Kondisi suara serak nampaknya pernah dirasakan oleh hampir semua orang. Perubahan jenis suara yang memiliki karakteristik kasar, berat, parau, dan lemah ini dipicu oleh sejumlah faktor pencetus. Lantas, apa yang menjadi penyebab suara serak? Apakah kondisi ini bisa dihilangkan dengan mudah? Jika ya, bagaimana cara menghilangkannya?
Penyebab Suara Serak dan Cara Menghilangkan
Suara yang kita miliki ditentukan dari ukuran pita suara, tenggorokan, mulut, dan hidung. Inilah yang menyebabkan setiap orang memiliki karakteristik suara yang berbeda-beda. Akan tetapi, setiap orang bisa mengalami suara serak atau yang dalam istilah medis disebut dysphonia. Masalah pada pita suara atau gangguan kesehatan pada tenggorokan menjadi penyebab suara serak yang dialami.
Berikut adalah penjelasan penyebab suara serak dan cara mengatasinya:
1. Laringitis
Laringitis adalah penyakit radang akut yang terjadi pada laring, bagian saluran pernapasan yang berlokasi di antara tenggorokan dan trakea. Akibat laringitis, pita suara akan mengalami pembengkakan yang menyebabkan suara menjadi serak. Cara menghilangkan suara serak akibat laringitis bergantung pada penyebabnya. Misalnya, jika laringitis disebabkan oleh alergi, dapat diminum obat antihistamin. Sedangkan antibiotik digunakan jika laringitis disebabkan oleh infeksi tenggorokan.
2. Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan dapat menyebabkan suara serak. Biasanya disebabkan oleh infeksi yang kemudian diberikan obat antibiotik untuk mengobatinya. Dokter juga mungkin meresepkan obat pelega tenggorokan untuk mendukung proses penyembuhan.
3. Refluks Asam Lambung (GERD)
Penyakit refluks asam lambung terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Suara serak adalah salah satu gejala GERD. Untuk menghilangkan suara serak akibat GERD, bisa menggunakan antasida, H-2 receptor blocker, atau penghambat pompa proton (PPI) untuk mengurangi produksi asam lambung.
4. Mengeluarkan Suara Secara Berlebihan
Aktivitas seperti bernyanyi, berteriak, menangis, dan berbicara terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan pada pita suara. Mengatasi suara serak akibat aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan banyak minum air putih, menggunakan obat pelega tenggorokan, dan mengurangi intensitas bersuara sementara.
5. Cedera pada Tenggorokan
Seraknya suara yang disebabkan oleh cedera pada tenggorokan membutuhkan penanganan medis khusus untuk menyembuhkannya.
6. Kanker Laring
Penyebab serius suara serak adalah kanker laring. Untuk mengatasi suara serak akibat kanker laring, diperlukan terapi penyembuhan kanker laring seperti operasi pengangkatan sel kanker, terapi radiasi, dan kemoterapi.
Terdapat juga faktor-faktor pencetus lainnya seperti kerusakan saraf tenggorokan, aneurisma aorta, polip pada pita suara, merokok, minum minuman beralkohol atau berkafein berlebihan, batuk terlalu keras, paparan zat beracun, pubertas pada pria, dan kanker tiroid. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan (THT) untuk penanganan yang sesuai.
Diagnosis Suara Serak
Untuk mendiagnosis penyebab suara serak dan menentukan metode pengobatan yang tepat, dokter spesialis THT melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan yang meliputi:
1. Anamnesis
Dokter akan mengajukan pertanyaan terkait keluhan yang dialami pasien.
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter memeriksa kondisi di sekitar mulut dan tenggorokan pasien secara langsung atau menggunakan cermin khusus untuk melihat indikasi peradangan atau kelainan lainnya.
3. Pemeriksaan Penunjang
Metode pemeriksaan penunjang seperti laringoskopi atau metode pencitraan dapat digunakan untuk memastikan penyebab suara serak. Dokter juga dapat melakukan tes darah lengkap untuk mengetahui kondisi sel darah pasien.
Cara Mencegah Suara Serak
Untuk mencegah suara serak, hindari faktor-faktor pencetus seperti dehidrasi, merokok, minum alkohol, minum kafein, alergen, dan menjaga kelembapan tenggorokan. Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan ruangan dan pastikan istirahat yang cukup.
Jadi, suara serak umumnya bukan kondisi serius, kecuali jika disebabkan oleh kanker laring. Jika suara serak sangat mengganggu, segera kunjungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Referensi
- Rudolf, R. et al. (2015). Hoarseness: Causes and Treatments. Dtsch Arztebl Int. 112(19): 329–237.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4458789/ (Diakses pada 29 Agustus 2019) - Allen, S. (2019). Everything You Need to Know About Hoarseness.
https://www.healthline.com/health/hoarseness (Diakses pada 29 Agustus 2019) - Goehl, N. Is Your Voice MIA? Try These Tips to Treat Laryngitis Quickly.
https://www.rd.com/health/conditions/laryngitis-treatment/ (Diakses pada 29 Agustus 2019) - Hoarseness.
https://medlineplus.gov/ency/article/003054.htm (Diakses pada 29 Agustus 2019)