Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Telangiektasis: Gejala, Penyebab, Mengobati, dan Pencegahan

Myles Bannister

Telangiectasia atau telangiektasis adalah kondisi di mana pembuluh darah melebar atau pecah di dekat permukaan kulit atau selaput lendir. Keadaan ini umumnya mengganggu penampilan seseorang karena terlihat di wajah. Ketahui gejala, penyebab, dan pengobatan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Telangiektasis?

Telangiektasis adalah kondisi di mana pembuluh darah di kulit atau selaput lendir melebar. Kondisi ini biasanya muncul sebagai garis merah muda atau merah halus dan akan memutih saat ditekan sementara.

Terkadang keadaan ini juga disebut spider vein karena penampilannya yang halus dan seperti jaring. Telangiectasia biasanya muncul di bagian tubuh yang mudah terlihat, misalnya pada wajah.

Kemunculannya dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan membuat beberapa orang merasa tidak percaya diri. Sebagian besar orang memilih untuk menghilangkannya.

Tanda dan Gejala Telangiektasis

Telangiectasia adalah kondisi yang bisa menjadi tidak nyaman bagi sebagian orang. Meskipun tidak mengancam jiwa, tetapi beberapa orang mungkin tidak menyukai dampak yang ditimbulkannya.

Garis merah mudah di kulit dapat berkembang secara bertahap, tetapi dapat diperburuk oleh produk kesehatan dan kecantikan yang menyebabkan iritasi kulit, seperti sabun dan spons abrasif.

Gejala telangiektasis yang dapat dikenali meliputi:

  • Nyeri (terkait dengan tekanan pada pembuluh darah).
  • Gatal.
  • Tanda atau pola merah seperti benang pada kulit.

Telangiectasia biasanya muncul di bagian tubuh tertentu, termasuk:

Kondisi ini juga terkadang muncul di bagian tubuh lainnya, termasuk:

Kapan Harus ke Dokter?

Temui dokter segera jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan tanda yang serupa, riwayat pribadi atau keluarga dari perdarahan di saluran pencernaan, luka pada mulut atau lapisan mata, serta perdarahan berulang dari luka.

Jika kondisi ini membuat Anda tidak percaya diri, Anda mungkin membutuhkan arahan dari dokter untuk penanganan yang tepat.

Penyebab Telangiektasis

Penyebab pasti dari kondisi ini tidak diketahui. Para peneliti meyakini ada beberapa penyebab yang dapat berperan dalam perkembangan telangiectasia. Penyebab ini mungkin karena genetik, lingkungan, atau kombinasi keduanya.

Diyakini bahwa sebagian besar kasus disebabkan oleh paparan kronis terhadap sinar matahari atau suhu yang ekstrem. Hal ini karena biasanya muncul di bagian tubuh yang kulitnya sering terkena sinar matahari dan udara.

Sejumlah kemungkinan penyebab lainnya, termasuk:

  • Alkoholisme. Kecanduan alkohol dapat memengaruhi aliran darah di pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyakit hati.
  • Kehamilan. Pertumbuhan janin sering kali memberikan tekanan besar pada pembuluh darah, sehingga menimbulkan telangiectasia.
  • Penuaan. Pembuluh darah yang mengalami penuaan akan mulai melemah. Kondisi ini dapat memicu pembuluh darah yang melebar atau pecah.
  • Rosacea. Membesarnya pembuluh darah di wajah dapat menimbulkan tampilan merona di pipi dan hidung.
  • Kebiasaan menggunakan kortikosteroid. Obat ini dapat membuat kulit menipis dan melemahkan kulit, yang pada akhirnya dapat menimbulkan telangiectasia.
  • Scleroderma. Ini adalah penyakit autoimun yang dapat membuat kulit mengeras dan mengkerut.
  • Dermatomiositis. Penyakit peradangan yang menyebabkan ruam di kulit dan jaringan otot di bawahnya.
  • Lupus eritematosus sistemik. Ini dapat meningkatkan kepekaan kulit terhadap sinar matahari dan suhu ekstrem.

Faktor Risiko Telangiektasis

Telangiectasia adalah kelainan kulit yang umum terjadi, bahkan di antara orang sehat dan terkadang dikaitkan dengan varises. Namun, orang-orang tertentu lebih berisiko mengembangkannya daripada yang lain.

Berikut ini faktor yang dapat meningkatkan risiko telangiektasis:

  • Bekerja di luar ruangan.
  • Duduk atau berdiri sepanjang hari.
  • Konsumsi minuman beralkohol berlebihan.
  • Sedang hamil.
  • Menggunakan kortikosteroid.
  • Lanjut usia (telangiectasia lebih mungkin terbentuk seiring bertambahnya usia kulit).
  • Memiliki rosacea, scleroderma, dermatomiositis, atau lupus eritematosus sistemik (SLE).

Diagnosis Telangiektasis

Telangiectasia mudah terlihat dari garis atau seperti sarang laba-laba. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin ingin memastikan bahwa tidak ada kelainan yang mendasarinya. Penyakit yang terkait dengan telangiectasia, termasuk:

  • Hereditary hemorrhagic telangiectasia (HHT atau disebut juga sindrom Osler-Weber-Rendu). Kelainan bawaan di pembuluh darah pada kulit dan organ dalam yang dapat menyebabkan perdarahan berlebihan.
  • Penyakit Sturge-Weber. Kelainan langka yang dapat menyebabkan tanda lahir port-wine dan masalah sistem saraf.
  • Spider angioma. Kumpulan abnormal pembuluh darah di dekat permukaan kulit.
  • Xeroderma pigmentosum. Ini adalah kondisi langka di mana kulit dan mata sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet.

Untuk menentukan apakah ada kondisi medis yang mendasarinya, seseorang mungkin perlu beberapa tes berikut ini:

  • Tes darah.
  • CT scan.
  • Studi fungsi hati.
  • Pemindaian MRI.
  • Sinar X.

Cara Mengobati Telangiektasis

Perawatannya berfokus pada perbaikan penampilan kulit yang terkena telangiectasia. Metode pengobatan yang berbeda, meliputi:

  • Mendiagnosis dan mengobati penyakit dasar yang menimbulkan gejala telangiectasia.
  • Terapi laser. Laser dapat menargetkan pembuluh darah yang melebar dan menutupinya (ini biasanya menyebabkan sedikit rasa sakit dan memiliki masa pemulihan yang singkat).
  • Operasi. Pembuluh darah yang melebar dapat diangkat (prosedur ini bisa sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan pemulihan yang lama).
  • Sclerotherapy. Berfokus pada yang menyebabkan kerusakan di lapisan dalam pembuluh darah dengan menyuntikkan larutan kimia. Metode ini dapat menyebabkan gumpalan darah yang kolaps, mengental, atau melukai pembuluh darah (biasanya tidak diperlukan pemulihan, meskipun mungkin ada beberapa pembatasan olahraga sementara).

Cara Mencegah Telangiektasis

Aktivitas yang dapat memicu kemerahan pada wajah dapat memperburuk kondisi ini. Meskipun bervariasi pada setiap orang, ada banyak pemicu, seperti radiasi ultraviolet (sinar matahari), suhu panas dan dingin, hingga makanan pedas.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Lindungi kulit dari sinar matahari dengan mengoleskan tabir surya, serta memakai kacamata hitam dan topi.
  • Menggunakan pembersih kulit yang tidak mengandung pewarna atau pewangi.
  • Minimalkan paparan suhu panas atau dingin yang ekstrem.
  • Hindari penggunaan steroid topikal.

Referensi

  1. Anonim. 2018. Telangiectasia (Spider Veins). https://www.healthline.com/health/telangiectasia. (Diakses pada 10 Mei 2022)
  2. Anonim. 2019. Telangiectasia and Autoimmune Disease. https://www.hss.edu/conditions_telangiectasia-and-autoimmune-disease.asp. (Diakses pada 10 Mei 2022)
  3. Anonim. Tanpa Tahun. Telangiectasia. https://www.skinsight.com/skin-conditions/adult/telangiectasia (Diakses pada 10 Mei 2022)
  4. Fathi, Ramin. 2021. Telangiectasia. https://medlineplus.gov/ency/article/003284.htm. (Diakses pada 10 Mei 2022)
  5. Higuera, Valencia. 2018. Should I worry about a telangiectasia? https://www.medicalnewstoday.com/articles/312845. (Diakses pada 10 Mei 2022)

About The Author

Konsumsi Makanan Dingin Setelah Bangun Tidur Berbahaya?

Memahami Panseksual, Orientasi Seksual Paling Bebas dan Terbuka!