Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenal Kontrasepsi Darurat: Efektivitas dan Cara Kerjanya

Myles Bannister

Kontrasepsi darurat memberikan perlindungan penting saat Anda berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi atau mengalami gangguan pada alat kontrasepsi yang digunakan. Kenali tentang kontrasepsi darurat, termasuk manfaat, cara kerja, dan efek sampingnya!

Apa Itu Kontrasepsi Darurat?

Kontrasepsi darurat atau dikenal juga sebagai emergency contraception adalah metode kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan jika Anda berhubungan seksual tanpa pengaman yang baik.

Wanita dapat menggunakan kontrasepsi darurat dalam kondisi-kondisi berikut:

  • Kondom rusak saat berhubungan seksual
  • Lupa mengonsumsi pil KB yang biasa dikonsumsi secara rutin
  • Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual
  • Dipaksa untuk melakukan hubungan seksual tanpa kondom

Kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan hingga 95 persen jika dikonsumsi dalam waktu 5 hari setelah berhubungan seksual. Namun, sebaiknya digunakan segera setelah berhubungan intim.

Metode kontrasepsi darurat yang umum digunakan adalah pil KB darurat (morning after pill). Namun, pil ini berbeda dengan obat aborsi karena tidak dapat menggugurkan kehamilan yang sudah terjadi.

Perlu diingat juga bahwa pil KB darurat hanya digunakan dalam kondisi darurat dan bukan metode kontrasepsi utama.

Jenis-jenis Kontrasepsi Darurat

Ada beberapa jenis pil kontrasepsi darurat yang dapat diberikan oleh dokter, antara lain:

1. Pil Kombinasi Dosis Rendah

Dokter dapat memberikan pil kontrasepsi darurat dalam dosis rendah, yaitu dengan komposisi 0,03 mg etinil-estradiol dan 0,15 mg levonorgestrel dan dikonsumsi 2 kali sehari dengan total 4 tablet dalam satu kali minum.

Obat ini umumnya dikonsumsi dalam waktu 3 hari setelah berhubungan seksual. Dosis pertama dan kedua harus memiliki jarak 12 jam.

2. Pil Kombinasi Dosis Tinggi

Pada dosis yang lebih tinggi, Anda mungkin akan menerima pil kontrasepsi darurat dengan komposisi 0,05 mg etinil-estradiol dan 0,25 mg levonorgestrel. Obat ini umumnya dikonsumsi 2 kali sehari dengan 2 tablet setiap kali minum.

Pil ini juga sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 3 hari setelah berhubungan intim. Jarak antara setiap minum pil harus 12 jam.

3. Ulipristal Asetat

Pil kontrasepsi ini dianggap sebagai kontrasepsi darurat yang paling efektif dibandingkan dengan jenis pil lainnya. Penting diingat bahwa pil ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter.

Kelemahan dari pil ini adalah tidak efektif jika dikonsumsi oleh wanita dengan berat badan di atas 88 kg. Pil ini dikonsumsi dalam waktu 120 jam atau 5 hari setelah berhubungan seksual.

4. Progestin

Obat lain yang dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat adalah levonorgestrel sebanyak 1,5 miligram. Pil ini dikonsumsi 2 kali sehari dengan 1 tablet setiap minum.

Seperti jenis pil KB darurat lainnya, pil ini juga efektif jika dikonsumsi dalam waktu 3 hari setelah berhubungan intim. Jarak antara setiap minum pil harus 12 jam.

Cara Kerja Kontrasepsi Darurat

Pil kontrasepsi darurat bekerja berdasarkan fase siklus menstruasi Anda. Pil ini dapat menunda ovulasi atau pelepasan sel telur selama siklus menstruasi sehingga sperma tidak dapat membuahi sel telur.

Jika pembuahan sudah terjadi, pil ini dapat mengganggu proses penempelan sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Namun, jika penempelan telah terjadi sebelum konsumsi pil, pil tersebut tidak akan bekerja dan kehamilan akan terjadi.

Keefektifan Pil Kontrasepsi Darurat

Tingkat keberhasilan pil kontrasepsi darurat dalam mencegah kehamilan dipengaruhi oleh waktu konsumsi dan jenis pil yang digunakan. Secara umum, pil kontrasepsi darurat paling efektif saat dikonsumsi segera setelah berhubungan seksual.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa pil kontrasepsi darurat memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Diperkirakan hanya ada 1 atau 2 kasus kehamilan dari 100 wanita yang mengonsumsi pil KB darurat dalam waktu 72 jam setelah berhubungan seksual.

Tingkat keberhasilan pil kontrasepsi darurat berdasarkan jenisnya, antara lain:

  • Ulipristal Asetat. Pil dengan kandungan ini memiliki tingkat keberhasilan antara 97,9 hingga 99,1 persen.
  • Levonorgestrel. Tingkat keberhasilan pil ini dalam mencegah kehamilan adalah antara 96,9 hingga 99,4 persen.

Namun, perlu diingat bahwa efektivitas pil kontrasepsi darurat ini tidak setara dengan pil KB yang dikonsumsi secara rutin.

Jika Anda ingin mencegah kehamilan dalam jangka panjang, disarankan untuk menggunakan metode KB seperti pil KB, IUD, atau suntikan KB. Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk memilih metode KB yang tepat.

Efek Samping Pil Kontrasepsi Darurat

Beberapa efek samping yang mungkin dialami oleh wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi darurat, antara lain:

  • Mual
  • Muntah
  • Pusing
  • Kelelahan
  • Nyeri payudara

Secara umum, efek samping tersebut jarang terjadi dan gejalanya akan hilang dalam 1 hingga 2 hari. Selain itu, konsumsi pil kontrasepsi darurat juga dapat mengganggu siklus menstruasi.

Konsumsi Pil Kontrasepsi Darurat Hanya Saat Dibutuhkan

Tidak disarankan untuk mengonsumsi pil KB darurat secara rutin. Pil ini hanya digunakan dalam keadaan darurat.

Jika kondom robek atau lepas saat berhubungan seksual, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi morning after pill. Pil ini juga dapat digunakan jika Anda lupa mengonsumsi pil KB biasa selama 2 hari berturut-turut.

Pil kontrasepsi darurat juga dapat diberikan kepada wanita yang menjadi korban pemaksaan atau pemerkosaan.

Tidak disarankan untuk mengonsumsi pil ini jika Anda sudah tahu bahwa Anda sedang hamil. Pil ini tidak efektif untuk menggugurkan kehamilan, hanya mencegah kehamilan.

Levonorgestrel tidak dapat mencegah kehamilan jika pembuahan dan implantasi telah terjadi. Sementara itu, ulipristal asetat bekerja dengan menunda ovulasi dan membantu mencegah implantasi.

Juga perlu diingat bahwa morning after pill tidak efektif jika dikonsumsi sebelum berhubungan seksual.

Jadi, pil KB darurat memiliki efektivitas yang berbeda dengan pil KB yang dikonsumsi secara rutin. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk mengonsumsi pil KB darurat terlalu sering.

Itulah informasi tentang kontrasepsi darurat. Pil ini digunakan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan setelah berhubungan seksual tanpa pengaman yang baik. Namun, penggunaan pil ini sebaiknya tidak berlangsung dalam jangka panjang.

Jika Anda ingin mencegah kehamilan dalam jangka panjang, konsultasikan dengan dokter kandungan untuk memilih metode KB yang tepat.

Referensi

  1. Cleveland Clinic. 2022. Morning-After Pill. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/23386-morning-after-pill. (Diakses pada 24 Juli 2023).
  2. Mayo Clinic Staff. 2022. Morning-after Pill. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/morning-after-pill/about/pac-20394730. (Diakses pada 24 Juli 2023).
  3. Stuart, Annie. 2023. Levonorgestrel Emergency Contraception: Plan B. https://www.webmd.com/sex/birth-control/plan-b. (Diakses pada 24 Juli 2023).
  4. WHO. 2021. Emergency Contraception. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/emergency-contraception. (Diakses pada 24 Juli 2023).

About The Author

Seberapa Penting Makanan Organik untuk Ibu Hamil?

Waspada, Ini Bahaya Abu Vulkanik bagi Kesehatan