Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Anda Mengalami Bell’s Palsy? Ini Pengobatan yang Bisa Dilakukan

Myles Bannister

Tanda-Tanda Penyakit Bell’s palsy

  • Hipersensitivitas terhadap bunyi.
  • Pelemahan sisi yang ditandai dengan mulut terkulai.
  • Penutupan mata yang tidak menyeluruh di sisi yang melemah
  • Pelemahan facial unilateral, terkadang disertai nyeri pegal di sekitar sudut rahang atau di belakang telinga.

Penyebab Penyakit Bell’s palsy

  • Penyakit akibat virus herpes simplex atau herpes zoster.
  • Tumor, iskemia, trauma lokal atau meningitis.
  • Saraf kranial ketujuh yang mengalami rintangan oleh reaksi inflamatorik.

Cara Pengobatan Penyakit Bell’s palsy

Sekitar 80-85% kasus dapat sembuh spontan dalam 3 bulan. Beberapa penelitian menyarankan penggunaan obat antivirus dan antiinflamasi untuk mempercepat proses penyembuhan, terutama jika diberikan sedini mungkin.

Jika Bell’s Palsy menyebabkan nyeri, dapat diatasi dengan analgetik seperti parasetamol dan ibuprofen. Untuk pertumbuhan serat saraf yang rusak, dapat digunakan terapi vitamin dengan vitamin B6 dan B12.

Evaluasi terhadap derajat kerusakan saraf dapat dilakukan setelah berlalunya fase akut dengan pemeriksaan elektromiografi (EMG) pada minggu kedua dengan memeriksa refleks kedip (blink reflex). Pemeriksaan ini dapat dipergunakan untuk memprediksi prognosis penyakit.

Sedangkan, botolinum toxin type A atau yang lebih dikenal dengan botox dapat digunakan sebagai alternatif terapi untuk merelaksasi otot-otot wajah. Terapi alternatif lainnya meliputi akupuntur, stimulasi galvanik, dan biofeedback.

Selain terapi utama, perawatan mata merupakan hal penting dalam penanganan Bell’s Palsy. Kelopak mata yang tidak dapat menutup sepenuhnya bisa menyebabkan masalah baru, seperti iritasi dan infeksi mata. Oleh karena itu, perhatian khusus harus diberikan pada masalah ini.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan meliputi pemberian air mata buatan, mengedipkan mata secara manual, penggunaan pemberat kelopak mata, dan tindakan operatif.

Latihan wajah

Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit Bell’s Palsy adalah fisioterapi. Seorang ahli fisioterapi akan mengajari Anda beberapa latihan yang dapat memperkuat otot-otot wajah.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan jangkauan gerakan. Fisioterapi sangat membantu dalam kasus Bell’s Palsy, meskipun tidak semua orang cocok dengan prosedur ini.

Latihan ini biasanya dilakukan minimal 2-3 kali sehari. Namun, kualitas latihan lebih penting daripada kuantitasnya. Pada fase akut, dapat dimulai dengan kompres hangat dan pemijatan pada wajah untuk meningkatkan aliran darah ke otot-otot wajah.

Setelah itu, latihan dilanjutkan dengan gerakan-gerakan wajah tertentu yang dapat merangsang otak untuk tetap memberikan sinyal pada otot-otot wajah. Sebaiknya, latihan ini dilakukan di depan cermin.

Beberapa gerakan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Tersenyum.
  • Mengerucutkan mulut, kemudian bersiul.
  • Mengatupkan bibir.
  • Mengerutkan hidung.
  • Mengerutkan dahi.
  • Gunakan telunjuk dan ibu jari untuk menarik sudut mulut secara manual.
  • Mengangkat alis secara manual dengan keempat jari.

Jika Anda mengalami kelumpuhan wajah secara tiba-tiba, segera bawa ke rumah sakit. Pengobatan Bell’s Palsy efektif jika dilakukan dalam 3 hari pertama setelah gejala muncul.

Pada beberapa kasus, Bell’s Palsy dapat pulih sepenuhnya. Pengobatan yang tepat diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah munculnya komplikasi.

About The Author

Efusi Pleura: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Bisakah Punya Anak Kembar Meski Tanpa Ada Keturunan?