Keputihan adalah cairan keluar dari vagina. Salah satu pertanyaan umum adalah apakah aman berhubungan intim saat mengalami keputihan? Yuk, kita cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut!
Bolehkah Berhubungan Intim saat Keputihan?
Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina. Keputihan yang sehat biasanya berupa cairan bening atau putih yang terdiri dari lendir serviks, cairan vagina, dan sisa sel-sel.
Jumlah dan tampilan keputihan dapat bervariasi pada setiap wanita. Konsistensi dan warnanya juga dapat berubah selama siklus menstruasi. Keputihan juga bisa terjadi sebelum, selama, atau setelah berhubungan seksual.
Keputihan biasanya akan meningkat sekitar dua minggu sebelum menstruasi, saat kehamilan, atau saat menggunakan kontrasepsi hormonal.
Sebenarnya, keputihan membantu melumasi vagina dan menjaganya tetap bersih serta bebas dari infeksi.
Keputihan Normal
Pada kondisi normal, vagina akan menghasilkan 2-5 ml pelumas yang membantu menjaga kelembapan. Saat wanita terangsang, produksi cairan akan meningkat, sehingga bermanfaat saat berhubungan seks.
Saat mengalami keputihan, cairan yang keluar dari vagina akan lebih banyak. Meskipun demikian, pasangan masih dapat berhubungan seks karena cairan tersebut tidak berbau, normal, dan tidak mengandung bakteri berbahaya.
Keputihan Abnormal
Jika keputihan terjadi secara abnormal, berhubungan seks harus ditunda. Keputihan abnormal dapat dikenali dari perubahan warna dan tekstur cairannya.
Jika cairannya berwarna kekuningan, kental, dan memiliki bau yang tidak sedap, kemungkinan ada infeksi bakteri di vagina.
Bahaya Berhubungan Seks saat Keputihan
Saat mengalami keputihan abnormal, vagina dapat dipenuhi oleh bakteri yang berbahaya. Jika terjadi penetrasi oleh pasangan, bakteri tersebut dapat masuk kembali atau menempel pada penis. Akibatnya, baik pria maupun wanita dapat terinfeksi, termasuk dengan penyakit menular seksual (PMS).
Lebih baik menunda hubungan seks jika wanita mengalami keputihan abnormal. Sebaiknya, obati keputihan terlebih dahulu agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi pasangan. Selain itu, jaga kesehatan vagina secara teratur agar keputihan abnormal tidak terjadi.
Jika keputihan berubah warna atau tekstur atau disertai gejala lain seperti bau yang busuk, gatal, atau sensasi terbakar, sebaiknya hubungi dokter.
Cara Menjaga Vagina Tetap Bersih dan Wangi
Gunakan sabun lembut dan air untuk membersihkan area vulva sekali sehari. Cara sederhana ini sudah cukup untuk menjaga kebersihan vagina. Vagina secara alami menjaga kebersihannya dengan bantuan bakteri sehat tertentu. Bakteri ini membantu menjaga tingkat keasaman vagina sehingga mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan jamur yang tidak diinginkan.
Beberapa tips lain untuk menjaga kebersihan vagina dan mencegah keputihan abnormal antara lain:
- Hindari penggunaan sabun wangi, gel, tisu, atau produk kewanitaan lainnya. Jangan mengoleskan sabun langsung ke dalam vagina.
- Jangan melakukan douche atau mencuci bagian dalam vagina.
- Hindari mengenakan celana dalam ketat, pakaian ketat, pakaian renang, atau pakaian yang menyebabkan keringat dalam waktu lama. Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan 100% katun.
- Mencuci vagina dari depan ke belakang untuk mencegah penyebaran bakteri dari rektum ke vagina.
Lakukan tips ini secara konsisten agar efektif dalam mencegah masalah pada organ intim Anda. Semoga informasi ini bermanfaat, Teman Sehat!
Referensi
- Anonim. Tanpa Tahun. Is it safe to have sex with vaginal discharge?. https://app.healthand.com/id/smart-search/answer/is-it-safe-to-have-sex-with-vaginal-discharge (Diakses pada 20 Desember 2022)
- Anonim. 2022. Vaginal Discharge. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/4719-vaginal-discharge (Diakses pada 20 Desember 2022)
- Anonim. 2023. Is It Normal to Have Discharge After Sex?. https://www.medicinenet.com/is_it_normal_to_have_discharge_after_sex/article.htm (Diakses pada 20 Desember 2022)
- Watson, Stephanie et al. 2023. Vaginal Discharge: Is It Normal?. https://www.webmd.com/women/vaginal-discharge-whats-abnormal (Diakses pada 20 Desember 2022)
About The Author
