Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tahapan Pemeriksaan Fisik Jantung yang Perlu Dipahami

Myles Bannister

Pemeriksaan fisik jantung dilakukan oleh tenaga medis untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung. Pemeriksaan ini dilakukan terlepas dari jenis penyakit jantung yang dimiliki pasien. Pemeriksaan jantung sangat penting terutama bagi pasien dengan gejala vital seperti tekanan darah tinggi, masalah denyut jantung, laju pernapasan, nyeri dada, dan bentuk dada.

Prosedur Pemeriksaan Fisik Jantung

Awalnya, tenaga medis akan menanyakan kondisi kesehatan pasien terkait gejala yang dialami, seperti detak jantung tidak teratur. Riwayat pribadi dan keluarga juga ditanyakan, seperti kadar kolesterol dalam darah, tekanan darah tinggi, nyeri dada, serangan jantung, diabetes, dan obesitas.

Pertanyaan juga berkaitan dengan gaya hidup pasien seperti merokok, ketergantungan alkohol, aktivitas keseharian, dan perilaku menjaga kebersihan.

Berikut ini adalah langkah pemeriksaan fisik untuk diagnosis serangan jantung :

1. Inspeksi

Pemeriksaan fisik jantung dengan visual sederhana. Pemeriksaan ini melihat peredaran darah di leher, bentuk dada, dan adanya benjolan atau pembengkakan pada dada dan perut.

2. Palpasi

Pemeriksaan dengan meraba kelainan selama penilaian kesehatan. Area yang diraba termasuk dinding dada dan perut. Hal ini penting untuk memastikan penumpukan cairan pada tubuh.

3. Perkusi

Pemeriksaan dengan mengetuk area tubuh. Bunyi ketukan menunjukkan adanya masalah pada jantung, cairan di paru-paru, atau massa di perut.

4. Auskultasi

Pemeriksaan dengan mendengarkan jantung, paru-paru, leher, atau perut untuk mengidentifikasi masalah.

Auskultasi dilakukan dengan stetoskop. Jika ada kelainan, pengujian lebih lanjut dapat disarankan.

Diagnosis Gangguan Kesehatan Jantung

Jika ditemukan kelainan setelah pemeriksaan fisik jantung di atas, tes berikut dapat dilakukan:

1. Elektrokardiogram

Tes untuk mengetahui kerusakan otot jantung dan detak jantung.

2. Ekokardiografi

Tes menggunakan gelombang suara untuk mempelajari bagaimana jantung berdetak dan memompa darah. Tes ini dapat digunakan selama dan setelah serangan jantung.

Tes ini juga dapat mendeteksi kerusakan struktur jantung selama serangan jantung.

3. Cardiac Computerized Tomography (CT) scan

Tes untuk memeriksa masalah pada jantung dengan menggunakan sinar-X.

4. Cardiac Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Tes untuk mengevaluasi kondisi jantung menggunakan medan magnet.

5. Tes Darah

Tes untuk mengukur enzim jantung yang mengindikasikan kerusakan otot jantung. Tes juga dapat mengukur kadar troponin untuk mendeteksi serangan jantung.

6. Rontgen

Tes untuk menghasilkan gambar jantung, paru-paru, pembuluh darah, tulang dada, dan tulang belakang.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kelainan pada jantung, pasien mungkin perlu menjalani pemeriksaan lanjutan atau mendapatkan perawatan yang tepat. Terutama bagi pasien dengan gaya hidup tidak sehat dan berisiko penyakit jantung.

About The Author

Abses Payudara: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Serba-serbi Penyakit Sariawan pada Mulut