Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Anak Susah Tidur Siang? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Meskipun tidur siang memiliki manfaat untuk perkembangan anak, terkadang mereka sulit untuk tidur siang dan lebih memilih bermain. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal ini, seperti nutrisi yang tidak seimbang atau banyaknya distraksi. Untuk itu, kami akan menjelaskan penyebab dan cara mengatasi anak susah tidur siang!

Manfaat Tidur Siang bagi Anak

Tidur siang sangat penting bagi perkembangan otak anak menurut John Hopkins Hospital. Studi menunjukkan bahwa tidur siang dapat meningkatkan kecerdasan spasial anak dan efeknya masih dapat dirasakan hingga keesokan harinya.

Berikut manfaat tidur siang bagi anak:

1. Memperbaiki Mood Anak

Studi menunjukkan bahwa anak yang berusia 2 tahun ke atas dan tidak tidur siang cenderung lebih sering merasa marah dan sedih. Mereka juga mudah frustasi saat menghadapi halangan. Sementara anak yang tidur siang akan lebih tenang dan terkontrol.

2. Meningkatkan Kemampuan Memori Anak

Tidur adalah saat dimana otak mengulang dan merekam pengalaman serta pengetahuan yang diperoleh saat tubuh terjaga. Hal ini juga terjadi saat tidur siang. Akibatnya, anak yang tidur siang secara teratur akan memiliki daya ingat yang lebih tajam dibandingkan dengan yang tidak tidur siang.

3. Memberi Kesempatan Beristirahat Sejenak

Anak membutuhkan waktu beristirahat sejenak untuk memulihkan energi mereka. Tanpa tidur siang, anak akan merasa terlalu lelah dan sulit tidur di malam hari.

Tidur siang juga membantu anak sekolah dalam meningkatkan konsentrasi saat mengerjakan tugas di malam hari.

Penyebab Anak Susah Tidur Siang

Berikut beberapa penyebab anak susah tidur siang:

1. Terlalu Lelah

Jika anak terlalu lelah, tubuhnya akan merasa sangat lelah, pegal, dan tidak nyaman. Meskipun seharusnya mudah tidur, kondisi ini justru membuat anak sulit tidur siang.

2. Terlalu Terstimulasi

Tontonan televisi, bermain game, dan suasana yang ribut dapat membuat anak menjadi terlalu terstimulasi. Mereka menjadi sangat penasaran sehingga ingin terus terjaga, bermain, dan menolak untuk tidur siang.

3. Terlalu Banyak Makanan Manis

Makanan manis mengandung banyak gula yang memberi energi bagi anak. Jika anak memiliki banyak energi, mereka akan menjadi aktif dan tidak merasa mengantuk atau lelah.

Cara Mengatasi Anak Susah Tidur Siang

Berikut adalah cara mengatasi anak yang sulit tidur siang:

1. Tidur Siang pada Waktu yang Sama

Mengatur rutinitas adalah hal penting untuk anak. Mengajak anak beristirahat pada jam yang sama setiap harinya akan membuat tubuhnya merespons dengan baik. Anak akan mengasosiasikan jam tersebut sebagai waktu tidur siangnya, sehingga mereka akan mengantuk saat tidur siang.

2. Batasi Asupan Gula Anak

Terlalu banyak gula selain membuat anak menjadi hiperaktif, juga tidak baik bagi kesehatan. Asupan gula dapat meningkatkan risiko diabetes dan juga menghalangi penyerapan zat gizi secara optimal oleh tubuh anak.

3. Pastikan Anak Tidak Lapar atau Haus

Pastikan anak telah makan yang cukup setidaknya setengah jam sebelum tidur siang. Perut yang lapar akan membuat anak susah tidur dan cenderung menjadi rewel. Namun, hindari memberikan makanan manis atau mengandung kafein sebelum tidur siang karena hal tersebut akan membuat anak semakin aktif dan menolak untuk tidur.

4. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung untuk Tidur

Redupkan cahaya dengan menutup gorden sedikit. Pastikan suhu ruangan nyaman dan tidak terlalu panas atau dingin. Hindari suara yang berisik atau mainan yang dapat memancing perhatian anak.

Ajak anak tidur dengan cara yang menyenangkan. Hindari memaksanya karena anak dapat mengasosiasikan tidur siang sebagai momen yang tidak menyenangkan. Bisa juga menyanyikan lagu pengantar tidur yang lambat atau membacakan dongeng agar anak merasa ngantuk. Mengelus punggung atau mengetuk-ngetuk pantat anak juga dapat membantu mereka terlelap.

5. Persingkat Waktu Tidur Malam

Terkadang, anak sulit tidur siang karena mereka sudah cukup tidur di malam hari. Jika hal ini terjadi, orang tua dapat membangunkan anak lebih pagi dari biasanya. Anak tetap beraktivitas seperti biasa, namun pada waktu yang diinginkan, ajak mereka beristirahat dan tidur siang.

Setiap anak, termasuk orang dewasa, membutuhkan tidur siang yang cukup. Durasinya bervariasi tergantung usia.

Berikut ini durasi tidur siang yang disarankan:

  • Bayi baru lahir hingga 3 tahun membutuhkan tidur total 18 jam sehari. Biasanya mereka tidur sepanjang siang dan terjaga selama 1-2 jam.
  • Bayi berusia 3 hingga 12 bulan membutuhkan tidur siang minimal 2 jam setiap hari.
  • Balita membutuhkan tidur total 12-14 jam. Mereka masih membutuhkan tidur siang selama 2 jam. Namun tidur siang bisa terbagi menjadi beberapa sesi tergantung pada aktivitas mereka. Jika terlalu banyak beraktivitas, anak bisa tidur siang lebih lama.
  • Anak berusia 6 tahun ke atas sudah tidak harus tidur siang. Kebutuhan tidur mereka adalah 11-13 jam sehari dengan tidur malam yang kualitas dan durasinya lebih penting daripada tidur siang. Jika orang tua ingin anak beristirahat sejenak di siang hari, mereka dapat tidur siang singkat (power nap) selama 30 menit.

Sekian pembahasan mengenai penyebab anak susah tidur siang dan cara mengatasi masalah ini. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para orang tua!

Referensi

  1. Freiner, Donna. 2020. Is Napping Necessary? https://www.stlouischildrens.org/health-resources/pulse/napping-necessary?__cf_chl_captcha_tk__=MfQQRmRIPKawdgwWcDEKuvsr14zbfyEY6kHBG2PaKe4-1639613136-0-gaNycGzNCNE. (Diakses tanggal 13 Desember 2021).
  2. Karp, Harvey. 2020. Tips for When a Toddler Won’t Nap. https://www.happiestbaby.com/blogs/toddler/toddler-fighting-naps. (Diakses tanggal 13 Desember 2021).
  3. Marquez, Jennifer Rainey. 2021. Naptime Know-How: A Parent’s Guide. https://www.webmd.com/parenting/raising-fit-kids/recharge/kids-naps. (Diakses tanggal 13 Desember 2021).
  4. org. 2021. When Do Kids Stop Napping? https://www.sleep.org/sleep-questions/kids-stop-napping/. (Diakses tanggal 13 Desember 2021)

About The Author

Pilates: Manfaat, Gerakan untuk Pemula, dll

Bahayakah Jika Sperma Dikeluarkan di Dalam saat Hamil?