Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Granuloma Inguinale (Donovanosis): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Myles Bannister

Granuloma Inguinale adalah salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) yang menimbulkan benjolan kecil seperti jerawat di kelamin. Penyakit ini dapat menyebabkan kanker jika tanpa pengobatan. Lebih lanjut ketahui gejala, penyebab, hingga pengobatan di bawah ini!

Apa itu Granuloma Inguinale?

Granuloma inguinale atau Donovanosis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri pada alat kelamin. IMS menyebabkan lesi (luka) di area anus dan genital. Selain dengan berhubungan seks, granuloma inguinale dapat menular melalui kontak nonseksual.

Tanpa pengobatan, penyakit ini akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat menyebabkan jaringan parut pada alat kelamin, peradangan kronis, dan terkadang kanker.

Sebagian besar orang yang mengidap granuloma inguinale adalah orang dewasa yang aktif secara seksual berusia antara 20 dan 40 tahun. Namun, dalam beberapa kasus bahkan terjadi pada bayi baru lahir dan balita. Kasus-kasus ini kemungkinan akibat kontak nonseksual dengan orang dewasa yang terinfeksi atau ibu yang terinfeksi saat melahirkan.

Gejala Granuloma Inguinale

Tanda-tanda penyakit ini muncul perlahan baik pada pria maupun wanita, minimal selama satu minggu untuk merasakan gejala. Sedangkan gejala yang mencapai puncaknya memerlukan waktu hingga 12 minggu.

Gejala yang pertama muncul umumnya jerawat atau benjolan kecil pada kulit area kelamin. Jerawat ini kecil dan biasanya tidak sakit, sehingga penderitanya mungkin tidak sadar. Luka pada dubur atau mulut jarang terjadi, hanya jika terjadi kontak seksual di area tersebut.

Lesi di kulit area kelamin berkembang melalui tiga tahap berikut:

Tahap 1

Pada tahap pertama, jerawat kecil mulai menyebar dan menggerogoti jaringan di sekitarnya, termasuk anus dan kelamin. Saat jaringan mulai terkikis, warnanya berubah menjadi merah muda atau merah samar. Benjolan ini kemudian menjadi bintil merah menonjol dengan tekstur seperti beludru. Benjolan tersebut tidak sakit, namun bisa berdarah jika terluka.

Tahap 2

Pada tahap kedua, bakteri mulai mengikis kulit di area kelamin atau anus. Jika ini terjadi, Anda akan mengalami borok dangkal yang menyebar dari alat kelamin dan anus ke paha dan perut bagian bawah (inguinal). Pinggiran luka akan terlapisi jaringan granular dan mungkin berbau busuk seperti bisul.

Tahap 3

Ketika granuloma inguinale berkembang ke tahap ketiga, luka di area genital mungkin menjadi dalam dan berubah menjadi jaringan parut atau bekas luka.

Kapan Harus ke Dokter?

Sebaiknya hubungi dokter untuk membuat janji pemeriksaan jika Anda:

  • Pernah melakukan kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi granuloma inguinale.
  • Mengalami gejala granuloma inguinale.
  • Mengembangkan jerawat atau luka di area genital.

Penyebab Granuloma Inguinale

Granuloma inguinale disebabkan oleh bakteri bernama Klebsiella granulomatis. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis seperti India tenggara, Guyana, dan New Guinea. Sebagian besar kasus terjadi pada orang yang pernah bepergian ke tempat-tempat tersebut.

Seseorang dapat menularkan bakteri ini melalui hubungan seksual, baik vagina, anus, atau oral. Kontak kulit ke kulit tanpa hubungan seksual juga bisa menularkan bakteri ini.

Diagnosis Granuloma Inguinale

Dalam proses diagnosa penyakit ini, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala pasien, serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari luka di sekitar area genital.

Jika ada kecurigaan donovanosis, dokter mungkin akan menanyakan apakah Anda telah kontak dengan seseorang yang berasal dari daerah tempat granuloma inguinale umum terjadi atau mengunjungi wilayah tersebut.

Untuk mendiagnosis donovanosis, dokter mungkin akan melakukan hal berikut:

  • Mengikis luka untuk mengambil sampel cairan yang akan diperiksa di bawah mikroskop.
  • Mengambil sampel jaringan melalui biopsi dengan menggunakan forceps atau pisau bedah untuk diperiksa di bawah mikroskop.
  • Mengambil sampel darah untuk mengesampingkan infeksi menular seksual lainnya.

Pengobatan Granuloma Inguinale

Penyakit ini diobati dengan menggunakan antibiotik. Pasien biasanya dianjurkan minum antibiotik setidaknya selama tiga minggu.

Antibiotik yang digunakan untuk mengobati donovanosis antara lain:

  • Azithromycin.
  • Ciprofloxacin.
  • Doxycycline.
  • Erythromycin.
  • Trimethoprim-sulfamethoxazole.

Penting untuk menyelesaikan semua pengobatan agar hasilnya efektif. Pasien mungkin juga perlu menjalani pembedahan jika mengalami kerusakan parah pada jaringan tubuh.

Setelah pengobatan selesai, penting untuk berkonsultasi dengan dokter setiap enam bulan sekali untuk memastikan kondisi tidak kambuh.

Komplikasi Granuloma Inguinale

Jika granuloma inguinale tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Komplikasi lain yang mungkin terjadi akibat penyakit ini antara lain:

  • Kanker pada alat kelamin seperti kanker penis, kanker vulva, atau kanker vagina.
  • Penyempitan pada anus, uretra, atau vagina.
  • Penyebaran infeksi ke dalam rongga perut.
  • Pendarahan pada vagina.
  • Osteomielitis (infeksi tulang yang menyakitkan).
  • Poliartritis (radang sendi pada lima sendi atau lebih).
  • Pseudo-elephantiasis (pembengkakan ekstrem alat kelamin).

Pencegahan Granuloma Inguinale

Mengurangi risiko tertular donovanosis bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  • Menghindari hubungan seks tanpa kondom dan berganti-ganti pasangan.
  • Segera mencari diagnosa dan pengobatan untuk penyakit menular seksual.
  • Menggunakan alat penghalang seperti kondom atau dental dam selama hubungan seksual.

Jika Anda memiliki donovanosis dan ingin berhubungan seks, beri tahu semua pasangan bahwa Anda terinfeksi.

Referensi

  1. Anonim. 2021. Granuloma Inguinale (Donovanosis). https://www.cdc.gov/std/treatment-guidelines/donovanosis.htm (Diakses pada 13 November 2023)
  2. Anonim. 2022. Granuloma Inguinale (Donovanosis). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24232-granuloma-inguinale (Diakses pada 13 November 2023)
  3. Anonim. 2021. Donovanosis (granuloma inguinale). https://medlineplus.gov/ency/article/000636.htm (Diakses pada 13 November 2023)
  4. DiMaria, Christine. 2018. What You Need to Know About Granuloma Inguinale. https://www.healthline.com/health/granuloma-inguinale (Diakses pada 13 November 2023)

About The Author

19 Penyebab Susah BAB dan Cara Mengatasinya