Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Myles Bannister

Gondok Beracun: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Simak penjelasan berikut untuk mengenal lebih dalam tentang gondok beracun, perbedaannya dengan gondok biasa, gejalanya, penyebabnya, dan cara mengobatinya.

Apa itu gondok beracun?

Gondok beracun adalah penyakit yang ditandai dengan membesarnya kelenjar tiroid. Pembesaran kelenjar tiroid akan membentuk nodul. Nodul ini membuat tubuh memproduksi hormon tiroid yang berlebihan, menyebabkan kondisi medis hipertiroid.

Penyakit gondok beracun yang tidak diobati dapat memicu penyakit lain seperti gangguan fungsi jantung, masalah tulang, dan masalah di tenggorokan.

Gondok beracun lebih umum dialami oleh orang tua. Contoh gondok beracun adalah gondok multinodular beracun, gondok beracun difus atau penyakit Graves, dan adenoma beracun atau penyakit Plummer.

Apa perbedaan gondok beracun dengan gondok biasa?

Gondok ada dua jenis, yaitu gondok biasa dan gondok beracun. Perbedaan gondok biasa dengan gondok beracun terletak pada keseriusan kondisinya. Gondok biasa tidak memiliki gejala yang serius, meskipun bisa berkembang menjadi gondok beracun jika tidak diobati.

Penderita gondok biasa memiliki produksi hormon tiroid yang normal, sementara penderita gondok beracun memiliki produksi hormon tiroid yang berlebihan karena nodul di dalam benjolan terlalu aktif.

Gejala gondok beracun

Gondok beracun memiliki beberapa gejala yang sama dengan gejala hipertiroid. Gejala ini bisa bervariasi antara penderita gondok beracun. Beberapa gejala umum gondok beracun meliputi kelelahan, kram otot, kegelisahan, intoleransi panas, kegugupan, sering buang air besar, peningkatan keringat, siklus haid tidak teratur pada wanita, peningkatan nafsu makan tetapi penurunan berat badan, dan adanya benjolan di leher.

Gejala pada penderita gondok beracun yang lebih tua tidak spesifik. Gejala pada pasien di atas 50 tahun termasuk kecemasan, kegelisahan, detak jantung yang cepat, gangguan tidur, dan peningkatan keringat. Penderita di atas 50 tahun juga dapat mengalami nafsu makan meningkat tetapi berat badan menurun. Benjolan di leher juga bisa terjadi pada pasien lansia.

Pada pasien di atas 70 tahun, gejala gondok beracun bisa meliputi nafsu makan berkurang, detak jantung yang tidak teratur, dan fibrilasi atrium.

Diagnosis gondok beracun

Diagnosis gondok beracun dilakukan dengan pemeriksaan fisik untuk melihat tanda-tanda nodul di tenggorokan. Tes darah juga dilakukan untuk melihat kadar hormon tiroid T3 dan T4, serta hormon perangsang tiroid.

Pemindai ultrasound tiroid dan tes yodium radioaktif khusus juga dapat digunakan untuk diagnosis gondok beracun.

Penyebab gondok beracun

Penyebab pasti gondok beracun belum diketahui. Namun, ada faktor risiko tertentu yang menyebabkan terjadinya gondok beracun. Gondok biasa berkembang menjadi gondok beracun setelah beberapa tahun. Konsumsi yodium yang berlebihan dari makanan atau obat-obatan dapat memicu perkembangan gondok beracun.

Pengobatan gondok beracun

Pengobatan gondok beracun sebaiknya dilakukan sebelum terjadi komplikasi yang lebih berbahaya. Obat beta blocker seperti propranolol dapat digunakan untuk mengendalikan gejala gondok beracun. Terapi radioiodin juga efektif untuk mengurangi ukuran nodul pada gondok beracun. Pembedahan untuk mengangkat tiroid juga bisa menjadi pilihan terapi.

Pengobatan terbaru untuk gondok beracun termasuk ablasi laser dengan menggunakan ultrasound. Namun, perlu penelitian lebih lanjut mengenai efek sampingnya.

Komplikasi gondok beracun

Jika tidak diobati, gondok beracun dapat menyebabkan komplikasi seperti gangguan detak jantung, gagal jantung, masalah mental, dan osteoporosis. Gondok beracun juga dapat menyebabkan sulit menelan dan bernapas. Oleh karena itu, segera lakukan pengobatan gondok beracun.

Sumber:

1. Prof H. Hembing W. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit. Jakarta: Pustaka Bunda.

2. Hans Tandra. 2011. Mencegah Dan Mengatasi Penyakit Tiroid. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

About The Author

Heatstroke: Gejala, Penyebab, Penanganan

Kaki Pengkor: Gejala, Penyebab, Penanganan, dan Lainnya