Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Abses Peritonsil: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Penyakit abses peritonsil adalah infeksi bakteri yang menyebabkan amandel (tonsil) bengkak dan bernanah. Kenali lebih lanjut tentang ciri-ciri penyakit ini, penyebabnya, faktor risiko, serta cara mengobati dan mencegahnya.

Apa Itu Abses Peritonsil?

Abses peritonsil adalah kondisi ketika amandel (tonsil) terinfeksi dan mengalami pembengkakan serta terbentuknya nanah. Kondisi ini merupakan perkembangan dari tonsilitis atau radang amandel. Jika tonsilitis tidak diobati, kemungkinan Anda akan mengalami abses peritonsil.

Abses peritonsil harus segera diobati karena dapat menyebabkan nyeri dan kesulitan menelan makanan serta bernapas. Penyakit ini dapat menyerang semua kelompok usia, tapi lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda.

Ciri dan Gejala Abses Peritonsil

Ciri-ciri abses peritonsil adalah adanya lepuhan berwarna putih di belakang tenggorokan. Gejala lainnya meliputi:

  • Demam
  • Menggigil
  • Kesulitan membuka mulut secara penuh
  • Kesulitan menelan
  • Pembengkakan pada leher dan wajah
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di area leher
  • Sakit telinga
  • Napas berbau

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jika gejala-gejala di atas semakin parah setiap harinya, disarankan untuk segera periksa ke dokter. Penanganan medis yang cepat diperlukan untuk mencegah komplikasi yang dapat membahayakan tubuh.

Penyebab Abses Peritonsil

Abses peritonsil disebabkan oleh tonsilitis yang tidak diobati. Tonsilitis adalah radang amandel akibat infeksi bakteri. Jika infeksi tidak diobati, maka akan berkembang dan menyerang bagian-bagian lain di sekitar amandel, menyebabkan abses.

Abses peritonsil umumnya terjadi jika tonsilitis atau radang tenggorokan tidak segera diobati. Selain itu, beberapa masalah kesehatan lainnya seperti mononukleosis, infeksi gigi, dan infeksi gusi juga dapat menyebabkan abses.

Faktor Risiko Abses Peritonsil

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko abses peritonsil meliputi:

  • Usia anak-anak, remaja, atau dewasa muda
  • Tidak segera mengobati tonsilitis atau radang tenggorokan
  • Tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik
  • Kebiasaan merokok
  • Tersumbatnya kalsium di dalam amandel (tonsiloliths)
  • Menderita leukemia limfositik kronis

Diagnosis Abses Peritonsil

Proses diagnosis abses peritonsil terdiri dari 3 tahapan:

1. Anamnesis

Dokter akan mengajukan pertanyaan tentang keluhan yang dialami seperti gejala-gejala yang dirasakan, lama gejala berlangsung, riwayat kondisi yang sama sebelumnya, kebiasaan merokok, dan riwayat penyakit lainnya. Informasi yang detail akan membantu dokter menganalisis kondisi dan memilih metode pengobatan yang tepat.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menggunakan mata telanjang atau alat bantu seperti lampu kecil dan alat untuk menjaga lidah agar tetap terbuka. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter melihat adanya abses pada amandel melalui tanda-tanda seperti adanya pembengkakan dan kemerahan pada tonsil.

3. Pemeriksaan Penunjang

Jika abses terdeteksi pada pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti pencitraan (X-Ray, USG) untuk melihat kondisi bagian dalam leher dan mencari masalah lain, serta biopsi untuk memastikan tingkat keparahan dan membantu menentukan metode pengobatan yang tepat.

Pengobatan Abses Peritonsil

Pengobatan abses peritonsil disesuaikan dengan tingkat keparahan. Metode pengobatan terdiri dari:

1. Obat-obatan

Pada kasus yang ringan, dokter akan meresepkan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi bakteri. Obat pereda nyeri juga dapat diberikan untuk meredakan nyeri yang dirasakan. Jika pasien kesulitan menelan, makanan dapat diberikan melalui infus.

2. Tindakan Medis

Pada kasus yang lebih parah, dokter mungkin akan melakukan tindakan medis seperti mengeluarkan nanah dari amandel menggunakan jarum khusus. Pada kasus kronis, dokter mungkin akan melakukan pengangkatan amandel untuk mencegah abses kembali muncul.

Komplikasi Abses Peritonsil

Jika tidak ditangani dengan baik, abses peritonsil dapat menyebabkan komplikasi seperti penyumbatan saluran pernapasan, dehidrasi, infeksi kelenjar rahang, leher, dan dada, sepsis, pneumonia, meningitis, dan endokarditis.

Pencegahan Abses Peritonsil

Untuk mencegah abses peritonsil, segera obati tonsilitis dan radang tenggorokan. Selain itu, juga penting untuk berhenti merokok, menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta mengonsumsi banyak air putih.

Referensi

  1. Anonim. Peritonsillar Abscess. https://www.webmd.com/oral-health/guide/peritonsillar-abcess#1 (Diakses pada 10 Agustus 2020)
  2. Eske, J. 2018. What to know about peritonsillar abscess. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324049#diagnosis (Diakses pada 10 Agustus 2020)
  3. Healthline. 2018. Peritonsillar Abscess. https://www.healthline.com/health/peritonsillar-abscess#symptoms (Diakses pada 10 Agustus 2020)

About The Author

Penyebab dan Cara Mengobati Ambeien saat Hamil, Bumil Harus Tahu

Pumpitor – Efek Samping, Kontraindikasi, dan Cara Penyimpanan