Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Gangguan Perilaku – Pengertian dan Gejala

Myles Bannister

Pengertian Gangguan Perilaku

Perilaku anak-anak dan remaja yang bermasalah dalam tumbuh kembangnya kadang tidak mengherankan. Namun, perilaku tersebut dianggap sebagai gangguan jika bersifat persisten, merugikan orang lain, dan melanggar norma sosial.

Dalam dunia medis, dikenal juga istilah Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD, yaitu gangguan perilaku yang umum terjadi pada anak. Setiap anak berisiko mengalami kondisi yang juga dikenal dengan hiperaktif.

ADHD adalah gangguan otak yang ditandai dengan kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif yang mengganggu fungsi dan perkembangan otak anak.

Anak dengan ADHD sulit berkonsentrasi dan sering tidak betah belajar dalam waktu lama. Mereka bukan tidak mengerti apa yang dipelajari, tetapi sulit untuk fokus.

Anak dengan ADHD cenderung aktif, bahkan bisa mengganggu teman sebayanya. Mereka juga cenderung bertindak secara impulsif, tanpa berpikir terlebih dahulu, dan tidak suka menunda keinginan.

ADHD sering terdeteksi saat anak berusia 6-12 tahun. Penyebab ADHD belum diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor yang berpotensi memengaruhi tingkat risiko seseorang, seperti kelainan pada sistem saraf pusat, kelahiran prematur, atau faktor keturunan.

Anak yang mengalami gangguan perilaku cenderung memiliki keadaan emosional yang tidak stabil. Perilaku mereka juga bisa sangat mengganggu, terutama saat berada di tempat umum. Berikut adalah beberapa jenis gangguan perilaku anak:

1. Tidak bisa belajar dengan baik

Beberapa anak mengalami kesulitan belajar yang berhubungan dengan kondisi psikologis bukan fisik.

2. Tidak bisa bersosialisasi dengan teman sebaya

Anak dengan gangguan perilaku sering sulit menjalin pertemanan dengan sebaya atau orang yang lebih tua. Mereka cenderung menjadi individu yang tertutup.

3. Perasaan yang cepat berubah

Anak dengan gangguan perilaku sering mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Mereka mudah terdistraksi.

Selain mengenal ciri-ciri gangguan perilaku anak, Anda perlu mendiskusikan hal ini dengan teman atau guru anak. Setelah itu, Anda dapat mencari cara untuk mendukung anak dalam menghadapi masa-masa sulit tersebut.

Gejala Gangguan Perilaku

Gejala gangguan perilaku dapat bervariasi tergantung pada usia anak dan tingkat keparahannya. Gejalanya umumnya dapat dibagi menjadi empat kategori:

1. Perilaku agresif

Perilaku yang mengancam atau membahayakan fisik seperti berkelahi, mengintimidasi orang atau hewan, dan memaksa orang lain melakukan hal-hal tertentu.

2. Perilaku destruktif

Perilaku yang merusak properti seperti pembakaran atau vandalisme.

3. Perilaku berbohong

Kebiasaan berbohong berulang-ulang yang dapat berujung pada tindakan pencurian.

4. Melanggar aturan

Perilaku yang melanggar aturan-aturan sosial atau sesuai untuk usianya, seperti melarikan diri, bolos sekolah, atau terlibat dalam aktivitas seksual pada usia yang sangat muda.

Anak dengan gangguan perilaku juga seringkali mudah tersinggung, memiliki harga diri rendah, dan cenderung emosional. Beberapa anak dan remaja bahkan dapat terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba dan alkohol.

Perlu diingat, anak dengan gangguan perilaku seringkali tidak menyadari konsekuensi perilaku mereka terhadap orang lain dan kurang memiliki rasa bersalah atau penyesalan atas apa yang dilakukannya.

Gejala-gejala di atas juga sering dialami oleh orang dewasa, meskipun dengan intensitas yang berbeda. Perilaku hiperaktif umumnya mereda seiring bertambahnya usia, tetapi sulit konsentrasi cenderung semakin parah dengan bertambahnya beban hidup.

Orang dewasa dengan gangguan perilaku umumnya mengalami kesulitan dalam pendidikan, pekerjaan, dan hubungan sosial. Gangguan perilaku ini seringkali berkaitan dengan gangguan bipolar, gangguan obsesif kompulsif, dan depresi.

About The Author

Bayi Anda kurus? Ini 8 Makanan Penambah Berat Badan Bayi yang Sehat

Filgrastim: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll