Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenal Toxic Masculinity dan Pengaruhnya pada Kesehatan Mental Pria

Myles Bannister

Toxic masculinity adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aspek negatif dari sifat maskulin yang dilebih-lebihkan. Pelajari ciri-ciri pria dengan sifat ini dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental laki-laki.

Apa itu Toxic Masculinity?

Definisi toxic masculinity bervariasi, tetapi ada tiga komponen utamanya:

  • Gagasan bahwa pria harus kuat secara fisik, emosional, dan perilaku agresif.
  • Penolakan akan hal-hal yang terkait dengan femininitas.
  • Keyakinan bahwa laki-laki harus mencapai kekuasaan dan status untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain.

Nilai tradisional mengatakan bahwa pria yang tidak memenuhi ciri-ciri tersebut gagal menjadi ‘pria sejati’. Namun, penekanan berlebihan bisa berakibat pada perilaku berbahaya seperti agresi seksual dan kekerasan.

Penyebab Toxic Masculinity

Banyak faktor yang mempengaruhi maskulinitas seseorang, termasuk usia, ras, kelas sosial, budaya, pendidikan seksualitas, dan agama. Definisi maskulinitas sangat bervariasi yang pada akhirnya membuatnya menjadi aturan yang sempit dan kaku.

Asal-Usul Sifat Maskulin Tradisional

Sifat maskulin yang banyak dianggap seperti agresi dan kekuatan fisik berasal dari masa-masa awal evolusi manusia. Pada masa tersebut, kekuatan penting untuk bertahan hidup. Namun, persepsi tersebut tetap ada hingga saat ini.

Banyak pria berusaha memenuhi harapan tersebut dan merasa gagal jika tidak. Ini dapat memicu perilaku yang berisiko atau meningkatkan sifat maskulin untuk membangun ‘kejantanan’.

Masalah Akibat Toxic Masculinity

Toxic masculinity berdampak buruk pada pertumbuhan individu dan membatasi definisi seorang pria. Hal ini dapat menyebabkan konflik internal dan eksternal. Beberapa masalah yang dihasilkan adalah intimidasi, gangguan akademik, kekerasan dalam rumah tangga, perilaku berisiko, dan bunuh diri.

Mengagungkan Kebiasaan Tidak Sehat

Sifat maskulin yang berlebihan menghargai kemandirian dan menjauhkan diri dari perawatan diri. Pria juga cenderung melibatkan diri dalam perilaku berisiko seperti konsumsi alkohol berlebihan dan menghindari makan sayuran.

Menemukan Identitas Maskulin yang Baru

Definisi maskulinitas yang baru mencakup berbagai aspek manusia seperti kelembutan, kerja sama, dan kebaikan. Namun, setiap individu bebas menentukan identitasnya sendiri.

Memfasilitasi Perubahan

Perubahan toxic masculinity membutuhkan waktu. Pada tingkat pribadi, pendidikan sendiri dan diskusi terbuka dengan orang lain dapat membantu mengubah pandangan kita tentang maskulinitas.

Referensi

  1. Johnson, Jon. 2020. What to know about toxic masculinity. https://www.medicalnewstoday.com/articles/toxic-masculinity. (Diakses pada 15 Juni 2021).
  2. Morin, Amy. 2020. What Is Toxic Masculinity?. https://www.verywellmind.com/what-is-toxic-masculinity-5075107. (Diakses pada 15 Juni 2021).
  3. White, Taneasha. 2021. Defining — and Addressing — Toxic Masculinity. https://www.healthline.com/health/toxic-masculinity#traits. (Diakses pada 15 Juni 2021).

About The Author

Diare saat Haid: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

16 Jenis Orientasi Seksual pada Manusia, Anda yang Mana?