Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab, Gejala, Tipe, Komplikasi, Pengobatan, dan Lainnya tentang Gagal Hati

Myles Bannister

Pahami lebih lanjut mengenai gagal hati, perbedaan dengan penyakit hati, tipe-tipe, tahapannya, penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, dan pengobatannya melalui artikel ini!

Apa itu gagal hati?

Gagal hati terjadi ketika sel-sel organ hati mengalami kerusakan, baik secara penuh maupun sebagian, sehingga tidak bisa melakukan fungsinya dengan baik. Kondisi ini sangat serius dan memerlukan perawatan segera. Dalam dunia medis internasional, gagal hati dikenal juga sebagai Liver Failure atau Hepatic Failure.

Perbedaan gagal hati vs penyakit hati

Perlu diketahui perbedaan antara gagal hati dan penyakit hati. Penyakit hati menyebabkan kerusakan pada hati dan mempengaruhi fungsinya, sedangkan gagal hati menyebabkan kehilangan sebagian atau seluruh fungsi hati. Meskipun demikian, gagal hati sering kali disebabkan oleh penyakit hati yang mengakibatkan kerusakan organ hati dan gangguan fungsi.

Tipe gagal hati

Gagal hati terbagi menjadi dua tipe, yaitu gagal hati akut dan gagal hati kronis.

1. Gagal hati akut

Gagal hati akut terjadi dengan cepat, dalam hitungan minggu, hari, atau bahkan jam. Biasanya tidak disertai dengan gejala yang jelas. Penyebab umum gagal hati akut adalah keracunan atau overdosis obat-obatan tertentu. Perawatan segera dibutuhkan ketika mengalami gagal hati akut, walaupun kasus ini jarang terjadi.

2. Gagal hati kronis

Gagal hati kronis berkembang lebih lambat dibandingkan gagal hati akut. Gejalanya lebih terlihat jelas. Salah satu penyebab umum gagal hati kronis adalah sirosis hati akibat konsumsi alkohol berat. Pada tahap ini, hati mengalami peradangan dan pembentukan jaringan parut yang berujung pada hilangnya fungsi hati.

Tahapan gagal hati kronis

Gagal hati kronis melalui beberapa tahapan, yaitu peradangan, fibrosis, sirosis, penyakit hati tahap akhir, dan kanker hati.

1. Peradangan

Peradangan hati menyebabkan pembengkakan. Pada tahap ini, belum ada gejala gagal hati yang muncul.

2. Fibrosis

Pada tahap ini, hati mulai membentuk jaringan parut sebagai tanda adanya kerusakan. Tidak ada gejala yang muncul pada tahap ini.

3. Sirosis

Jaringan parut semakin bertambah pada tahap ini, yang mengakibatkan penurunan fungsi hati. Pada tahap ini, gejala gagal hati mulai muncul.

4. Penyakit hati tahap akhir

Sirosis hati yang semakin parah menyebabkan timbulnya penyakit hati tahap akhir. Beberapa pasien tetap dalam kondisi ini, sementara yang lain mengalami perkembangan menjadi kanker hati atau Liver Failure.

5. Kanker hati

Penderita kanker hati memiliki kondisi hati yang sangat parah dari segi fungsional maupun bentuk. Gejala gagal hati semakin jelas, seperti mata dan kulit kuning serta penurunan berat badan.

Penyebab gagal hati

Penyebab gagal hati bervariasi tergantung pada tipe gagal hatinya.

Berikut beberapa penyebab gagal hati akut:

  • Infeksi virus hepatitis seperti hepatitis A, B, atau E
  • Overdosis acetaminophen atau paracetamol
  • Penggunaan suplemen herbal yang berlebihan
  • Penyakit Wilson atau penyakit autoimun
  • Keracunan jamur

Penyebab gagal hati kronis umumnya adalah sirosis hati, yang bisa disebabkan oleh:

  • Infeksi virus hepatitis
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Fatty liver atau hati berlemak
  • Kolangitis

Gejala gagal hati

Gejala gagal hati tergantung pada tipe dan tahapnya. Gagal hati akut umumnya tidak menunjukkan gejala. Gagal hati kronis pada tahap peradangan dan fibrosis juga tidak menunjukkan gejala.

Gejala gagal hati muncul ketika masuk pada tahap sirosis. Berikut beberapa gejalanya:

  • Mual
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kelelahan
  • Diare
  • Mata dan kulit kuning (jaundice)
  • Mudah memar atau berdarah
  • Gatal-gatal
  • Edema (bengkak) pada kaki, kaki atau perut
  • Asites (penumpukan cairan dalam perut)

Segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala gagal hati tersebut agar bisa dilakukan diagnosis dengan segera.

Diagnosis gagal hati

Dalam menegakkan diagnosis gagal hati, dokter dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Menganalisis riwayat kesehatan pasien dan keluarga
  2. Melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala yang dialami pasien
  3. Mengambil sampel darah untuk menilai fungsi hati dan mendeteksi virus atau kelainan genetik
  4. Melakukan tes pencitraan seperti USG, CT scan, atau MRI untuk melihat kondisi hati secara visual
  5. Melakukan biopsi untuk memeriksa sampel jaringan hati

Komplikasi gagal hati

Gagal hati yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Beberapa komplikasi tersebut antara lain:

  • Edema serebral (penumpukan cairan berlebih di otak)
  • Kekurangan elektrolit
  • Pendarahan yang sulit dikontrol
  • Infeksi
  • Gagal ginjal
  • Kematian

Pengobatan gagal hati

Pilihan pengobatan gagal hati tergantung pada tahapan kondisi.

Gagal hati yang masih pada tahap ringan dapat diobati dengan obat-obatan yang membantu menghilangkan racun dari hati. Namun, jika kondisi semakin parah, mungkin diperlukan operasi untuk mengangkat bagian hati yang rusak.

Pada kasus gagal hati kronis dan akut pada tahap lanjut, transplantasi hati dapat menjadi pilihan pengobatan. Tindakan ini dilakukan ketika fungsi hati sepenuhnya terganggu.

Sumber:

  1. Healthline: What You Should Know About Hepatic Failure. https://www.healthline.com/health/hepatic-failure [diakses pada 26 Juni 2019]
  2. Healthline: What Are the Stages of Liver Failure? https://www.healthline.com/health/liver-failure-stages [diakses pada 26 Juni 2019]
  3. ClevelandClinic: Liver Failure. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17819-liver-failure [diakses pada 26 Juni 2019]
  4. Mayoclinic: Acute liver failure. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acute-liver-failure/symptoms-causes/syc-20352863 [diakses pada 26 Juni 2019]

About The Author

8 Penyebab Hematokrit Rendah yang Harus Diwaspadai!

Bagaimana Tanda Imunisasi BCG Berhasil atau Tidak? Begini Cirinya!