Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Meski Menggairahkan, Ini 5 Risiko Melakukan Cupang di Leher

Myles Bannister

Cupang dalam berhubungan adalah istilah untuk menggambarkan tanda merah atau biru bekas gigitan atau isapan pada tubuh yang dilakukan oleh pasangan. Walaupun bisa meningkatkan gairah, aktivitas ini ternyata memiliki sejumlah risiko. Apa saja efek sampingnya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa itu Ciuman Cupang?

Ciuman adalah bentuk ekspresi cinta, kasih sayang, dan juga nafsu birahi. Ciuman sendiri ada berbagai jenis, seperti eskimo kiss, lingering kiss, dan french kiss. Selain itu, ada satu lagi jenis ciuman yang tak kalah populer, yakni ciuman cupang atau dikenal juga dengan istilah ‘gigitan cinta’ (love bite).

Cara ciuman cupang dilakukan dengan menyedot dan menggigit bagian tubuh pasangan, terutama leher, dada, dan paha bagian dalam dengan kuat serta penuh nafsu sehingga dapat menimbulkan ‘tanda’ merah atau kadang kebiruan seperti memar.

Mengenali Berbagai Bahaya Cupang

Penting diketahui, di bawah kulit terdapat pembuluh darah kecil yang disebut pembuluh kapiler. Saat Anda melakukan cupang dengan penuh tenaga, hal tersebut dapat meningkatkan risiko pecahnya pembuluh kapiler sehingga membuat kulit berwarna merah atau biru.

Berikut beragam bahaya lainnya yang perlu Anda waspadai:

1. Menimbulkan Memar yang Terasa Nyeri

Apakah Anda pernah mengalami luka memar? Jika iya, tentu bagian tubuh yang mengalami memar tersebut akan terasa nyeri, bukan? Nah, begitu pula dengan memar yang disebabkan oleh cupang yang Anda lakukan kepada pasangan maupun sebaliknya.

Kendati demikian, memar bekas cupang ini tidak memiliki bahaya serius. Hanya saja, Anda akan merasakan nyeri selama memar tersebut belum hilang. Efek samping dari cupang ini biasanya akan hilang dalam beberapa minggu.

2. Menimbulkan Bekas Luka

Setelah memar, kemungkinan cupang dapat meninggalkan bekas luka. Meski biasanya tidak permanen, terkadang bekas luka bisa juga permanen.

Hal ini biasanya disebabkan karena mengisap yang terlalu kuat menggunakan gigi, atau mengopek bekas luka ketika sedang dalam masa penyembuhan. Bekas luka cupang ini biasanya kecil dan berada di tempat yang tidak terlalu mencolok.

Selama masa penyembuhan, sebaiknya jangan mencabut kulit mati karena dapat memperparah atau menghalangi proses penyembuhan. Hal ini yang kemudian menyebabkan terbentuknya jaringan parut, membuat kulit terlihat dan terasa berbeda dibandingkan dengan kulit sebelum cupang.

3. Menimbulkan Perasaan Malu

Tanda yang muncul pada kulit akibat ‘gigitan cinta’, terutama di bagian tubuh yang sulit ditutupi sering kali dapat memengaruhi rasa percaya diri, terutama jika aktivitas Anda melibatkan bertemu banyak orang.

Malu sepertinya akan menjadi hal yang Anda rasakan. Selain itu, tak menutup kemungkinan juga Anda akan menjadi bahan pergunjingan orang-orang di sekitar.

Ingat, ‘tanda cinta’ ini tidak bisa hilang secara instan, membutuhkan waktu beberapa hari (bahkan beberapa minggu) sampai memar bekas ciuman cupang benar-benar hilang.

4. Menularkan Virus Herpes

Tidak ada yang tahu apa yang tengah dialami oleh orang lain, termasuk pasangan Anda sendiri. Jika ternyata pasangan sedang terserang virus herpes, melakukan ciuman cupang dengannya berisiko tinggi menyebabkan Anda tertular virus tersebut.

Seseorang yang sedang menderita herpes disarankan untuk tidak melakukan segala bentuk kontak fisik dengan orang lain guna mencegah penularan virusnya.

5. Menyebabkan Stroke Ringan

Seperti dikutip dari Daily Mirror, seorang wanita berusia 44 tahun di Selandia Baru bernama Maori menjadi korban ‘keganasan’ cupang.

Pasca mendapatkan ciuman cupang dari sang kekasih, dikabarkan darah menggumpal di bagian leher wanita tersebut. Pada akhirnya, hal tersebut membuatnya terserang stroke ringan dan menderita kelumpuhan pada lengan tangan kirinya.

Pada dasarnya, setiap gerakan kuat dan mendadak yang terjadi pada leher seperti bersin, batuk, dan tak terkecuali ciuman cupang dapat menyebabkan kerusakan pada arteri karotid berupa robekan dan cedera. Hal ini akan membuat darah membeku dan tidak bisa mengalir ke otak, yang menyebabkan terjadinya stroke.

Meski tindakan agresif pada area tertentu di leher bisa menyebabkan masalah serius, kasus stroke atau kematian akibat cupang adalah peristiwa yang sangat jarang terjadi.

Cara Menghilangkan Bekas Cupang

Berikut terdapat beberapa cara menghilangkan bekas cupang yang mudah dilakukan:

1. Mengoleskan Lidah Buaya

Lidah buaya dipercaya ampuh untuk menghilangkan bekas ciuman cupang. Cukup oleskan gel lidah buaya ke area kulit yang terdapat bekas cupang. Diamkan selama sekitar 10 menit lalu bilas hingga bersih. Cara ini hanya efektif untuk memar bekas ciuman cupang yang baru saja muncul.

2. Kompres Dingin

Mengompres kulit dengan air dingin atau es bisa membantu membersihkan bekas cupang dengan mengendalikan pendarahan di bawah kulit dan mengurangi peradangan. Cara ini juga bisa membuat kulit tidak terlalu nyeri dan sensitif.

Selain menggunakan handuk dingin, Anda bisa menggunakan es batu yang dibungkus kain bersih. Benda logam seperti sendok yang disimpan di dalam freezer selama beberapa waktu juga dapat digunakan sebagai kompres dingin.

Agar memberikan hasil yang maksimal, kompres dingin sebaiknya dilakukan sesegera mungkin atau dalam 12 jam pertama setelah muncul cupang.

3. Kompres Hangat

Selain menggunakan suhu dingin, penggunaan kompres hangat juga dapat dilakukan untuk mempercepat penyembuhan. Gunakan kain bersih yang dibasahi air hangat atau botol air panas, kemudian tempelkan pada tanda bekas cupang.

Cara ini harus dilakukan dengan memijat secara lembut dari bagian tengah memar ke arah luar sehingga darah yang menggumpal menjauh dari kulit yang terluka. Anda bisa mengulangi proses ini beberapa kali sehari.

4. Gosok dengan Sikat Gigi

Siapkanlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut. Gosokkan ke bekas tanda cupang secara perlahan dengan sedikit penekanan. Sama seperti cara pertama, cara kedua ini hanya berlaku untuk memar bekas cupang yang masih baru.

5. Menggunakan Bagian Dalam Kulit Pisang

Anda juga bisa memanfaatkan bagian dalam kulit pisang sebagai cara menghilangkan bekas cupang. Caranya, oleskan bagian tersebut area kulit yang dicupang. Diamkan selama 30 menit, kemudian bersihkan. Untuk hasil maksimal, lakukan cara ini sebanyak 2–3 kali dalam sehari.

6. Oleskan Vitamin Topikal

Mengoleskan vitamin K atau C secara topikal pada kulit bekas cupang dapat membantu menghilangkan memar lebih cepat. Oleskan vitamin topikal ini secara tipis sampai bekas cupang hilang.

Pada akhirnya, hubungan seksual seharusnya memberikan kesenangan bagi Anda dan pasangan. Jika cupang menjadi aktivitas yang menyakitkan, sebaiknya hindari untuk melakukannya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

Referensi

  1. Allarakha, Shaziya, dan Divya J. 2022. How Do You Get Rid of a Hickey in Seconds?. https://www.medicinenet.com/how_do_you_get_rid_of_a_hickey_in_seconds/article.htm. (Diakses pada 18 Januari 2024)
  2. Watson, Stephanie, dan Kristin M. 2023. Hickeys. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/hickey-what-you-need-to-know. (Diakses pada 18 Januari 2024)
  3. Zimlich, Rachael. 2021. Can Hickeys Give You Cancer?. https://www.healthline.com/health/cancer/can-hickeys-give-you-cancer. (Diakses pada 18 Januari 2024)

About The Author

8 Alasan Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Jangan Salah, Inilah Perbedaan Antara Moisturizer dan Day Cream