Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Gejala Rematik pada Usia Muda

Myles Bannister

Rematik umumnya muncul di usia paruh baya. Namun, penyakit ini bisa menyerang orang muda. Apakah gejala rematik pada usia muda berbeda dengan orang yang sudah tua? Simak penjelasan di bawah ini.

Penyebab Rematik pada Usia Muda

Rematik atau rheumatoid arthritis (RA) mungkin lebih parah jika dialami saat seseorang masih muda. Orang muda dengan penyakit ini lebih mungkin mengalami peradangan pada persendian kecil tangan atau kaki dan mengalami erosi tulang daripada orang yang mendapatkan RA di kemudian hari.

Orang muda dengan rematik juga lebih mungkin memiliki nodul rheumatoid, benjolan kecil dan keras di bawah kulit di sekitar persendian, biasanya terdapat di jari-jari.

Selain itu, usia muda dengan rematik cenderung memiliki rheumatoid seropositif, yang berarti sistem kekebalan tubuh melepaskan tingkat protein tertentu yang lebih tinggi ke dalam darah. Sekitar 70% orang dengan RA memiliki hasil positif pada tes darah ini.

Meski begitu, usia muda yang memiliki rematik lebih mungkin mendapatkan pengobatan agresif untuk mengendalikan penyakitnya, membantu mencegah kerusakan sendi dan kecacatan.

Hal itu membuat Anda mungkin memiliki tingkat kesembuhan yang lebih baik daripada orang tua. Tingkat kesembuhan yang lebih tinggi mungkin juga disebabkan karena orang muda lebih sedikit memiliki masalah kesehatan terkait penuaan.

Mengenali Gejala Rematik saat Usia Muda

Pada dasarnya, gejala rematik pada usia muda tergantung pada jenisnya. Namun, segala jenis radang sendi umumnya memiliki ciri khas yang sama yaitu nyeri kronis, terutama pada persendian.

Beberapa gejala lainnya termasuk:

  • Pembengkakan atau kemerahan di dekat sendi.
  • Masalah untuk menggerakan tubuh.
  • Area sekitar persendian menegang.
  • Perasaan lemas dan tidak bertenaga.
  • Depresi.
  • Demam.

Faktor Risiko yang Meningkatkan Orang Muda Terkena Rematik

Meskipun arthritis kurang umum pada orang dewasa muda, seorang atlet lebih mungkin mendapatkan osteoarthritis (OA) di usia muda karena potensi kerusakan pada persendiannya. OA adalah salah satu jenis arthritis yang paling sering terjadi. Keadaan ini menyebabkan persendian terasa kaku, sakit, dan bengkak.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa antara tahun 2013 sampai 2015, 7,1% orang berusia antara 18-44 tahun memiliki beberapa jenis radang sendi. Ini menunjukkan bahwa 1 dari 14 orang di bawah 45 tahun menderita peradangan sendi.

Oleh karena itu, orang muda harus menyadari faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena arthritis, di antaranya:

  • Jenis kelamin. Sebagian besar jenis radang sendi, termasuk OA dan RA, lebih sering terjadi pada wanita. Tapi asam urat lebih sering terjadi pada pria.
  • Genetik. Seseorang mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk radang sendi jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit ini.
  • Merokok. Aktivitas seperti merokok dapat meningkatkan risiko RA dan dapat memperburuk gejala pada orang yang sudah memiliki penyakit ini.
  • Gerakan berulang. Gerakan meregangkan sendi berulang kali, terutama sendi lutut, dapat membuatnya cepat rusak. Keadaan ini bisa menyebabkan OA. Pekerjaan tertentu, terutama yang mengharuskan berdiri sepanjang hari, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena radang sendi.
  • Infeksi. Masalah kesehatan yang disebabkan oleh organisme ini bisa merusak sendi dan meningkatkan risiko radang sendi.
  • Obesitas. Kelebihan berat badan dapat membuat sendi tegang, seiring berjalannya waktu berpotensi merusak sendi.

Meski tidak ada obat yang bisa menghilangkan radang sendi, perawatan diperlukan untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Perawatan juga tergantung pada jenis radang sendi yang dimiliki seseorang.

Referensi

  1. Bernstein, Susan. 2021. Young Adults Living With RA. https://www.webmd.com/rheumatoid-arthritis/young-adults-ra. (Diakses pada 13 Oktober 2021).
  2. Villines, Zawn. 2021. How does arthritis affect young adults?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/arthritis-in-young-adults. (Diakses pada 13 Oktober 2021).

About The Author

Gejala Cacingan pada Orang Dewasa Berdasarkan Jenis Cacing

Penyakit Lyme – Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan