Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Suntik Botox: Manfaat, Prosedur, Biaya, Efek Samping, dll

Myles Bannister

Suntik botox adalah perawatan wajah yang umumnya untuk mengencangkan dan menghilangkan kerutan di kulit. Namun, botox juga memiliki manfaat untuk masalah kesehatan tertentu seperti strabismus hingga inkontinensia urine. Simak manfaat botox, prosedur, hingga efek sampingnya!

Apa Itu Suntik Botox?

Suntik botox adalah obat yang dibuat dari Clostridium botulinum, bakteri penyebab botulisme. Obat ini dapat mengencangkan dan menghilangkan kerutan di kulit wajah. Sebagai pengobatan medis, botox juga dapat membantu mengobati beberapa masalah kesehatan seperti kejang leher, kandung kemih terlalu aktif, dan mata malas.

Botox atau toksin botulinum bekerja dengan menghambat sinyal dari saraf ke otot. Obat yang disuntik ke otot dapat membuat kerutan rileks dan melembutkan kulit. Botox digunakan untuk mengatasi garis halus di dahi, garis di sekitar mata, dan garis kerutan. Namun, botox tidak dapat mengatasi kerutan akibat paparan sinar matahari atau gravitasi.

Manfaat Botox untuk Kecantikan dan Medis

Botox bermanfaat untuk mengencangkan dan menghilangkan kerutan atau keriput di kulit wajah. Namun, botox juga dapat mengobati masalah kesehatan tertentu.

Manfaat suntik botox untuk kecantikan dan medis:

1. Perawatan untuk Kecantikan

Penggunaan utama botox adalah mengurangi munculnya kerutan di wajah untuk membuat kulit tampak muda. Botox adalah prosedur kosmetik populer, termasuk di Indonesia. Efek perawatan ini sementara dan bisa bertahan antara 3-12 bulan, tergantung pada jenis pengobatan.

Suntik botox umumnya dilakukan di area wajah:

  • Kerutan di antara alis atau frown lines (kerutan di ujung mata).
  • Kerutan di sekitar mata atau crow’s feet, yaitu kerutan di sisi luar lipatan mata.
  • Lipatan horizontal di dahi.
  • Garis halus di sudut mulut.
  • Cobblestone, tonjolan atau seperti kulit jeruk di dagu.

Botox hanya digunakan di sekitar mata dan dahi. Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa botox dapat mengatasi lingkaran hitam di bawah mata. Untuk itu, konsultasikan dengan dokter kulit jika tertarik untuk melakukan perawatan ini.

2. Perawatan Medis

Suntik botox juga digunakan oleh dokter untuk mengobati kondisi medis, terutama yang memengaruhi sistem neuromuskular. Namun, perawatan ini hanya untuk usia di atas 18 tahun.

Manfaat botox untuk sejumlah kondisi medis:

  • Kelenturan anggota gerak tubuh bagian atas untuk orang berusia di atas 2 tahun.
  • Mata juling (strabismus) untuk usia di atas 12 tahun.
  • Mata malas (amblyopia), kondisi yang mengakibatkan penurunan daya lihat di satu mata.
  • Kejang atau kontraksi di kelopak mata (blepharospasm) karena distonia.
  • Keringat berlebih di ketiak (hiperhidrosis).
  • Mencegah migrain kronis pada orang yang mengalami migrain setidaknya 4 jam dalam 15 hari.
  • Inkontinensia urine akibat kandung kemih yang terlalu aktif, terutama pada orang dewasa.
  • Gangguan gerakan neurologis (distonia serviks) yang menyebabkan nyeri leher.

Prosedur Botoks

Suntik botox adalah perawatan yang dilakukan dalam beberapa menit tanpa anestesi. Dokter akan menggunakan jarum kecil untuk menyuntikkan botox ke otot tertentu, yang bisa menyebabkan sedikit ketidaknyamanan.

Sebelum menjalani prosedur botox, disarankan untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol setidaknya 1 minggu sebelumnya. Pasien juga harus berhenti minum aspirin dan obat antiinflamasi 2 minggu sebelum perawatan untuk menghindari memar. Dibutuhkan waktu 7-14 hari setelah perawatan untuk mendapatkan efek secara penuh.

Jangan menggosok bekas suntikan selama 24 jam agar botox tidak menyebar ke area lain. Dokter mungkin juga meminta pasien untuk tetap tegak selama 4 jam setelah suntikan dan tidak berolahraga sementara waktu.

Memilih Dokter dengan Hati-Hati

Perawatan botox harus dilakukan oleh dokter yang berpengalaman. Penting juga untuk menempatkan suntikan botox dengan benar guna menghindari efek samping yang berbahaya.

Perawatan botox bisa berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar. Untuk itu, minta rujukan dari dokter atau cari dokter yang spesialis dalam kondisi Anda dan memiliki pengalaman dalam memberikan perawatan botox.

Dokter yang terampil dan bersertifikat akan memberikan informasi tentang prosedur dan membantu menentukan perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kesehatan pasien.

Biaya, Waktu, dan Efektivitas Botox

Biaya suntik botox bergantung pada beberapa faktor, termasuk:

  • Tujuan medis atau kosmetik.
  • Jumlah unit botox yang digunakan.
  • Dokter yang melakukan perawatan.
  • Tempat perawatan.

Untuk tujuan kosmetik, berikut ini informasi harga dan waktu yang dibutuhkan untuk botox:

  • Harga suntik botox untuk garis kerutan sekitar Rp1.250.000 per 10 unit.
  • Prosedur perawatan berlangsung sekitar 30 menit.
  • Perbaikan terlihat dalam 1-5 hari setelah perawatan.
  • Perawatan ulang diperlukan setiap 4-6 bulan.

Peringatan Suntik Botox

Sebelum menggunakan botox, perhatikan hal-hal penting berikut:

  • Jangan menggunakan botox jika memiliki infeksi di area yang akan disuntikkan obat, memiliki sensitivitas, atau alergi terhadapnya.
  • Botox tidak boleh digunakan untuk mengobati kandung kemih terlalu aktif atau inkontinensia jika pasien sedang mengalami infeksi kandung kemih atau tidak dapat buang air kecil tanpa bantuan kateter.
  • Toksin botulinum dalam botox dapat menyebar ke area tubuh lain di luar area suntikan, yang dapat menyebabkan efek samping serius dan mengancam jiwa.
  • Segera hubungi dokter jika mengalami gejala seperti suara serak, kelopak mata terkulai, masalah penglihatan, iritasi mata yang parah, kelemahan otot yang parah, inkontinensia urine, atau kesulitan bernapas, berbicara, dan menelan.

Risiko dan Efek Samping Suntik Botox

Sebagian besar pasien merespons suntik botox dengan baik dan efek sampingnya jarang terjadi. Namun, efek samping dapat terjadi tergantung pada tujuan dan respons pasien terhadap toksin botulinum.

Efek samping suntik botox dapat meliputi mata kering atau air mata berlebihan, sakit perut, mati rasa, nyeri ringan, bengkak, atau memar di area suntikan, sakit kepala, kelopak mata turun sementara atau alis tampak miring, kelemahan atau kelumpuhan sementara pada otot di sekitar suntikan, masalah berkemih, memburuknya gangguan neuromuskular, disorientasi spasial, penglihatan ganda, ulkus kornea, dan masalah kardiovaskular.

Tergantung pada jenis perawatan, beberapa orang mungkin mengalami kesulitan bernapas setelah suntik botox. Faktor genetik juga dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya efek samping.

Beberapa orang yang menerima suntikan botox dapat mengembangkan antibodi terhadap toksin botulinum tipe A, yang membuat perawatan selanjutnya tidak efektif.

Referensi

  1. Anonim. 2020. Botox. https://www.webmd.com/beauty/cosmetic-procedures-botox#1 (Diakses pada 12 Agustus)
  2. Botox. 2021. Botox. https://www.drugs.com/botox.html#warnings. (Diakses pada 12 Agustus)
  3. Mayo Clinic Staff. 2021. Botox injections. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/botox/about/pac-20384658 (Diakses pada 12 Agustus)
  4. Nichols, Hannah. 2020. Botox: Cosmetic and medical uses. https://www.medicalnewstoday.com/articles/158647

About The Author

Lari Jarak Jauh: Teknik, Manfaat, dan Risikonya bagi Kesehatan