Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Gout Arthritis: Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Pengobatan

Myles Bannister

Gejala Gout Arthritis

Tanda dan gejala gout arthritis terjadi tiba-tiba, terutama di malam hari. Gejalanya mencakup:

1. Nyeri sendi sering

Nyeri hebat dirasakan pada satu atau beberapa sendi, seringkali pada malam hari. Sendi menjadi membengkak, kulit di atasnya merah atau keunguan, kencang, licin, dan teraba hangat. Menyentuh kulit di atas sendi yang terkena bisa menyebabkan nyeri yang luar biasa.

2. Gout arthritis biasanya terjadi di kaki

Gout sering menyerang sendi di pangkal ibu jari kaki dan juga pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, dan sikut. Kristal terbentuk di sendi-sendi perifer ini karena suhu dingin dan urat memiliki kecenderungan membeku pada suhu dingin. Gout jarang terjadi pada tulang belakang, tulang panggul, atau bahu.

3. Mengalami demam dan takikardia

Selain nyeri sendi, gejala lainnya termasuk demam, menggigil, perasaan tidak enak badan, dan detak jantung yang cepat (takikardia). Pria lebih sering menderita gout pada usia pertengahan, sedangkan wanita setelah menopause.

4. Gout arthritis biasanya menyerang satu sendi

Serangan gout arthritis pertama biasanya hanya terjadi pada satu sendi dan berlangsung beberapa hari. Gejalanya dapat menghilang secara bertahap dan gejala baru muncul saat serangan berikutnya. Jika tidak diobati, serangan gout bisa semakin sering dan mengenai beberapa sendi.

5. Gout arthritis yang menahun

Artritis gout dapat menjadi menahun dan berat, menyebabkan kerusakan sendi dan pembentukan benjolan keras dari kristal asam urat (tofi) di bawah kulit sekitar sendi. Tofi juga bisa terbentuk di ginjal dan organ lainnya. Jika tidak diobati, tofi dapat pecah dan mengeluarkan massa kristal.

Penyebab Gout Arthritis

Gout arthritis disebabkan oleh kelebihan asam urat dalam darah atau hiperurisemia. Asam urat diproduksi saat pemecahan purin, senyawa kimia yang terdapat dalam makanan seperti daging, unggas, dan makanan laut.

Asam urat biasanya dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Namun, jika terlalu banyak diproduksi atau tidak cukup diekskresikan, asam urat dapat menumpuk dan membentuk kristal tajam yang menyebabkan peradangan dan nyeri pada sendi dan jaringan di sekitarnya.

Faktor Risiko Gout Arthritis

Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya hiperurisemia, yang memicu gout arthritis:

1. Umur dan jenis kelamin

Pria lebih rentan terhadap gout arthritis. Meskipun kadar asam urat pada wanita mendekati pria setelah menopause, pria masih menghasilkan lebih banyak asam urat.

2. Genetika

Riwayat keluarga yang menderita gout arthritis meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini pada keturunan.

3. Gaya hidup

Minum alkohol dan mengonsumsi makanan tinggi purin dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.

4. Paparan timbal

Paparan atau pencemaran timbal kronis dapat menyebabkan beberapa kasus gout arthritis.

5. Obat-obatan

Beberapa obat dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan menyebabkan gout arthritis, termasuk beberapa diuretik dan obat yang mengandung salisilat.

6. Berat badan

Kelebihan berat badan meningkatkan risiko gout arthritis karena produksi asam urat yang lebih tinggi.

7. Masalah kesehatan lainnya

Insufisiensi ginjal dan masalah ginjal lainnya dapat mengurangi kemampuan tubuh membuang asam urat secara efisien. Kondisi lain yang terkait dengan gout arthritis termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan kelenjar tiroid tidak aktif. Trauma atau operasi juga dapat meningkatkan risiko gout arthritis.

Jenis Gout Arthritis

Ada beberapa jenis gout arthritis, termasuk:

1. Hiperurisemia asimptomatik

Jenis gout ini tidak menyebabkan gejala, tetapi kadar asam urat tinggi.

2. Gout arthritis akut

Jenis gout ini terjadi saat kristal asam urat yang telah terendapkan tiba-tiba menyebabkan peradangan akut dan nyeri yang hebat. Serangan ini biasanya berlangsung selama 3 hingga 10 hari.

3. Gout interval atau interkritis

Ini adalah periode di antara serangan gout arthritis akut. Serangan berikutnya mungkin tidak terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

4. Gout tophaceous kronis

Jenis gout ini paling parah dan menyebabkan kerusakan permanen pada sendi dan ginjal. Benjolan keras dari kristal asam urat (tofi) dapat terbentuk di sekitar sendi.

5. Pseudogout

Pseudogout adalah kondisi yang mirip dengan gout arthritis, tetapi disebabkan oleh kristal kalsium fosfat, bukan kristal asam urat.

Tes dan Diagnosis Gout Arthritis

Diagnosis gout arthritis bisa sulit karena gejalanya mirip dengan kondisi lain. Beberapa tes diagnostik yang dapat dilakukan adalah:

1. Tes cairan sendi

Cairan yang diambil dari sendi yang terkena akan diperiksa untuk melihat apakah terdapat kristal asam urat.

2. Tes darah

Tes darah dapat mengukur kadar asam urat dalam darah, tetapi keberadaan kadar asam urat tinggi tidak selalu menunjukkan gout arthritis. Sebaliknya, beberapa orang dengan gejala asam urat tidak memiliki kadar asam urat yang tinggi.

3. Pemindaian

Pemindaian dengan ultrasound atau CT scan dapat digunakan untuk mencari kristal asam urat di sekitar sendi atau di dalam tofus.

Pengobatan Gout Arthritis

Langkah pertama dalam pengobatan gout arthritis adalah mengendalikan peradangan. Berikut beberapa perawatan yang dapat dilakukan:

1. Diet rendah purin

Hindari makanan yang mengandung banyak purin untuk mengurangi kadar asam urat dalam tubuh.

2. Pemberian obat

Dalam beberapa kasus, obat dapat diberikan untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah. Namun, penggunaan obat harus hati-hati karena efek sampingnya.

3. Pembedahan

Untuk tofi yang sangat besar, mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya.

Pencegahan Gout Arthritis

Beberapa faktor risiko gout arthritis dapat dihindari dengan tindakan pencegahan, seperti menghindari minuman beralkohol, mengonsumsi banyak air, dan menjaga berat badan secara sehat. Menghindari makanan tinggi purin dan mengonsumsi obat anti peradangan non-steroid juga dapat membantu mencegah serangan gout arthritis.

About The Author

Ingin Ajak Bayi Berenang? Ketahui Manfaat dan Panduan Amannya!

Manfaat Buah Persik untuk Kesehatan