Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Gigi Berlubang: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Apa Itu Gigi Berlubang?

Gigi berlubang adalah kondisi di mana terjadi kerusakan pada gigi, tepatnya di bagian luar (enamel) dan bagian dalam (dentin) gigi, yang menyebabkan gigi keropos dan menciptakan lubang. Gigi berlubang terjadi karena faktor-faktor seperti bakteri dan konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula.

Gigi berlubang atau karies adalah masalah kesehatan gigi yang tidak bisa dibiarkan karena dapat menyebabkan nyeri gigi parah, infeksi, dan gigi tanggal. Gigi berlubang dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin dan usia.

Penyebab Gigi Berlubang

Plak adalah penyebab gigi berlubang yang paling utama. Plak adalah lapisan lengket yang mengandung bakteri jahat dan asam di dalamnya.

Ketika bakteri dan asam campur dengan air liur dan sisa makanan yang tidak dibersihkan, hal ini menyebabkan terbentuknya plak pada gigi. Jika tidak ditangani, plak ini dapat mengikis enamel gigi dan menjadi pintu masuk bagi bakteri ke dentin. Setelah masuk ke dalam dentin, bakteri akan membuat lubang pada gigi.

Selain penyebab di atas, faktor risiko lainnya yang dapat menyebabkan gigi berlubang antara lain:

1. Mulut Kering

Mulut yang kering karena kurangnya produksi air liur dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Air liur berfungsi sebagai pembersih alami yang membersihkan sisa-sisa makanan dan plak yang menempel pada gigi. Air liur juga melawan zat asam yang dihasilkan oleh bakteri. Pastikan mulut Anda tidak mengalami kekeringan untuk mengurangi risiko gigi berlubang.

2. Posisi Gigi

Gigi premolar dan gigi geraham sulit dijangkau oleh sikat gigi, sehingga rentan terhadap lubang. Selain itu, gigi premolar dan gigi geraham memiliki banyak celah sehingga sisa-sisa makanan sering menempel di sana.

3. Gangguan Pola Makan

Gangguan pola makan seperti anoreksia dan bulimia dapat menyebabkan gigi berlubang. Gangguan ini dapat mengganggu produksi air liur di mulut. Kurangnya produksi air liur dapat mempercepat pengikisan pada enamel gigi.

4. Sering Makan Makanan Mengandung Gula

Makanan dan minuman yang mengandung gula dapat menyebabkan gigi berlubang. Gula membantu bakteri dalam memproduksi asam yang bisa membentuk plak pada gigi.

5. Kurang Fluorida

Kekurangan flurorida dapat menyebabkan gigi berlubang. Fluorida adalah mineral yang melindungi gigi dari kerusakan akibat plak. Pastikan Anda menggunakan pasta gigi atau obat kumur yang mengandung flouride.

6. Botol Susu

Menyusu dari botol susu saat tidur dapat menyebabkan gigi berlubang pada anak-anak. Hindari kebiasaan ini dan pastikan membersihkan gigi setelah minum susu sebelum tidur.

7. Penyakit Refluks Asam Lambung (GERD)

GERD adalah faktor risiko gigi berlubang lainnya. Asam lambung yang naik ke mulut dapat bercampur dengan asam yang dihasilkan oleh bakteri, menyebabkan gigi mengalami erosi dan lubang.

8. Usia

Anak-anak dan lansia rentan mengalami gigi berlubang. Anak-anak rentan karena gemar mengonsumsi makanan dan minuman manis. Lansia rentan karena penggunaan obat-obatan yang dapat mengganggu produksi air liur.

Setiap orang memiliki besaran lubang gigi yang berbeda, tergantung pada jumlah plak yang terbentuk.

Ciri dan Gejala Gigi Berlubang

Gigi berlubang ditandai dengan terkikisnya gigi, terutama bagian belakang, yang menciptakan lubang berukuran yang berbeda-beda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahannya.

Sakit gigi berlubang dapat disertai dengan ciri dan gejala seperti:

  • Lubang gigi bertambah besar dan dalam
  • Gigi menjadi sensitif
  • Muncul noda coklat pada permukaan gigi
  • Gigi terasa nyeri terutama saat makan atau minum yang dingin, panas, atau manis
  • Sakit gigi yang tiba-tiba
  • Bau mulut
  • Rasa tidak nyaman di mulut

Jika Anda mengalami ciri dan gejala gigi berlubang, segera periksakan ke dokter gigi.

Diagnosis Gigi Berlubang

Gigi berlubang dapat dicegah, namun jika sudah terjadi, periksakan ke dokter gigi untuk diagnosis lebih lanjut. Dokter dapat mendiagnosis penyebab dan tingkat keparahan gigi berlubang untuk menentukan metode pengobatan yang tepat.

Prosedur pemeriksaan untuk diagnosis gigi berlubang meliputi:

1. Anamnesis

Dokter akan menanyakan berapa lama kondisi ini berlangsung, makanan dan minuman yang dikonsumsi, kebiasaan menggosok gigi, gejala lain yang dirasakan, riwayat penyakit, dan obat yang dikonsumsi.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa gigi yang berlubang, melihat seberapa besar lubang, noda pada permukaan gigi, dan lain-lain. Dokter juga akan memeriksa kondisi lambung pasien dengan menggunakan stetoskop, dan melakukan biopsi dengan mengambil sampel air liur.

3. Pemeriksaan Penunjang

Jika diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang seperti sinar-X untuk melihat struktur gigi dan tingkat kerusakan gigi.

Pengobatan Gigi Berlubang

Gejala gigi berlubang dapat diobati dengan antibiotik, tambalan gigi, pencabutan gigi, atau perawatan akar gigi.

1. Antibiotik

Dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi gigi berlubang. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pemakaian yang diberikan oleh dokter.

2. Tambalan Gigi

Jika lubang pada gigi belum terlalu besar, biasanya dokter akan melakukan tambal gigi untuk menutup rongga pada permukaan gigi dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

3. Pencabutan Gigi

Jika kondisi gigi berlubang sudah parah, dokter dapat menyarankan pencabutan gigi. Tindakan ini dapat dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal atau total, tergantung pada jumlah gigi yang harus dicabut.

4. Perawatan Akar Gigi

Jika pembusukan sudah mencapai gigi bagian dalam (dentin), dilakukan perawatan akar gigi untuk mencegah penyebaran infeksi.

Pencegahan Gigi Berlubang

Jika gigi Anda dalam kondisi baik, ada beberapa cara mencegah gigi berlubang, antara lain:

1. Rajin Menggosok Gigi

Menggosok gigi dua kali sehari dengan benar adalah cara penting untuk menjaga kebersihan gigi dan mencegah gigi berlubang.

2. Menggunakan Sikat Gigi yang Baik

Pilih sikat gigi dengan bulu yang lembut dan kepala yang sesuai dengan rongga mulut Anda. Pastikan sikat gigi yang Anda gunakan nyaman dan dapat membersihkan gigi dengan baik.

3. Pasta Gigi Mengandung Fluorida

Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluorida untuk melindungi gigi dari kerusakan dan membantu melawan plak.

4. Menggunakan Benang Gigi

Gunakan benang gigi sebagai tambahan dari sikat gigi untuk membersihkan sisa makanan di antara gigi yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi.

5. Periksa Gigi secara Rutin

Periksakan gigi Anda secara rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali untuk mendeteksi masalah gigi sedini mungkin dan mencegah komplikasi serius.

6. Mengurangi Konsumsi Makanan Mengandung Gula

Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula dapat membantu mengurangi risiko gigi berlubang.

Bahaya Gigi Berlubang

Gigi berlubang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan seperti gingivitis, abses, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk segera mengobati gigi berlubang untuk mencegah dan menghindari bahaya yang ditimbulkan.

Jangan Menyepelekan Gigi Berlubang

Jangan menganggap remeh gigi berlubang. Segera periksakan ke dokter gigi terpercaya untuk penanganan yang tepat sebelum kondisinya semakin parah. Semoga informasi ini bermanfaat!

Sumber:

  1. Cheng, R et al. (2009). Dental Erosion and Severe Tooth Decay Related to Soft Drink: A Case Report and Literature Review. Journal of Zhejiang University Science B, 10 (5), pp. 395-399. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2676420/ [diakses pada 15 Agustus 2019]
  2. Cavities. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/symptoms-causes/syc-20352892 [diakses pada 15 Agustus 2019]
  3. Dental Cavities. Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/001055.htm [diakses pada 15 Agustus 2019]

About The Author

Minum Jamu saat Hamil Pengaruhi Perkembangan Janin?

Toner Vs Micellar Water, Mana yang Lebih Baik untuk Kulit Wajah?