Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Spermatogenesis: Proses, Struktur, dan Faktor Penghambat

Myles Bannister

Spermatogenesis adalah proses produksi dan pematangan sel sperma pada pria. Proses ini berlangsung di dalam testis dan melibatkan beberapa tahapan:

  1. Sel sertoli memproduksi spermatogonia, yakni sperma yang belum matang.
  2. Spermatogonia berkembang menjadi spermatogonium, yakni sel induk sperma.
  3. Spermatogonium meningkatkan sitoplasma dan membentuk organel di dalamnya.
  4. Spermatogonium membelah diri menjadi sel sperma sekunder, mengurangi jumlah kromosom menjadi 23.
  5. Sel sperma sekunder membelah diri menjadi spermatid, yang kemudian mengalami pematangan menjadi spermatozoa.

Proses ini membutuhkan waktu sekitar 74 jam dan menghasilkan sekitar 300 juta sel sperma setiap hari. Namun, hanya sekitar 100 juta yang benar-benar matang. Sperma yang sudah matang disimpan di epididimis sebelum dikeluarkan saat ejakulasi.

Struktur Sperma Matang

Sperma matang memiliki struktur sebagai berikut:

  • Berukuran 0,05 milimeter
  • Terdiri dari kepala dan ekor
  • Pada bagian kepala, terdapat akrosom yang mengandung enzim proteinase dan hialuronidase
  • Proteinase dan hialuronidase membantu sperma menembus sel telur
  • Terdapat mitokondria yang menggerakkan ekor

Faktor Penghambat Spermatogenesis

Spermatogenesis dapat terhambat oleh faktor-faktor berikut:

  1. Alkohol: Mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak menurunkan kadar hormon testosteron dan menghambat pembentukan sperma.
  2. Rokok: Rokok dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sperma.
  3. Paparan panas: Paparan panas pada testis dapat menghambat proses sperma.
  4. Varikokel: Varikokel atau varises pada skrotum dapat menghambat produksi sperma.
  5. Obesitas: Obesitas dapat memengaruhi produksi sperma dan kualitasnya.
  6. Konsumsi obat-obatan: Beberapa obat dan suplemen, seperti obat tekanan darah tinggi dan suplemen testosteron, dapat menghambat produksi sperma.

Untuk menjaga spermatogenesis yang baik, penting untuk menjalani pola hidup sehat dan menghindari faktor penghambat tersebut. Selain itu, periksakan kondisi kesehatan reproduksi Anda secara rutin. Semoga informasi ini bermanfaat!

About The Author

Histoplasmosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Pityriasis Rosea – Penyebab, Gejala, Diagnosis, & Pengobatan