Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Syok Anafilaktik: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Syok anafilaktik adalah reaksi alergi yang parah dan berpotensi mengancam jiwa. Kondisi ini dapat terjadi dalam beberapa detik atau menit setelah terpapar zat yang membuat Anda alergi seperti makanan atau sengatan hewan. Saat tubuh mengalami kondisi ini, tekanan darah akan menurun dan saluran udara menyempit sehingga menghalangi pernapasan normal. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Syok Anafilaktik?

Syok anafilaktik adalah kondisi berbahaya dan berpotensi mengancam jiwa yang disebabkan oleh reaksi alergi. Alergi sendiri terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi berlebihan terhadap zat yang tidak berbahaya yang disebut alergen. Reaksi ini menyebabkan tubuh melepaskan senyawa kimia yang menyebabkan iritasi dan gejala lainnya. Biasanya, reaksi alergi ringan menyebabkan ruam atau pilek.

Syok anafilaktik jarang terjadi dan sangat berbahaya jika tidak segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Jika seseorang pernah mengalami alergi seperti ini, risiko untuk alergi lainnya lebih tinggi. Risiko juga meningkat jika memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini atau menderita asma.

Gejala Syok Anafilaktik

Gejala syok anafilaktik biasanya terjadi dalam beberapa menit setelah terpapar alergen. Tanda dan gejala yang dapat dikenali antara lain:

  • Kulit gatal, memerah, atau pucat
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Kesulitan bernapas
  • Denyut nadi bisa melemah atau cepat
  • Pusing
  • Penurunan kesadaran atau pingsan

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera cari bantuan medis jika mengalami reaksi alergi parah. Jika Anda memiliki epinephrine autoinjector, berikanlah dengan segera. Jika gejala membaik setelah injeksi, tetap pergi ke rumah sakit untuk memastikan gejala tidak kambuh.

Penyebab Syok Anafilaktik

Sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang biasanya tidak menyebabkan reaksi alergi.

Pemicu syok anafilaktik umumnya adalah alergi makanan pada anak-anak, seperti kacang-kacangan, ikan, kerang, dan susu. Pemicu pada orang dewasa antara lain:

  • Obat-obatan, termasuk antibiotik, aspirin, penghilang rasa sakit yang dijual bebas, dan intravenous (IV) contrast untuk tes pencitraan.
  • Sengatan serangga atau hewan lainnya.

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan mengalami syok anafilaktik antara lain:

  • Pernah mengalami syok anafilaktik sebelumnya, yang mungkin menjadi lebih parah di masa depan.
  • Rhinitis alergi atau asma.
  • Penyakit lain seperti penyakit jantung dan akumulasi abnormal dari jenis sel darah putih tertentu.

Diagnosis Syok Anafilaktik

Dokter akan bertanya tentang reaksi alergi sebelumnya, termasuk terhadap makanan, obat-obatan, lateks, atau sengatan serangga.

Untuk membantu diagnosis, Anda mungkin disarankan untuk tes darah dan uji alergi dengan tes kulit atau darah.

Pengobatan Syok Anafilaktik

Selama serangan alergi terjadi, Anda mungkin perlu melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) jika ditemui syok anafilaktik dengan henti napas atau henti jantung. Selain itu, pasien mungkin membutuhkan obat-obatan seperti:

  • Epinephrine untuk mengurangi respons alergi tubuh.
  • Intravena (IV) antihistamin dan kortison untuk mengurangi radang saluran udara dan meningkatkan pernapasan.
  • Beta-agonist (seperti albuterol) untuk mengatasi gangguan pernapasan.

Komplikasi Syok Anafilaktik

Tanpa perawatan yang cepat, seseorang mungkin gagal bernapas dan mengalami kerusakan otak akibat kekurangan oksigen.

Beberapa orang dapat mengalami anafilaktik bifasik, reaksi alergi kedua yang terjadi 12-72 jam setelah reaksi pertama. Komplikasi lainnya termasuk gagal ginjal, syok kardiogenik, aritmia, dan serangan jantung.

Dalam beberapa kasus, syok anafilaktik dapat memperburuk kondisi medis yang sudah ada sebelumnya. Semakin cepat mendapatkan perawatan, semakin sedikit komplikasi yang mungkin terjadi.

Pencegahan Syok Anafilaktik

Cara terbaik untuk mencegah kondisi ini adalah menghindari zat yang menyebabkan reaksi alergi. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Jika alergi terhadap sengatan serangga, kenakan pakaian yang melindungi, hindari penggunaan parfum atau lotion beraroma kuat.
  • Baca label makanan dengan cermat dan ketahui bahan makanan saat makan di luar.
  • Beri tahu dokter tentang reaksi obat yang pernah dialami.

Jangan lupa untuk selalu menyediakan kit darurat, dan periksa masa berlaku epinephrine autoinjector jika Anda memilikinya.

Referensi

  1. Anaphylaxis. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anaphylaxis/symptoms-causes/syc-20351468. Diakses pada 30 Maret 2020.
  2. Allergies and Anaphylaxis. WebMD. https://www.webmd.com/allergies/anaphylaxis#1. Diakses pada 30 Maret 2020.
  3. Gotter, Ana. 2016. Anaphylactic Shock: What You Need to Know. Healthline. https://www.healthline.com/health/anaphylactic-shock. Diakses pada 30 Maret 2020.
  4. Villines, Zawn. 2018. What are the symptoms of anaphylactic shock. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321118#treatment. Diakses pada 30 Maret 2020.

About The Author

Kurang Tidur Memicu Tekanan Darah Tinggi atau Rendah?

8 Risiko Jika Penis Tidak Disunat