Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyakit Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS): Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Myles Bannister

Acute respiratory distress syndrome (ARDS) terjadi ketika cairan menumpuk di paru-paru, menyebabkan sesak napas yang parah. Kenali lebih lanjut tentang sindrom gagal napas akut ini, termasuk gejala, penyebab, dan pengobatannya.

Apa Itu Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)?

Acute respiratory distress syndrome (ARDS) terjadi ketika cairan menumpuk di alveoli (kantung udara kecil yang elastis) di paru-paru. Hal ini mengganggu aliran oksigen ke seluruh tubuh dan dapat terjadi pada pasien yang sakit, mengalami infeksi, trauma serius, atau cedera parah yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

Tanda dan gejala kegagalan napas akut (ARDS) mencakup sesak napas parah yang muncul 1-3 hari setelah penyakit atau cedera awal. ARDS merupakan kondisi medis yang darurat dan dapat mengancam nyawa.

Gejala Kegagalan Napas Akut (ARDS)

Gejala ARDS bervariasi tergantung pada penyakit atau infeksi yang mendasarinya, namun gejala umum termasuk:

  • Sesak napas parah
  • Napas cepat
  • Nyeri dada saat bernapas
  • Napas tersengal-sengal
  • Tekanan darah rendah
  • Denyut nadi cepat
  • Kelelahan ekstrim
  • Kebingungan mental
  • Kelelahan otot
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Perubahan warna kulit, bibir, dan kuku

Gejala ARDS dapat berkembang dengan cepat dan menjadi lebih parah jika pasien memiliki riwayat penyakit jantung atau paru-paru.

Kapan Harus Membuat Janji dengan Dokter?

ARDS merupakan komplikasi yang serius dari penyakit atau infeksi lain. Kebanyakan pasien ARDS sudah dirawat di rumah sakit ketika mereka didiagnosis. Dokter akan mengevaluasi kesehatan secara menyeluruh dan mengidentifikasi risiko komplikasi.

Penyebab Kegagalan Napas Akut (ARDS)

ARDS terjadi ketika cairan memasuki paru-paru, menghambat aliran oksigen. Hal ini mengakibatkan organ-organ kekurangan oksigen yang memadai untuk berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ-organ tersebut mungkin gagal berfungsi dan menyebabkan risiko kematian.

Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kegagalan napas akut:

  • Sepsis: Infeksi darah yang menyebar dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru.
  • Pneumonia Berat: Peradangan paru-paru yang melibatkan semua lobus paru-paru.
  • Coronavirus 2019 (COVID-19): COVID-19 dapat menyebabkan sesak napas yang parah.
  • Cedera atau Trauma Serius: Kecelakaan atau jatuh yang melukai kepala dan dada dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan otak.

Beberapa kondisi lainnya juga dapat menyebabkan gejala ARDS, misalnya radang pankreas, transfusi darah yang berlebihan, luka bakar parah, dan infeksi parah pada paru-paru atau darah. Terhirup zat kimia beracun, overdosis obat penenang, atau menelan makanan atau air ke saluran pernapasan juga bisa menjadi penyebab ARDS.

Faktor Risiko Kegagalan Napas Akut (ARDS)

Kebanyakan pasien ARDS telah dirawat di rumah sakit karena penyakit lain. Berkaitan dengan itu, beberapa faktor lain yang dapat memicu kegagalan napas akut meliputi:

  • Merokok
  • Riwayat alkoholisme kronis
  • Orang tua (usia di atas 65 tahun)
  • Gagal hati
  • Syok toksik
  • Faktor genetik tertentu
  • Penyakit paru-paru
  • Obesitas
  • Penggunaan oksigen untuk penyakit paru-paru
  • Kemoterapi atau operasi risiko tinggi
  • Faktor lain yang belum diketahui, namun berpotensi memengaruhi risiko ARDS

Diagnosis Kegagalan Napas Akut (ARDS)

Tidak ada tes spesifik untuk mendiagnosis ARDS, namun dokter dapat mendiagnosis dengan mengamati gejala khas yang terjadi pada pasien. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, melakukan pemeriksaan fisik, dan mengevaluasi fungsi pernapasan serta detak jantung.

Dokter juga akan mencari tanda-tanda seperti kelebihan cairan dalam tubuh, perubahan warna kulit dan bibir, serta kesulitan bernapas yang parah.

Jika dugaan ARDS terjadi, dokter mungkin akan melakukan tes pencitraan seperti rontgen dada atau CT scan untuk menilai jumlah cairan yang ada di paru-paru. Tes darah juga mungkin dilakukan untuk mengukur tingkat oksigen dalam tubuh dan identifikasi infeksi paru-paru atau penyebab lain dari penumpukan cairan di paru-paru.

Dalam beberapa kasus, dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan tambahan seperti elektrokardiogram, ekokardiogram, pemeriksaan saluran napas, atau biopsi bergantung pada penyakit yang mendasari dan kondisi kesehatan pasien.

Pengobatan Kegagalan Napas Akut (ARDS)

Karena ARDS adalah kondisi medis darurat, penanganan bertujuan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah untuk menjaga fungsi organ tetap berjalan normal dan menghindari risiko komplikasi yang lebih serius. Beberapa metode pengobatan ARDS meliputi:

1. Oksigen

Dokter akan memberikan tambahan oksigen untuk meningkatkan kandungan oksigen dalam darah dan membantu fungsi organ tubuh. Cara penanganan meliputi:

  • Oksigen tambahan melalui masker yang terhubung dengan tabung gas oksigen.
  • Alat bantu pernapasan (ventilator) yang membantu memasukkan udara ke paru-paru dan mengeluarkan cairan dari paru-paru.

2. Manajemen Cairan di Paru-Paru

Dokter juga akan mengatur jumlah cairan intravena yang diberikan untuk mencegah terlalu banyak penumpukan cairan di paru-paru atau dehidrasi yang dapat memengaruhi kerja jantung dan organ lainnya.

3. Obat-obatan

Beberapa jenis obat dapat diberikan untuk mengatasi gejala ARDS, antara lain:

  • Obat penghilang rasa sakit
  • Obat untuk mengurangi refluks asam lambung
  • Antibiotik untuk mengobati infeksi
  • Obat pengencer darah untuk mencegah pembekuan di paru-paru atau pembekuan darah di pembuluh darah
  • Obat penenang

4. Rehabilitasi Paru

Setelah pasien sembuh, direkomendasikan untuk menjalani rehabilitasi paru-paru yang melibatkan latihan dan perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kekuatan dan kapasitas paru-paru.

Komplikasi Kegagalan Napas Akut (ARDS)

Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat kegagalan napas akut meliputi:

  • Pembekuan darah pada pembuluh darah di kaki
  • Pneumotoraks (kerusakan paru-paru)
  • Infeksi yang terjadi karena penggunaan ventilator
  • Perubahan jaringan paru-paru seperti jaringan parut dan penebalan dinding paru-paru
  • Hipertensi pulmonal
  • Kerusakan atau kegagalan organ

Beberapa pasien juga mengalami masalah jangka panjang seperti kesulitan bernapas, kelemahan fisik dan kelelahan, kesulitan konsentrasi dan masalah memori. Dalam hal ini, penting untuk berkonsultasi dengan profesional untuk bantuan emosional dan fisik.

Cara Mencegah Kegagalan Napas Akut (ARDS)

Tidak diketahui dengan pasti bagaimana mencegah ARDS, namun beberapa langkah berikut mungkin dapat membantu:

  • Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami penyakit, infeksi, atau cedera yang serius.
  • Hindari merokok dan minum alkohol.
  • Mendapatkan vaksin pneumonia setiap tahun.

Demikian penjelasan tentang sindrom gagal napas akut atau acute respiratory distress syndrome (ARDS). Jika Anda mengalami sesak napas dengan gejala lain yang mendasarinya, segera konsultasikan dengan dokter.

Referensi

  1. Allen, Suzanne. 2018. Acute Respiratory Distress Syndrome. https://www.healthline.com/health/acute-respiratory-distress-syndrome.
  2. Mayo Clinic. 2020. ARDS. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ards/symptoms-causes/syc-20355576.
  3. WebMD. 2020. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). https://www.webmd.com/lung/ards-acute-respiratory-distress-syndrome#2-8.

About The Author

Vardenafil: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll

Jenis dan Manfaat Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)