penurunan kadar testosteron, juga dikenal sebagai male menopause, dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, kelemahan, depresi, dan masalah seksual. Hubungan antara gejala ini dan penurunan kadar testosteron masih diperdebatkan.

Andropause tidak terjadi dengan tiba-tiba seperti menopause pada wanita. Gejalanya biasanya timbul pada usia 30-50 tahun akibat rendahnya testosteron.

Tanda dan Gejala Andropause

Gejala andropause bervariasi pada setiap individu, namun beberapa gejala umum meliputi:

  • Penurunan ketajaman mental.
  • Penurunan motivasi dan suasana hati.
  • Penurunan energi.
  • Penurunan kekuatan dan massa otot.
  • Disfungsi ereksi ringan hingga sedang.

Gejala andropause juga dapat terjadi dalam kategori fisik, seksual, dan emosional.

1. Fisik

Gejala fisik andropause yang umum meliputi:

  • Penurunan kekuatan otot.
  • Penurunan kepadatan mineral tulang.
  • Penumpukan lemak.
  • Kelelahan.
  • Hot flashes (sensasi panas).
  • Hilangnya jaringan otot.
  • Penurunan sensitivitas insulin.
  • Anemia.

2. Seksual

Gejala seksual andropause meliputi:

  • Penurunan libido.
  • Penurunan intensitas orgasme.
  • Kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
  • Penyusutan ukuran testis atau rambut kemaluan atau ketiak.

3. Emosional

Gejala emosional andropause meliputi:

  • Penurunan energi.
  • Depresi.
  • Sifat pemarah.
  • Penurunan motivasi.
  • Penurunan kesehatan secara keseluruhan.
  • Gangguan tidur.
  • Kesulitan berkonsentrasi.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala penurunan kadar testosteron, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan menanyakan tentang pekerjaan dan kehidupan pribadi serta mencari penyebab gejala mungkin terkait dengan masalah kesehatan mental seperti stres atau kecemasan.

Jika stres atau kecemasan menjadi penyebab gejala, Anda mungkin akan mendapatkan pengobatan atau terapi bicara seperti terapi kognitif perilaku (CBT). Olahraga rutin dan relaksasi juga dapat membantu meredakan gejala.

Penyebab Andropause

Andropause adalah penurunan testosteron secara bertahap pada pria usia 30 tahun ke atas, sekitar 1 persen setiap tahun. Namun, penurunan kadar testosteron terkait usia bukan satu-satunya penyebab gejala andropause. Gejala ini lebih umum terjadi pada pria lansia dengan penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2.

Hal ini menunjukkan bahwa penurunan kadar hormon pria bukan satu-satunya faktor penyebab kondisi ini.

Faktor Risiko Andropause

Faktor yang dapat meningkatkan risiko penurunan kadar testosteron pada pria meliputi:

  • Kurangnya olahraga.
  • Mengonsumsi alkohol dan merokok.
  • Kecemasan dan stres.
  • Kurang tidur.

Diagnosis Andropause

Dokter akan mendiagnosis andropause dengan menanyakan gejala yang Anda alami, mencocokkannya dengan gejala penurunan testosteron, dan melakukan tes darah untuk mengukur kadar testosteron.

Dokter juga akan melakukan tes lain untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi lain yang terkait dengan penurunan kadar testosteron sebelum mendiagnosis andropause.

Penting untuk diingat bahwa banyak gejala penurunan testosteron juga merupakan bagian normal dari penuaan dan mungkin tidak dapat sembuh dengan pengobatan.

Cara Mengatasi Andropause

Pengobatan yang umum untuk penurunan testosteron adalah penggantian testosteron dalam darah. Perubahan gaya hidup seperti berolahraga secara teratur, mengurangi stres, dan menjaga asupan nutrisi juga dapat membantu meredakan gejala penurunan testosteron.

Dokter akan membantu menentukan apakah pengobatan testosteron tepat untuk kondisi Anda, karena pengobatan ini memiliki risiko. Testosteron dapat diberikan melalui koyo, gel, kapsul, atau suntikan.

Pemantauan dan kunjungan tindak lanjut dengan dokter sangat penting untuk mengevaluasi respons tubuh terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Komplikasi Andropause

Andropause dapat menyebabkan beberapa komplikasi, termasuk osteoporosis dan masalah kardiovaskular. Peningkatan risiko terhadap komplikasi ini terkait dengan penurunan kadar testosteron pada pria.

Pencegahan Andropause

Penurunan kadar testosteron terjadi pada semua pria seiring bertambahnya usia. Namun, merokok dan kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko andropause dini. Oleh karena itu, pria disarankan untuk berhenti merokok, menjaga kadar kolesterol dalam tubuh, dan melakukan olahraga secara teratur untuk mencegah andropause.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Male “Menopause”. https://www.webmd.com/men/guide/male-menopause.
  2. Anonim. 2020. Andropause. https://medbroadcast.com/condition/getcondition/andropause.
  3. Anonim. 2019. The ‘male menopause’. https://www.nhs.uk/conditions/male-menopause.
  4. Anonim. Tanpa Tahun. Men’s Health Line – Andropause. https://www.chp.gov.hk/en/static/80026.html.
  5. Felman, Adam. 2018. Is the male menopause real? https://www.medicalnewstoday.com/articles/266749.
  6. Inaba, Rudy. Tanpa Tahun. What is Andropause? And How Is It Affecting You? https://www.cenegenics.com/blog/what-is-andropause.
  7. Krans, Brian. 2019. What Is Male Menopause? https://www.healthline.com/health/menopause/male.

About The Author

Stockholm Syndrome, Ketika ‘Benci Menjadi Cinta’

Maloklusi: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan