Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tanda Infeksi HPV di Mulut dan Cara Pencegahannya

Myles Bannister

Infeksi HPV juga dapat mempengaruhi mulut dan tenggorokan, selain mempengaruhi area genital dan selangkangan secara umum. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan peradangan yang berpotensi menjadi kanker. Berikut adalah tanda-tanda infeksi HPV di mulut, tenggorokan, dan cara pencegahannya.

Tanda infeksi HPV di mulut dan sekitarnya

Tanda-tanda infeksi HPV di mulut dan tenggorokan umumnya tidak terlihat. Beberapa orang bahkan baru menyadari ada infeksi setelah munculnya kondisi yang disebut kanker oropharyngeal. Tanda-tanda infeksi HPV yang sudah parah meliputi:

  • Kesulitan menelan: Infeksi menyebabkan peradangan parah di tenggorokan. Ketika menelan makanan yang kasar, sakit dan nyeri yang cukup parah akan dirasakan.
  • Sakit di sekitar telinga yang konstan atau berkepanjangan: Rasa sakit ini sulit disembuhkan dan bisa muncul dengan intensitas yang berbeda-beda.
  • Batuk yang tidak normal: Batuk menyebabkan rasa sakit di tenggorokan. Pada kondisi yang sudah parah, batuk juga dapat menghasilkan banyak bercak darah. Bercak darah ini merupakan perdarahan dari luka di tenggorokan.
  • Penurunan berat badan yang tidak wajar: Penurunan berat badan ini tidak disertai dengan tindakan seperti diet atau penyakit lainnya.
  • Nyeri tenggorokan yang sering muncul tidak hanya saat menelan. Bahkan saat dalam keadaan normal, nyeri masih dirasakan, membuat seseorang tidak nyaman dan dapat disertai demam.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di tubuh.
  • Banyak munculnya kulit dan bisul di leher yang sulit diobati. Bisul yang muncul juga terasa sakit ketika disentuh.
  • Perubahan suara menjadi lebih berat dan serak. Perubahan ini terjadi terus menerus meskipun sudah diobati.

Jika tanda-tanda di atas muncul, segera lakukan pemeriksaan. Terutama jika Anda sering melakukan hubungan seks yang tidak aman, termasuk seks oral.

Faktor risiko penularan HPV di mulut

Setiap orang, baik pria maupun wanita, dapat terkena infeksi HPV di mulut. Namun, ada faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan penularan. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai:

Menjadi pria

Pria lebih rentan mengalami kondisi ini dibandingkan wanita, karena gaya hidup pria lebih berisiko dalam hal aktivitas seksual. Meski begitu, wanita juga bisa terinfeksi HPV jika terpapar virus saat melakukan seks.

Melakukan seks oral tanpa pengamanan

Seks oral merupakan cara penularan HPV yang paling umum. Virus HPV dari alat kelamin dapat pindah ke mulut dan tenggorokan melalui seks oral. Penularan ini dapat langsung menimbulkan dampak atau tetap bersembunyi dalam tubuh dengan kondisi sistem kekebalan tubuh yang baik.

Seks dengan banyak pasangan

Melakukan hubungan seks dengan banyak orang akan meningkatkan risiko infeksi HPV di mulut. Menggunakan kondom mungkin dapat mencegah penularan HIV dengan baik, tetapi tidak dengan HPV. Oleh karena itu, sebaiknya setia dengan satu pasangan untuk mencegah penularan penyakit menular seksual yang beragam.

Mengonsumsi alkohol

Konsumsi alkohol juga dapat mempercepat penularan HPV. Sebaiknya kurangi atau hentikan konsumsi alkohol jika Anda aktif secara seksual.

Merokok

Berdasarkan penelitian, merokok dapat memicu pertumbuhan infeksi HPV lebih cepat. Bahkan, perokok reguler memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker mulut daripada mereka yang tidak merokok. Racun dalam rokok dapat menyebabkan munculnya lesi kanker dan penyebaran kanker.

Berciuman dengan mulut terbuka

Berciuman dengan mulut terbuka memudahkan penularan virus HPV dari mulut ke mulut. Pertukaran air liur dan kontak kulit ke kulit memungkinkan virus dengan mudah berpindah dan menginfeksi.

Cara mencegah penularan HPV di mulut

Meskipun HPV mudah menular, baik melalui kontak kulit ke kulit maupun langsung, pencegahan masih mungkin dilakukan terutama untuk infeksi yang terjadi di mulut. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

  • Melakukan hubungan seks yang benar dan aman. Jika Anda berhubungan seks dengan pasangan yang monogami, menggunakan kondom mungkin tidak diperlukan. Namun, kedua belah pihak harus memiliki kondisi yang bersih. Jika masih ada kemungkinan infeksi HPV, sebaiknya tetap menggunakan kondom saat melakukan seks oral.
  • Sebisa mungkin untuk tidak berganti-ganti pasangan setiap kali berhubungan seks. Meski Anda menggunakan kondom atau dental dam, kemungkinan penularan tetap ada. Virus HPV tidak hidup dalam cairan tubuh, melainkan di kulit. Jadi, selama terjadi kontak kulit, penularan dapat langsung terjadi.
  • Menjalani pemeriksaan kesehatan organ reproduksi bersama pasangan. Dengan melakukan ini, kedua belah pihak akan mengetahui kondisi terkini dari organ reproduksi masing-masing.
  • Jika pasangan tidak ingin melakukan seks oral dengan kondom atau dental dam, sebaiknya hindari kegiatan tersebut kecuali Anda mengetahui kondisi kesehatan pasangan dengan pasti.

Demikian ulasan singkat tentang infeksi HPV di mulut dan cara pencegahannya. Mengingat bahwa infeksi HPV di mulut juga sangat berbahaya, penting untuk berhubungan seks dengan cara yang sehat. Saat melakukan seks oral, sebaiknya tetap menggunakan kondom untuk mencegah penularan infeksi ke mulut dan tenggorokan.

Demikian ulasan singkat tentang infeksi HPV di mulut dan cara pencegahannya. Mengingat bahwa infeksi HPV di mulut juga sangat berbahaya, penting untuk berhubungan seks dengan cara yang sehat. Saat melakukan seks oral, sebaiknya tetap menggunakan kondom untuk mencegah penularan infeksi ke mulut dan tenggorokan.

About The Author

12 Camilan Sehat untuk Anak yang Harus Diketahui Orang Tua

9 Cara Mengatasi Ketindihan Saat Tidur, Harus Tetap Tenang dan Rileks!