Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sulli Eks f(x) Meninggal, Faktor Penyebab Ingin Bunuh Diri

Myles Bannister

Sulli Eks f(x) Meninggal karena Bunuh Diri

Sulli ditemukan oleh salah seorang dari agensi SM Entertainment dalam kondisi tidak bernyawa pada Senin, 14 Oktober 2019 pukul 15:21 waktu setempat. Ia ditemukan meninggal di apartemennya di kawasan Sujeong-gu, Seongnam, Gyeonggi-do, Korea Selatan. Saksi langsung melaporkan kasus ini ke aparat kepolisian setempat.

Warganet berspekulasi tentang kematian Sulli. Beberapa kali Sulli mengunggah postingan di akun Instagram pribadinya yang menunjukkan dirinya menangis tanpa berbicara.

Sulli sering mendapatkan komentar miring dari warganet dan pernah mendapatkan serangan dari orang lain yang membuatnya ketakutan. Hal ini terkait dengan tingkah lakunya yang cenderung bebas. Warganet penggemar Kpop dikenal sangat penuntut dan mendewakan kesempurnaan.

Pada 17 September 2019, Sulli terlihat ketakutan saat ada pria tak dikenal berusaha mendekatinya. Warganet justru menyalahkannya akibat kejadian ini. Pada 2014, Sulli menangguhkan kariernya karena mendapat serangan komentar dari warganet.

Sulli pernah dirumorkan akan melakukan bunuh diri pada 2016. Pada 24 November 2016, Sulli dirawat di IGD rumah sakit karena mengalami cedera tangan. Ada sumber yang menyebut Sulli sebenarnya ingin memotong urat nadinya.

Faktor Penyebab Ingin Bunuh Diri

Ada banyak faktor yang bisa menentukan seseorang memiliki keinginan bunuh diri. Berikut beberapa faktor penyebab ingin bunuh diri:

Depresi

Depresi adalah penyebab utama dari bunuh diri. Pengidap masalah kesehatan mental ini menganggap kematian sebagai jalan untuk menghilangkan penderitaan tersebut. Mereka bahkan berpikir orang-orang terdekat mereka tidak akan apa-apa atau tidak akan kehilangan mereka. Orang-orang depresi sering dianggap sebagai orang yang lemah sehingga kondisi mental mereka menjadi semakin memburuk. Pengidap depresi perlu dirangkul, didengarkan, dan diberi bantuan medis untuk bertahan hidup dan mengatasi masalah kesehatan mereka.

Psikosis

Psikosis lebih berat dibandingkan dengan depresi. Orang dengan kondisi ini dapat dengan tenang menjawab pemikiran tentang bunuh diri saat ditanya oleh orang lain. Psikosis dapat disembuhkan sebagaimana depresi, tetapi penanganannya harus dilakukan oleh praktisi kesehatan profesional.

Impulsif

Banyak pengguna narkoba atau penggemar alkohol yang secara impulsif melakukan tindakan konyol yang berujung pada hilangnya nyawa. Jika tindakan konyol ini tidak menyebabkan kematian, mereka merasa malu dengan kelakuan mereka setelah bangun. Bagi mereka yang sudah memiliki masalah kesehatan mental, mereka mungkin akan melakukan bunuh diri tanpa berpikir panjang jika merasa tidak ada lagi harapan.

Tidak Mendapatkan Pertolongan

Orang yang ingin bunuh diri sering kali meminta pertolongan seperti ingin menangis, bersedih, sulit menikmati hidup, atau hanya ingin didengarkan. Banyak orang yang tidak menganggap serius tanda-tanda ini sehingga korban putus asa dan melakukan bunuh diri.

Melakukan Keinginan untuk Mati

Sakit mental atau fisik akibat masalah kesehatan tertentu dapat membuat seseorang ingin mengakhiri hidupnya dan melakukan bunuh diri.

Kesehatan mental seperti depresi bukanlah masalah yang sepele. Jika Anda, kerabat, atau teman merasakan atau cenderung melakukan upaya bunuh diri, segera hubungi tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater.

Sumber:

  1. Franedya, Roy. 2019. Sulli F(x) Bunuh Diri & Sadisnya Nyinyiran Netizen Kpop. cnbcindonesia.com/tech/20191014174236-37-106906/sulli-f-x–bunuh-diri-sadisnya-nyinyiran-netizen-kpop. (Diakses pada 14 Oktober 2019).
  2. Lickerman, Alex. 2010. The Six Reasons People Attempt Suicide. psychologytoday.com/intl/blog/happiness-in-world/201004/the-six-reasons-people-attempt-suicide. (Diakses pada 14 Oktober 2019).

About The Author

Apakah Mandi Air Hangat Bisa Mencegah Diabetes?

Cara Penyimpanan ASI yang Benar