Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Agnosia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Agnosia adalah kondisi medis yang ditandai dengan hilangnya kemampuan untuk mengenali objek, rasa, bau, tempat, dan beberapa kemampuan sensorik lainnya. Ketahui apa itu agnosia, gejala, penyebab, dll.

Apa Itu Agnosia?

Agnosia adalah kehilangan rangsangan sensorik akibat trauma atau degenerasi otak pada bagian yang bertugas dalam integrasi pengalaman, sensori, persepsi, dan memori. Penderita agnosia tidak mampu atau berkurangnya kemampuan untuk mengenali objek, suara, bau, rasa, tempat, wajah, dan kemampuan sensorik lainnya.

Penyebab umum kondisi medis ini adalah keracunan stroke dan karbon monoksida. Kelainan ini mungkin hanya memengaruhi satu indera dan organ modalitas sensorik itu sendiri masih utuh, namun dapat juga memengaruhi beberapa indra tergantung tingkat keparahannya.

Kondisi yang paling umum adalah agnosia visual, yaitu ketidakmampuan untuk mengidentifikasi suatu objek di depan mata Anda. Anda mungkin baru dapat mengenalinya saat Anda meraba atau merasakan objek tersebut.

Gejala Agnosia

Gejala agnosia berbeda, tergantung pada indera mana yang terpengaruh. Berikut ini gejalanya secara umum:

  • Kesulitan mengidentifikasi objek berdasarkan visual.
  • Kesulitan mengidentifikasi objek berdasarkan suara.
  • Kesulitan mengidentifikasi objek berdasarkan rasa.
  • Kesulitan mengidentifikasi objek berdasarkan aroma.
  • Kesulitan mengidentifikasi objek berdasarkan sentuhan.

Penderita gangguan sensorik sulit mengidentifikasikan objek yang sebenarnya sangat umum dan mereka ketahui. Penderitanya mungkin hanya mengalami satu masalah sensorik atau beberapa gangguan sensorik karena kerusakan area otak yang lebih serius.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter bila Anda mengalami gangguan sensorik baik visual, perasa, pendengaran, penciuman, atau indera sentuhan. Terutama bila Anda memiliki riwayat medis seperti kerusakan otak, stroke, cedera kepala parah, demensia, atau kanker otak.

Penyebab Agnosia

Kerusakan otak pada bagian pemrosesan sensorik akan menyebabkan gangguan sensorik. Bagian otak tersebut bertugas untuk menyimpan informasi dan menjalankan proses identifikasi atau berbagai hal termasuk objek, benda, wajah, tempat, bau, rasa, sentuhan, dan lainnya.

Ada beberapa kondisi medis yang dapat mengganggu bagian otak sensorik tersebut, seperti penyakit stroke, ensefalitis, kanker otak, demensia, Alzheimer, tumor otak, abses otak, keracunan karbon monoksida, atau cedera kepala. Kekurangan suplai oksigen ke otak akibat penyakit tertentu juga dapat menyebabkan gangguan sensorik.

Diagnosis Agnosia

Dokter akan memeriksa gejala yang Anda alami dengan meminta Anda untuk menyentuh, meraba, merasakan, atau mendengar suatu objek. Dokter juga akan memeriksa kesehatan mata, telinga, dan hidung Anda untuk memastikan apakah ada masalah medis lain yang mendasarinya. Dokter juga akan bertanya seputar riwayat medis Anda.

Bila mencurigai penyebab lain, dokter akan menyarankan pemeriksaan lain seperti:

  • Fungsi otak tertentu (neuropsikologis). Dokter akan mengevaluasi kecerdasan, kemampuan berpikir, dan memecahkan masalah. Dokter akan membandingkan hasil fungsi otak Anda dengan standar orang yang sehat.
  • Tes pencitraan seperti computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI). Pemeriksaan ini untuk memastikan apakah ada kerusakan otak dan aktivasi area otak yang bertugas dalam menyimpan memori, kemampuan menggerakan alat gerak tubuh, mengingat, menyentuh, merasakan objek, menulis, dan kemampuan sensorik lainnya.

Bila Anda memiliki riwayat medis terkait kerusakan otak, dokter akan lebih lanjut memeriksanya dan mengukur komplikasi apa yang mungkin terjadi.

Jenis Agnosia

Berikut ini jenis gangguan sensorik berdasarkan bagian otak tertentu yang mengalami kerusakan:

  • Agnosia Auditori: Kerusakan pada bagian otak lobus temporal, menyebabkan ketidakmampuan mengenali objek suara.
  • Gustatory Agnosia: Kerusakan pada bagian otak lobus temporal juga menyebabkan ketidakmampuan mengenali rasa.
  • Visual: Agnosia visual adalah ketidakmampuan mengenali objek umum berdasarkan penglihatan akibat kerusakan pada otak bagian lobus oksipital.
  • Agnosia Somatosensori: Kerusakan pada otak bagian lobus parietal yang menyebabkan ketidakmampuan mengenali objek dengan sentuhan.
  • Agnosia Olfaktorius: Kerusakan pada bagian otak lobus temporal yang menyebabkan ketidakmampuan mengenali objek dari bau atau aromanya.

Kerusakan otak mungkin hanya memengaruhi satu indera atau hanya satu proses tertentu. Kerusakan tersebut menyebabkan gangguan sensorik spesifik, yaitu:

  • Achromatopsia: Buta warna.
  • Agnosia Lingkungan: Tidak mampu mengenali tempat padahal sering berkunjung ke sana.
  • Prosopagnosia: Tidak mampu mengenali wajah orang yang dikenalnya.
  • Anosognosia: Tidak mampu mengidentifikasi masalah, kondisi medis, atau kecacatan dalam dirinya.
  • Simultanagnosia: Tidak mampu mengenali beberapa objek di waktu dan tempat yang sama. Sebagai contoh. di dalam sebuah kotak terdapat pensil dan pulpen. Orang dengan simultanagnosia hanya dapat mengidentifikasikan satu objek saja, pulpen misalnya.

Pengobatan Agnosia

Belum ada obat atau pengobatan spesifik untuk menyembuhkan agnosia. Bila gangguan sensorik disebabkan oleh riwayat medis terkait kerusakan otak, maka dokter akan fokus menangani penyakit tersebut sembari meminimalisir komplikasi dan kerusakan otak yang lebih serius.

1. Terapi Wicara dan Okupasi

Sementara itu, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani terapi wicara dan okupasi untuk meningkatkan keterampilan hidup, komunikasi, mengenali objek, melatih fokus, memecahkan masalah, dan menjalani kemampuan hirup sehari-hari. Dokter mungkin juga akan meresepkan obat antibiotik untuk membantu perawatan.

2. Dukungan Keluarga dan Orang Sekitar

Selain itu, pasien dengan gangguan sensorik sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dari keluarga dan orang sekitar. Pasien mungkin kesulitan menjalani kehidupan dengan normal karena keterbatasan kemampuan identifikasi hal-hal umum di hidupnya, sehingga harus sangat dibantu.

Orang terdekat sebaiknya mengajak pasien untuk komunikasi tentang tujuan hidup, motivasi, dan memberi kekuatan agar pasien untuk tetap dapat menjalani hidup dan pekerjaan serta tujuan masa depan. Untuk menjaga kesehatan mental pasien, mungkin perlu dikonsultasikan juga ke terapis atau psikolog.

Komplikasi Agnosia

Pasien dengan gangguan sensorik dapat mencelakakan diri sendiri dan orang lain dalam berbagai kejadian tidak terduga. Misalnya, pasien agnosia visual akan mengalami kesulitan untuk bepergian sendiri. pasien agnosia auditori juga tidak dapat pergi sendirian karena dia tidak dapat mengenali suara kendaraan dan lainnya. Pasien dengan bentuk gangguan sensorik lainnya juga rentan mengalami situasi berbahaya bila sendirian.

Referensi

  1. WebMD. 2020. What Is Anosognosia?. https://www.webmd.com/schizophrenia/what-is-anosognosia#2-5. (Diakses pada 9 Oktober 2020).
  2. Barclay, Rachel. 2019. What Is Agnosia?. https://www.healthline.com/health/agnosia. (Diakses pada 9 Oktober 2020).
  3. Huang, Juebin. 2020. Anosognosia. https://www.msdmanuals.com/home/brain,-spinal-cord,-and-nerve-disorders/brain-dysfunction/agnosia. (Diakses pada 9 Oktober 2020).

About The Author

7 Bahaya Pestisida dan Cara Menghindarinya

Oseltamivir (Tamiflu): Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll