Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Manfaat Minum Air Garam untuk Menurunkan Berat Badan

Myles Bannister

Menurut beberapa sumber, seperti dilansir dari Medical News Today, minum air garam dapat membantu menurunkan berat badan, melepaskan retensi cairan, atau memperbaiki pencernaan. Namun, tubuh dapat membersihkan dirinya sendiri tanpa bantuan membasuh atau mencuci.

Sebelum memulai metode detoksifikasi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan apakah minum air garam cocok untuk Anda. Beberapa kondisi medis dapat membuat minum air garam berbahaya.

Manfaat Minum Air Garam untuk Pengobatan

Minum air garam dapat digunakan untuk mengobati sembelit, kembung, dan untuk membersihkan usus besar selama program pembersihan cepat atau serupa.

Para penggemar pembersihan usus berpendapat bahwa masalah medis kronis terkait dengan racun dalam usus besar, oleh karena itu mereka merekomendasikan pembersihan usus besar untuk meningkatkan fungsi kekebalan dan tingkat energi.

Minum air garam diduga membantu membersihkan kotoran dan racun dari tubuh, dan secara umum dianggap aman.

Namun, beberapa komunitas medis memperingatkan tentang bahaya minum air garam.

Risiko Minum Air Garam

Terlepas dari klaim bahwa risikonya minimal, ada beberapa efek samping serius yang terkait dengan minum air garam.

Efek samping yang umum meliputi mual, muntah, dan kelemahan. Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan gejala serius, seperti kejang otot, berkeringat, mati rasa, atau masalah jantung.

Minum air garam tidak cocok untuk semua orang, dan berkonsultasi dengan dokter sebelum memulainya sangat penting. Ingatlah bahwa tubuh dapat membersihkan dan merawat dirinya sendiri tanpa bantuan tambahan.

Wanita hamil atau menyusui, serta anak-anak, sebaiknya tidak minum air garam.

Menurut penelitian, masih terbatas bukti ilmiah untuk mendukung penggunaan air garam. Meskipun demikian, banyak pengalaman pribadi yang dicatat di internet tentang praktik ini. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menguji efektivitas dan keamanan pembersihan usus.

Cara Meminum Air Garam

Sebuah resep umum untuk minum air garam melibatkan mencampurkan 1 hingga 2 sendok teh garam tak beryodium, seperti garam laut atau garam laut Himalaya merah muda, ke dalam 1 liter air, dan aduk hingga larut.

Minum campuran ini selama 5 menit atau lebih. Disarankan untuk melakukannya dengan perut kosong, seperti di pagi hari, agar dapat merangsang gerakan usus sepanjang hari.

Jika Anda mencoba perawatan ini, pastikan ada akses ke kamar mandi terdekat.

Alternatif Pengobatan Lainnya

Perlu berhati-hati saat mempertimbangkan pembersihan usus dengan obat pencahar, pil, teh, atau suplemen herbal lainnya. Biasanya, produk-produk tersebut tidak diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan tidak memiliki penelitian yang cukup untuk mendukung penggunaannya. Beberapa obat tersebut dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu atau memiliki efek samping yang serius bagi beberapa orang.

Alternatif lain untuk menjaga kesehatan usus, ginjal, dan hati meliputi:

  • Mengonsumsi diet tinggi serat yang mencakup biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan
  • Menggunakan suplemen serat untuk mengurangi sembelit
  • Menghindari dehidrasi dengan banyak minum air sepanjang hari
  • Membatasi konsumsi alkohol
  • Berhenti merokok
  • Berolahraga secara teratur
  • Menjaga berat badan yang sehat sesuai dengan tipe tubuh Anda

Membilas usus dengan air garam dapat meredakan gejala sembelit, kembung, atau yang digambarkan oleh beberapa orang sebagai gejala fisik ‘beracun’. Namun, perlu diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan keamanan, efektivitas, dan efek pada tubuh.

Nampaknya, pada banyak kasus, minum air garam relatif aman, tetapi tidak untuk semua orang. Orang dengan tekanan darah tinggi, masalah pencernaan, penyakit ginjal atau jantung sebaiknya menghindari minum air garam dan membersihkan usus besar.

Sebelum mencoba pembersihan usus besar, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk memastikan keamanannya.

About The Author

Servisitis – Gejala dan Pemeriksaan

Penyebab Sakit Setelah Cabut Gigi hingga Cara Mencegahnya