Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Flu Singapura: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Flu Singapura adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus dari genus enterovirus, tetapi paling sering adalah coxsackievirus. Penyakit ini sangat menular melalui kontak langsung dengan tangan. Dalam istilah medis, penyakit ini dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut. Penyakit ini dapat terjadi pada segala usia, tetapi lebih sering menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Gejala Flu Singapura

Gejala muncul sekitar tiga hingga tujuh hari setelah infeksi, yang dikenal sebagai periode inkubasi.

Secara umum, gejala flu Singapura meliputi:

  • Demam
  • Kehilangan selera makan
  • Mudah marah dan rewel pada bayi atau balita
  • Sakit tenggorokan
  • Merasa tidak enak badan
  • Sariawan yang terasa menyakitkan di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi yang merah dan mengkilat
  • Ruam merah pada telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang bokong

Demam biasanya merupakan tanda pertama, diikuti nyeri tenggorokan, sakit menelan, sariawan, dan kadang-kadang lemas serta hilangnya nafsu makan.

Pada hari pertama dan kedua setelah demam, flu Singapura pada anak menyebabkan peradangan di tenggorokan dan mulut. Selain di tangan, kaki, dan bokong, bintil-bintil kemerahan juga dapat muncul di lipatan paha, siku, dan lutut, yang bisa terjadi satu sampai dua hari kemudian.

Kemerahan di kulit dimulai dengan bercak merah datar, yang kemudian berubah menjadi warna mengkilat dalam satu sampai dua hari. Kemerahan pada telapak tangan dan telapak kaki biasanya tidak gatal.

Kapan Harus Ke Dokter?

Flu Singapura adalah penyakit ringan, dan biasanya hanya menyebabkan demam selama beberapa hari dan gejalanya akan hilang dalam dua minggu.

Namun, jika luka mulut atau sakit tenggorokan membuat anak kesulitan makan dan minum selama beberapa hari atau semakin memburuk, segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Penyebab Flu Singapura

Penyakit ini paling sering disebabkan oleh virus coxsackievirus A16, tetapi terkadang juga bisa disebabkan oleh enterovirus 71. Virus ini hidup dalam cairan hidung, tenggorokan, air ludah, tinja, serta cairan pada ruam kulit, dan sangat mudah ditularkan melalui kontak langsung.

Penyakit ini ditularkan melalui udara yang terkontaminasi melalui percikan air ludah, bersin, dan batuk. Penyebaran juga bisa melalui menyentuh benda yang terkontaminasi virus coxsackievirus yang kemudian masuk melalui mulut, menyentuh cairan ruam kulit dari orang yang terinfeksi jenis flu ini, dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi tinja.

Jika anak pernah terkena penyakit ini, sistem kekebalan tubuhnya akan mampu melawan virus di kemudian hari. Namun, hal ini tidak menjamin anak tidak bisa terkena flu Singapura lagi karena enterovirus dengan strain yang berbeda dapat berkembang di kemudian hari.

Faktor Risiko Flu Singapura

Anak kecil berisiko tinggi terkena flu Singapura. Risiko ini meningkat jika mereka pergi ke penitipan anak atau sekolah karena virus bisa menyebar dengan cepat di tempat umum.

Anak-anak biasanya membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit setelah terkena virus. Inilah sebabnya mengapa penyakit ini jarang menyerang anak di atas usia 10 tahun. Namun, bukan tidak mungkin bagi orang dewasa terkena infeksi, terutama jika sistem kekebalan tubuhnya melemah.

Diagnosis Flu Singapura

Penyakit ini dapat didiagnosis berdasarkan gejala yang dialami penderita sehingga tidak memerlukan pemeriksaan khusus. Namun, pemeriksaan darah, feses, atau swab tenggorokan kadang-kadang diperlukan untuk memastikan adanya penyakit.

Swab tenggorokan atau spesimen tinja dapat diambil dan dikirim ke laboratorium untuk menentukan virus yang menyebabkan penyakit. Beberapa pemeriksaan lain yang bisa membedakan dengan penyakit lain antara lain:

1. Usia Penderita

Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun.

2. Mengenali Pola Gejala

Gejala flu Singapura awalnya ditandai dengan demam dan sakit tenggorokan, diikuti sariawan dan bintik-bintik di mulut, dan kemudian di telapak tangan dan telapak kaki.

3. Tampak Luka dan Ruam

Ruam pada kaki dan tangan tampak kemerahan dan berisi cairan atau melepuh. Sedangkan luka pada mulut tampak seperti sariawan berwarna kuning keabuan disertai dengan tepi kemerahan dan terasa sakit.

Pengobatan Flu Singapura

Penyakit ini biasanya tidak membutuhkan pengobatan karena infeksi akan hilang dengan sendirinya dalam tujuh sampai 10 hari.

Perawatan di rumah sudah cukup untuk meringankan gejala, seperti memberikan banyak air minum untuk meringankan sakit tenggorokan.

Hindari makanan yang asam dan pedas karena dapat membuat luka semakin memburuk. Dokter dapat memberikan obat penghilang rasa sakit dan penurun demam jika diperlukan.

Untuk mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh flu Singapura, disarankan untuk:

  • Memastikan anak beristirahat dan mengonsumsi banyak minuman dingin untuk mengurangi sakit tenggorokan. Berikan susu atau jus untuk asupan nutrisi.
  • Mengonsumsi obat flu Singapura seperti antinyeri (OAINS), parasetamol, atau ibuprofen jika diperlukan, namun jika demam tidak terlalu tinggi, tidak perlu obat penurun panas.
  • Makan makanan yang lembut agar tidak menyakiti radang di mulut dan tenggorokan.
  • Menghindari makanan dan minuman yang asam dan bersoda serta makanan pedas.
  • Mencuci mulut dengan air hangat setelah makan.
  • Senantiasa mencuci tangan sebelum dan setelah makan atau buang air besar/kecil.

Komplikasi Flu Singapura

Komplikasi yang paling sering terjadi dari flu Singapura adalah dehidrasi karena luka di mulut dan tenggorokan menyebabkan kesulitan minum dan menelan.

Meski penyakit ini tergolong ringan, ada bentuk coxsackievirus yang langka dan serius yang dapat menyebabkan komplikasi berikut:

Meningitis

Infeksi radang selaput (meningen) dan cairan serebrospinal yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Radang Otak

Peradangan otak yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini termasuk parah dan berpotensi mengancam jiwa.

Pencegahan Flu Singapura

Penderita flu Singapura dapat dengan mudah menularkan virusnya pada tujuh hari pertama. Setelah gejalanya mereda, virus masih bisa bertahan dalam tubuh penderita selama beberapa hari hingga beberapa minggu, dan dapat menyebar melalui tinja atau ludah. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah flu Singapura antara lain:

  • Hindari mencium anak yang sedang menderita flu Singapura.
  • Ajari anak untuk tidak berbagi peralatan makan atau minum dengan orang lain.
  • Jika terinfeksi, istirahatkan anak Anda di rumah untuk sementara waktu hingga kondisinya benar-benar pulih. Ini untuk mencegah penyakit menular ke orang lain.
  • Bersihkan area yang dicurigai terkontaminasi virus (peralatan makan, meja, pakaian, dan sprei) dengan menggunakan air dan sabun.
  • Biasakan anak untuk menjaga kebersihan diri seperti rutin mencuci tangan, terutama setelah buang air besar.

Referensi

  1. Anonim. Hand-foot-and-mouth disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hand-foot-and-mouth-disease/symptoms-causes/syc-20353035. (Diakses 7 Februari 2020).
  2. Anonim. Facts About Hand-Foot-and-Mouth Disease. https://www.webmd.com/children/guide/hand-foot-mouth-disease#1. (Diakses 7 Februari 2020).
  3. Anonim. Hand, foot and mouth disease. https://www.hse.ie/eng/health/az/h/hand,-foot-and-mouth-disease/. (Diakses 7 Februari 2020).
  4. Marissa dan Elizabeth B. 2016. Hand, Foot, and Mouth Disease. https://www.healthline.com/health/hand-foot-mouth-disease#symptoms. (Diakses 7 Februari 2020).

About The Author

Penderita Batu Ginjal Nggak Boleh Makan Pisang dan Jeruk?

Acetaminophen (Paracetamol): Manfaat, Dosis, Efek Samping