Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Ganja Bisa Disayur, Apakah Ada Dampak Berbahaya bagi Tubuh?

Myles Bannister

Berbahayakah mengonsumsi makanan yang mengandung ganja?

Kita pernah mendengar ada kue brownies dengan campuran ganja, bukan? Dalam kenyataannya, ganja dapat digunakan sebagai bahan campuran. Di Indonesia, salah satu hidangan populer dengan bahan ganja adalah cimeng sayur. Apakah ada perbedaan dampak antara menghisap ganja dan mengonsumsinya sebagai makanan?

Ganja mengandung THC dan zat caanabinoid. Jika dihisap seperti rokok, THC akan masuk ke paru-paru. Kemudian, THC akan diserap oleh aliran darah dan menuju otak. Efek dari ganja ini memberikan sensasi ringan dan ketenangan.

Sayangnya, menghisap ganja dapat merusak saluran pernapasan, memicu penyakit paru obstruktif kronik, dan masalah kesehatan lainnya.

Jika ganja diolah sebagai masakan seperti sayur atau campuran dalam kue, THC juga akan diserap oleh saluran pencernaan. Meskipun kandungan ini akan dimetabolisme oleh hati, dampaknya pada tubuh tetap sama, yaitu memberikan sensasi ringan dan ketenangan.

Hal ini menunjukkan bahwa ganja dapat memiliki efek samping yang kurang baik jika dikonsumsi dalam bentuk makanan.

Dampak ganja yang berbahaya bagi kesehatan tubuh

Pakar kesehatan menyatakan bahwa penggunaan ganja, baik yang dihisap atau dikonsumsi sebagai makanan, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Berikut adalah beberapa dampak ganja bagi tubuh:

Menyebabkan masalah sistem pernapasan

Penghisapan ganja dapat menyebabkan masalah pernapasan karena asap hasil pembakaran ganja mengandung zat beracun seperti ammonia dan hydrogen sianida. Zat ini dapat mengiritasi saluran bronkial dan paru-paru.

Penggunaan ganja secara merokok cenderung meningkatkan risiko bronkitis, infeksi paru-paru, dan memperburuk kondisi asma serta fibrosis kistik.

Merusak sirkulasi darah

Hanya beberapa menit setelah menghisap ganja, denyut jantung akan meningkat secara signifikan. Perubahan denyut jantung ini dapat berlangsung beberapa jam. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras dan meningkatkan risiko serangan jantung. Pembuluh darah juga dapat mengalami kerusakan akibat hal ini.

Salah satu gejalanya adalah pembuluh darah di mata membesar sehingga membuat mata pengguna ganja menjadi lebih merah.

Merusak sistem saraf pusat

Ganja dapat menyerang sistem saraf pusat yang mengendalikan keseimbangan, koordinasi tubuh, dan refleks. Pengguna ganja dapat mengalami sensasi mabuk seperti menggunakan alkohol atau narkoba.

Merusak sistem pencernaan

Penggunaan ganja dapat merusak sistem pencernaan, terutama hati. Risiko gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan iritasi tenggorokan meningkat.

Menurunkan sistem imun tubuh

Pengguna ganja rentan mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit.

Memperhatikan fakta-fakta ini, sebaiknya tidak mengikuti penggunaan ganja demi mencegah masalah kesehatan.

Memperhatikan fakta-fakta ini, sebaiknya tidak mengikuti penggunaan ganja demi mencegah masalah kesehatan.

About The Author

Penyebab Keputihan pada Pria yang Harus Diwaspadai

Mi Instan Bagi Penderita Diabetes: Apakah Aman?