Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Fibroadenoma Mammae: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Myles Bannister

Anda tidak perlu panik dan cemas berlebih. Penjelasan tentang fibroadenoma mammae ini akan mengedukasi Anda sehingga Anda dapat mengetahui pengertian, penyebab, jenis-jenis, gejala, diagnosis, pengobatan, dan cara mencegah penyakit FAM.

Apa itu fibroadenoma mammae?

Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara wanita yang terbentuk karena adanya kelainan pertumbuhan jaringan. Pembentuk fibroadenoma mammae terjadi oleh pembentukan jaringan fibrous stroma dan proliferasi epitel lobulus.

Tumor jinak payudara ini tidak berbahaya seperti kanker payudara. Penyakit fibroadenoma mammae bisa bertumbuh tetapi memiliki pertumbuhan lambat dan tidak menyerang anggota tubuh yang lain.

Tekstur dari fibroadenoma mammae cukup kenyal jika diraba. Umumnya, fibroadenoma mammae tidak menimbulkan rasa nyeri ketika disentuh walaupun terkadang bisa menimbulkan rasa sakit.

Ada wanita yang mengalami penyakit FAM secara tunggal yaitu hanya salah satu sisi payudara. Namun, ada pula wanita yang menderita fibroadenoma mammae pada kedua sisi payudara.

Penyebab fibroadenoma mammae

Penyebab terjadinya fibroadenoma mammae belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, fibroadenoma mammae pada wanita sangat erat kaitannya dengan perubahan hormon estrogen.

Kelainan pada hormon estrogen membuat sel-sel di dalam jaringan payudara tumbuh secara abnormal. Ketidaknormalan tersebut menghasilkan benjolan kecil pada payudara yang disebut fibroadenoma mammae atau penyakit FAM.

Penyakit FAM juga memiliki beberapa faktor risiko terkait usia, status perkawinan, paritas, dan berat badan. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan peluang terjadinya fibroadenoma mammae.

1. Usia sewaktu menikah

Wanita yang menikah saat usianya kurang dari 21 tahun memiliki faktor risiko yang lebih besar terhadap penyakit fibroadenoma mammae. Kemungkinannya bisa hampir 3 kali lipat daripada wanita yang menikah ketika usianya lebih dari 21 tahun.

2. Status perkawinan

Status perkawinan juga ikut meningkatkan faktor risiko penyakit FAM. Wanita yang belum menikah dan berada pada kisaran usia 20 hingga 30 tahun memiliki faktor risiko hingga 6 kali lipat daripada wanita yang telah menikah.

3. Tingkat paritas

Paritas adalah frekuensi seorang wanita melahirkan bayi yang hidup. Semakin menurun tingkat paritas seorang wanita, maka faktor risiko terjadinya fibroadenoma mammae akan semakin besar.

4. Berat badan

Berat badan juga bisa meningkatkan faktor risiko penyakit FAM. Perempuan yang memiliki indeks massa tubuh lebih dari 30 atau dengan status gizi obesitas, maka ia akan memiliki risiko menderita fibroadenoma mammae 3 kali lebih tinggi daripada wanita dengan IMT normal.

Jenis-jenis fibroadenoma mammae

Penyakit fibroadenoma mammae tidak hanya terdiri dari satu jenis. Ada tiga jenis fibroadenoma mammae yang mungkin terjadi. Anda perlu mengetahui jenis dan derajat fibroadenoma mammae ini.

Ketiga jenis fibroadenoma mammae:

1. Kompleks fibroadenoma mammae

Kompleks fibroadenoma mammae biasanya menyerang perempuan dengan kelompok usia 21-25 tahun dan hanya terjadi pada salah satu sisi payudara.

Kompleks fibroadenoma mammae memiliki ukuran sekitar 1-3 cm. Kompleks fibroadenoma memiliki bentuk oval atau bulat dengan batas yang tegas dan bisa berpindah-pindah.

2. Giant fibroadenoma mammae

Giant fibroadenoma mammae memiliki ukuran tumor yang lebih besar, biasanya lebih dari 5 cm. Penyakit FAM jenis ini biasa menimpa wanita hamil dan menyusui.

Giant fibroadenoma mammae perlu dilakukan tindakan pembedahan karena pembesaran massa enkapsulasi payudara yang cepat. Wanita yang mengalaminya sering memiliki bentuk payudara yang tidak simetris.

3. Juvenile fibroadenoma mammae

Juvenile fibroadenoma mammae banyak terjadi pada remaja perempuan. Remaja perempuan yang mengalami juvenile fibroadenoma mammae ini biasanya memiliki tumor pada kedua sisi payudara.

Ukuran juvenile fibroadenoma cukup besar dan berbentuk bulat. Penyakit FAM jenis ini lebih banyak terjadi pada perempuan dari ras afrika dan india.

4. Tumor pollydes

Tumor pollydes umumnya jinak tetapi ada jenis tumor pollydes yang ganas dan menjadi kanker. Dokter akan merekomendasikan pengangkatan tumor ini.

Gejala fibroadenoma mammae

Gejala fibroadenoma mammae bisa dideteksi oleh seorang wanita dengan melakukan pemeriksaan fisik sederhana di rumah.

Gejala fibroadenoma mammae:

  1. Terdapat benjolan yang kenyal pada payudara
  2. Benjolan tersebut dapat berpindah-pindah
  3. Ukuran benjolan sekitar 1-5 cm dan memiliki batas tegas
  4. Benjolan tersebut tidak terasa sakit jika disentuh

Diagnosis fibroadenoma mammae

Apabila Anda telah mendeteksi adanya gejala fibroadenoma mammae, maka Anda perlu mengunjungi dokter untuk diagnosis.

Tindakan dokter untuk mendiagnosis fibroadenoma mammae:

1. USG payudara

Pada wanita yang berusia muda, dokter akan menggunakan alat USG untuk mendeteksi fibroadenoma mammae. Fibroadenoma mammae pada wanita muda biasanya terlihat jelas pada pemeriksaan USG karena ketebalannya.

2. Mammografi

Dokter menggunakan mammografi pada wanita lebih dari 60 tahun yang diduga memiliki fibroadenoma mammae. Karakteristik payudara dan jenis fibroadenoma mammae pada wanita tua dapat terlihat dengan menggunakan alat mammografi.

3. FNAC

Dokter menggunakan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC) untuk mendiagnosis fibroadenoma mammae. Dokter menggunakan jarum untuk mengambil sampel sel fibroadenoma mammae untuk diperiksa di laboratorium.

Tindakan pengobatan fibroadenoma mammae tergantung pada kondisi dan preferensi pasien. Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan:

1. Krioablasi

Dokter melakukan krioablasi dengan membekukan jaringan fibroadenoma mammae untuk menghancurkannya.

2. Lumpektomi

Pengangkatan tumor fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan lumpektomi. Jaringan tumor yang diangkat juga akan dikirim ke laboratorium untuk memastikan apakah itu fibroadenoma mammae atau tumor ganas.

Pencegahan fibroadenoma mammae

Pencegahan fibroadenoma mammae tidak bisa dilakukan dengan pasti karena penyebabnya belum diketahui. Namun, beberapa faktor risiko dapat dikurangi dengan:

  1. Menjaga pola hidup sehat agar indeks massa tubuh tetap normal
  2. Menikah di usia yang tepat
  3. Periksakan payudara secara rutin
  4. Segera hubungi dokter jika merasakan benjolan pada payudara

Upaya-upaya tersebut dapat membantu menurunkan risiko terjadinya fibroadenoma mammae. Jagalah kesehatan payudara dengan baik!

Informasi ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra

Sumber:

  1. Dr. Lestari Handayani, dr. M. Medi (PH), Dra. Suharmiati, Apt Msi, dr. Atika Ayuningtyas. 2012. Menaklukkan Kanker Serviks Dan Kanker Payudara Dengan 3 Terapi Alami. Jakarta: AgroMedia Pustaka
  2. Unila: Tinjauan Pustaka (C. Kelainan Akibat Ketidakseimbangan Hormon-Fibroadenoma Mammae). http://digilib.unila.ac.id/6397/12/BAB%20II.%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf [diakses pada 13 Maret 2019]
  3. Suyatno. 2015. Peran Pembedahan Pada Tumor Jinak Payudara (Jurnal Kedokteran). Padang: FK Unand. http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/viewFile/265/228 [diakses pada 13 Maret 2019]

About The Author

Diseksi Aorta: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Diagit: Dosis, Indikasi, Aturan Pakai, dll