Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tak Harus Dipertahankan, Ini Cara Keluar dari Toxic Relationship!

Myles Bannister

Toxic relationship tidak hanya berlaku untuk pasangan dalam hubungan percintaan saja, tapi juga hubungan dengan teman, rekan kerja, atasan di kantor, atau anggota keluarga lainnya. Ketahui cara keluar dari toxic relationship agar Anda bisa menjalani hidup yang lebih damai.

Cara Keluar dari Toxic Relationship

Tidak ada yang ingin terjebak dalam toxic relationship, hubungan yang penuh drama dan masalah. Terkadang kita justru tidak menyadari bahwa kita berada di dalamnya dan sulit untuk keluar.

Ada banyak jenis toxic relationship, mulai dari hubungan manipulatif, narsistik, abusif, menuntut, penuh rahasia, posesif, hubungan penuh kebohongan, dan lainnya.

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk terbebas dari toxic relationship:

1. Berhenti menyangkal

Banyak orang terjebak dalam toxic relationship karena mereka menyangkal hal tersebut. Langkah pertama dan terpenting adalah mengakuinya dan menyadari bahwa Anda berada dalam hubungan yang tidak sehat.

Terus menerus menyangkal toxic relationship dapat berdampak buruk pada kondisi mental seseorang. Penelitian yang dilakukan ilmuwan di Cina pada 2021 membuktikan bahwa toxic relationship dapat menjadi penyebab stres, kecemasan, dan depresi.

2. Tuliskan semua emosi

Anda mungkin merasa menuliskan semua emosi yang Anda rasakan bukanlah sesuatu yang penting, dan bisa membuat Anda merasa lebih buruk. Namun psikolog justru menyarankan Anda untuk menulis setiap detail perubahan emosi yang terjadi.

Setelah menulis, Anda mungkin merasa marah, sedih, dan kecewa. Namun, dalam beberapa minggu setelahnya, Anda akan merasakan manfaatnya seperti:

  • Sistem imun yang semakin baik.
  • Peningkatan fungsi paru-paru.
  • Tekanan darah lebih stabil.
  • Suasana hati semakin membaik.

3. Persiapkan finansial

Bukan tidak mungkin Anda memiliki toxic relationship dengan anggota keluarga atau pasangan yang mendukung Anda secara finansial. Agar Anda bisa lepas dari hubungan tidak sehat tersebut, persiapkan keuangan Anda beberapa bulan sebelumnya.

Dengan demikian, hidup Anda tetap bisa stabil meskipun tanpa dukungan finansial dari mereka.

4. Cari bantuan orang lain

Jangan segan untuk mencari bantuan orang lain saat Anda merasa terjebak dalam toxic relationship. Orang tersebut bisa teman atau anggota keluarga yang bisa memberikan dukungan positif, atau terapis profesional yang akan membimbing Anda.

Jangan menyalahkan diri sendiri, tetapi mulailah menyusun rencana untuk keluar dari hubungan tersebut.

5. Putuskan hubungan negatif

Langkah terbesar yang harus Anda lakukan adalah memutuskan hubungan dengan orang yang bersangkutan. Misalnya putus dengan pacar, bercerai dengan pasangan, atau pindah rumah jika orang tersebut adalah anggota keluarga.

Namun, ada kalanya Anda tidak dapat memutuskan hubungan sepenuhnya, misalnya jika hubungan tidak sehat tersebut terjadi dengan bos atau rekan kerja.

Dalam kasus ini, kurangi komunikasi sebisa mungkin dengan mereka agar Anda tidak merasakan emosi negatif dari interaksi yang terjadi.

6. Jalin hubungan yang positif

Setelah memutuskan hubungan yang negatif, carilah lingkungan yang positif dengan orang-orang yang mendukung Anda secara tulus. Anda tidak perlu mencari banyak orang, hanya satu orang saja yang memberikan pengaruh positif sudah cukup.

Anda akan membutuhkan banyak dukungan emosional setelah keluar dari toxic relationship. Penelitian membuktikan bahwa kualitas hubungan dapat mempengaruhi sistem imun, suasana hati, motivasi, dan mekanisme koping seseorang.

Mendapatkan dukungan positif dari orang sekitar juga menurunkan risiko penyakit seperti kanker, jantung, depresi, dan kecanduan.

7. Manjakan diri sendiri

Tidak ada salahnya memberi “hadiah” pada diri sendiri atas keberanian dalam memutuskan hubungan yang tidak sehat. Contohnya, saat Anda berani berkata “tidak” dan menolak seseorang yang cenderung manipulatif, manjakan diri dengan melakukan kegiatan yang Anda sukai.

Menghadiahi diri sendiri memberikan dampak positif seperti meningkatkan motivasi dan membuat Anda semakin bersemangat. Namun, jangan berlebihan memanjakan diri dan menjadikannya alasan untuk bermalas-malasan atau menghindari tanggung jawab.

8. Jangan menyalahkan diri

Ketika Anda mengakhiri toxic relationship, mungkin Anda akan merasa bersalah karena berbagai alasan. Misalnya, merasa bersalah karena terlalu lama terjebak dalam hubungan negatif, merasa bersalah karena melukai orang lain, atau khawatir karena tindakan Anda berdampak pada orang lain.

Apa pun yang membuat Anda merasa bersalah, pastikan Anda melakukan self healing untuk memaafkan diri sendiri. Memaafkan diri sendiri bermanfaat bagi kesehatan Anda, karena dapat menurunkan risiko serangan jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kecemasan, depresi, dan stres.

9. Luangkan waktu untuk istirahat

Banyak psikolog menyarankan Anda untuk berhenti sejenak dan beristirahat setelah terbebas dari toxic relationship. Tujuannya adalah memberi kesempatan kepada diri Anda untuk menyembuhkan diri dan lebih fokus pada hal-hal penting dalam hidup.

Tidak perlu terburu-buru untuk melakukan banyak aktivitas atau pekerjaan hanya untuk mengalihkan perhatian Anda. Berhentilah sejenak untuk bernafas sampai Anda siap memulai hal baru.

10. Detoksifikasi dari media sosial

Saat Anda berusaha menyembuhkan diri, salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan adalah berhenti atau mengurangi penggunaan media sosial. Anda juga dapat memblokir akun pengguna yang terkait secara langsung dengan hubungan toksik tersebut untuk menghapus mereka dari hidup Anda.

Membiarkan diri Anda tetap berada dalam toxic relationship akan membawa dampak buruk bagi kesehatan, baik fisik maupun mental. Kumpulkan keberanian untuk melepaskan diri dari hubungan yang tidak sehat, karena di luar sana masih banyak orang yang benar-benar peduli pada Anda.

Referensi

  1. Dawson, Kelly. 2021. How to Leave a Toxic Relationship, According to a Psychologist. [link]. (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  2. Feuerman, Marni. 2021. 6 Steps to Leave a Toxic Relationship. [link]. (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  3. Fuller, Kristen. 2017. How to Leave a Toxic Relationship and Still Love Yourself. [link]. (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  4. Hatcher, Jon Patrick. 2019. 10 Ways to End a Toxic Relationship. [link]. (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  5. Lamoreux, Karen. 2021. 10 Pointers for Ending Toxic Relationships. [link]. (Diakses pada 19 Oktober 2021)

About The Author

Logo Obat pada Kemasan yang Perlu Diketahui

Buah yang Harus Dibatasi Konsumsinya oleh Penderita Diabetes