Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Fluorosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Fluorosis adalah munculnya garis-garis putih pada gigi akibat paparan fluorida yang berlebih. Kondisi ini tidak memengaruhi kesehatan dan fungsi gigi. Simak penjelasan gejala, penyebab, dan cara mengatasinya di bawah ini.

Apa Itu Fluorosis?

Ini adalah kondisi kosmetik yang memengaruhi gigi. Kondisi ini disebabkan oleh paparan fluorida yang berlebihan selama delapan tahun pertama kehidupan, ketika sebagian besar gigi permanen terbentuk.

Gejala Fluorosis

Gejala umumnya berkisar dari bercak putih hingga noda cokelat tua yang sulit dibersihkan. Bagian gigi yang tidak terkena kondisi ini menunjukkan warna krem pucat. Berikut adalah cara menilai tingkat keparahan kondisi:

  • Questionable. Email gigi menunjukkan sedikit perubahan mulai dari beberapa bintik putih hingga bercak.
  • Sangat ringan. Area buram putih kecil tersebar kurang dari 25% permukaan gigi.
  • Ringan. Area buram putih di permukaan lebih luas tetapi masih memengaruhi kurang dari 50% permukaan email.
  • Sedang. Area buram putih memengaruhi lebih dari 50% permukaan email.
  • Berat. Semua permukaan email terpengaruh. Gigi juga memiliki lubang yang mungkin terpisah atau berjalan bersamaan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera konsultasi dengan dokter gigi jika Anda melihat garis-garis/bintik-bintik putih pada gigi Anda atau anak, atau jika ada satu atau lebih gigi yang berubah warna.

Penyebab Fluorosis

Penyebab utama kondisi ini adalah paparan fluorida yang tidak tepat dari pasta gigi dan obat kumur. Terkadang, anak-anak menelan pasta gigi berfluorida karena menyukai rasanya.

Selain pasta gigi dan obat kumur, mengonsumsi suplemen fluorida dalam jumlah yang lebih tinggi dari yang diresepkan dapat menyebabkan hal ini.

Kondisi ini juga dapat terjadi sebelum usia 8 tahun ketika gigi permanen tumbuh, atau sekitar usia 1-2 tahun saat gigi bayi tumbuh.

Faktor Risiko Fluorosis

Berikut adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko memiliki kondisi ini:

  • Mengunyah tembakau.
  • Asupan obat-obatan tertentu seperti antibiotik fluoroquinolone, beberapa antidepresan, beberapa obat antijamur, obat penurun kolesterol, steroid, obat antiradang, obat radang sendi, antasida, obat osteoporosis, dan otosklerosis.
  • Orang dengan kekurangan kalsium atau gizi tampaknya lebih rentan terhadap fluorosis gigi dan tulang.
  • Rutin mengonsumsi minuman berfluorida.
  • Sering makan makanan yang kaya fluorida seperti ikan laut, gelatin, kulit ayam, garam berfluorida, dan makanan yang terkontaminasi pestisida.
  • Paparan fluorida dari lingkungan termasuk asap rokok dan polusi industri.

Diagnosis Fluorosis

Perubahan warna yang diakibatkan kondisi ini biasanya sangat ringan, orang tua sering kali tidak menyadari keberadaannya sampai dokter gigi anak yang menemukannya. Pemeriksaan gigi secara teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan gigi dan membantu mengidentifikasi kondisi lebih awal.

Pengobatan Fluorosis

Dalam banyak kasus, kondisi yang ringan umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus. Penampilan gigi yang terdampak dapat diperbaiki dengan berbagai teknik. Beberapa teknik yang digunakan, di antaranya:

  • Pemutihan gigi dan prosedur lain untuk menghilangkan noda di permukaan. Prosedur ini dapat memperburuk tampilan gigi untuk sementara.
  • Bonding, yaitu melapisi gigi dengan resin keras yang mengikat email.
  • Penggunaan crown gigi.
  • Veneer, yaitu cangkang yang menutupi bagian depan gigi untuk menyempurnakan penampilan. Teknik ini digunakan dalam kasus fluorosis gigi parah.
  • MI Paste, produk kalsium fosfat yang dikombinasikan dengan metode seperti mikroabrasi untuk meminimalkan perubahan warna gigi.

Begitu seorang anak mencapai usia 8 tahun, biasanya mereka tidak lagi berisiko terkena kondisi ini. Orang tua dan pengasuh dapat membantu mencegah kondisi ini dengan menggunakan sedikit pasta gigi pada anak.

Mengawasi anak saat menyikat gigi juga penting, hal itu untuk memastikan anak meludah dan tidak menelan pasta gigi yang mengandung fluorida.

Pencegahan Fluorosis

Menjaga paparan fluorida dalam jumlah yang tepat adalah pencegahan yang terbaik. Dokter gigi anak dapat membantu menentukan jumlah yang tepat. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan orang tua berdasarkan usia:

Bayi sampai 3 tahun:

  • Beri ASI pada anak. American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai anak berusia 6 bulan, kemudian menambahkan makanan padat dan terus menyusui sampai anak tersebut setidaknya berusia 12 bulan.
  • Jika anak diberi susu formula, konsultasikan dengan dokter tentang jenis susu formula terbaik untuk bayi
  • Saat gigi anak mulai tumbuh, sikatlah dengan seksama dua kali sehari (pagi dan malam) atau sesuai petunjuk dokter.
  • Awasi anak saat menyikat gigi, hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa penggunaan pasta gigi tidak lebih dari sebutir jagung.

Usia 3 sampai 8 tahun:

  • Lanjutkan menyikat gigi secara menyeluruh dua kali sehari atau sesuai petunjuk dokter
  • Pada anak usia 3-6 tahun, gunakan pasta gigi berfluorida tidak lebih dari seukuran kacang polong
  • Banyak kasus dapat dicegah dengan mencegah anak menelan produk fluorida seperti pasta gigi. Pengawasan pada anak dapat membantu meminimalkan jumlah pasta gigi yang tertelan.
  • Ajari anak untuk memuntahkan pasta gigi setelah menyikat gigi, bukan menelannya. Hindari pasta gigi yang mengandung rasa yang kemungkinan akan ditelan anak-anak.
  • Jangan gunakan obat kumur berfluorida untuk anak di bawah enam tahun kecuali disarankan oleh dokter.

Jika kondisi memungkinkan, cek air yang biasa dikonsumsi di laboratorium untuk mengetahui berapa banyak fluoride di dalamnya. Setelah mengetahui berapa banyak fluoride, Anda dapat bekerja sama dengan dokter gigi anak untuk memutuskan apakah anak harus mengonsumsi suplemen fluoride atau tidak.

Referensi

  1. Anonim. Fluorosis Overview. https://www.webmd.com/children/fluorosis-symptoms-causes-treatments#1. (Diakses pada 28 September 2020).
  2. Anonim. Fluorosis. https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/f/fluorosis. (Diakses pada 28 September 2020).
  3. Norman, Abby. 2020. The Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment of Fluorosis. https://www.verywellhealth.com/fluorosis-4174226#diagnosis. (Diakses pada 28 September 2020).

About The Author

Olay White Radiance Brightening UV Lotion 75 Ml