Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Alergi Cokelat Mengancam Nyawa? Ini Gejala & Pengobatannya

Myles Bannister

Apa Itu Alergi Cokelat?

Alergi cokelat adalah jenis alergi yang jarang terjadi dan tidak sepenuhnya disebabkan oleh biji coklat. Bahan tambahan seperti kacang, susu, kafein, gluten, dan lainnya juga dapat memicu alergi cokelat.

Alergi cokelat dapat muncul sesaat atau beberapa jam setelah mengonsumsi cokelat atau produk olahannya seperti kue, roti, dan susu cokelat. Respons tubuh terhadap alergi ini bervariasi pada setiap orang.

Penyebab Alergi Cokelat

Alergi cokelat disebabkan oleh reaksi atipikal sistem kekebalan tubuh terhadap zat di dalam biji cokelat. Selain itu, bahan tambahan seperti kacang, susu, kafein, gluten, dan emulsi seperti lesitin kedelai juga dapat menyebabkan alergi setelah mengonsumsi cokelat.

Ciri dan Gejala Alergi Cokelat

Gejala alergi cokelat mirip dengan gejala alergi pada umumnya. Gejala ini dapat muncul sesaat atau beberapa jam setelah mengonsumsi cokelat. Gejala alergi cokelat dapat ringan atau menyebabkan ancaman serius terhadap jiwa penderita.

Berikut adalah gejala alergi cokelat yang perlu diwaspadai:

1. Gatal

Reaksi alergi cokelat dapat menyebabkan rasa gatal pada berbagai bagian tubuh. Alergi ini juga dapat disebabkan oleh bahan tambahan pada cokelat seperti kacang almond dan gula.

Untuk memastikan apakah Anda memiliki alergi cokelat, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

2. Timbul Bercak Merah

Gejala alergi cokelat dapat berupa timbulnya bercak merah pada mata, bibir, leher, atau dada. Meskipun tidak berbahaya, rasa gatal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

3. Sakit Kepala

Penderita alergi cokelat dapat mengalami sakit kepala sesaat atau beberapa jam setelah mengonsumsi cokelat. Kondisi ini disebabkan oleh sensitivitas tubuh terhadap kandungan cokelat seperti tiramin, teobromin, feniletilamin, dan kafein.

Jika sakit kepala tidak hilang dalam waktu yang lama, segera kunjungi dokter untuk penanganan medis.

4. Batuk dan Bersin

Alergi cokelat juga dapat menyebabkan batuk dan bersin setelah mengonsumsinya, mirip dengan gejala alergi debu.

5. Gangguan Pencernaan

Alergi cokelat dapat menyebabkan sakit perut, mual, atau diare. Meskipun tidak berbahaya, gejala ini perlu diwaspadai dan segera memeriksakan diri ke dokter.

6. Syok Anafilaksis (Sesak Napas)

Reaksi alergi cokelat dapat menyebabkan syok anafilaksis, suatu kondisi berat yang membutuhkan penanganan medis yang serius. Gejala ini berupa sesak napas akibat pembengkakan pada tenggorokan, yang jika tidak ditangani dapat berujung pada kematian.

Diagnosis Alergi Cokelat

Untuk memastikan alergi cokelat, perlu dilakukan prosedur diagnosis sebagai berikut:

1. Anamnesis

Dokter akan melakukan wawancara terkait keluhan, riwayat alergi pribadi dan keluarga, riwayat penggunaan obat-obatan, dan pola diet. Data ini akan digunakan sebagai pijakan untuk prosedur pemeriksaan selanjutnya.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa fisik pasien untuk melihat gejala umum alergi cokelat seperti bercak merah dan bengkak pada mata dan bibir.

3. Pemeriksaan Penunjang

Untuk memastikan alergi cokelat, dokter dapat melakukan tes tusuk jarum (skin prick test), tes tempel plester (patch test), atau tes IgE Total dengan mengambil sampel darah pasien.

Pengobatan Alergi Cokelat

Obat antihistamin dapat diberikan untuk meredakan gejala alergi cokelat seperti gatal-gatal. Obat kortikosteroid dapat diberikan jika terjadi pembengkakan. Untuk gejala syok anafilaksis, dokter akan memberikan suntikan adrenalin.

Pencegahan Alergi Cokelat

Satunya cara untuk mencegah alergi cokelat adalah dengan tidak mengonsumsinya dalam bentuk apapun.

Alergi cokelat sayangnya tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, dan satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah dengan menghindari konsumsi cokelat secara keseluruhan. Semoga bermanfaat!

About The Author

15 Penyebab Sering Mengantuk yang Umum dan Jarang Disadari

5 Posisi Seks Berdiri yang Direkomendasikan untuk Pasangan Muda