Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sleep Apnea: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Myles Bannister

Sleep apnea adalah gangguan serius yang terjadi ketika pernapasan seseorang terganggu selama tidur. Napas berhenti saat tidur akibat otot-otot tenggorokan yang melemah. Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan oksigen dalam tubuh dan memberikan efek negatif pada kesehatan seseorang.

Penyebab Sleep Apnea

Penyebab sleep apnea adalah kelemahan otot-otot tenggorokan yang menutup saluran napas saat tidur. Hal ini menyebabkan jaringan di belakang tenggorokan, termasuk langit-langit lunak, amandel, dinding samping tenggorokan, dan lidah, menyebabkan penyumbatan pada saluran napas. Kondisi ini mengakibatkan penurunan oksigen dalam darah, dan otak merespons dengan membangunkan seseorang untuk membuka jalan napas. Proses ini dapat terjadi beberapa kali dalam satu jam, mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan gejala-gejala sleep apnea.

Dua jenis sleep apnea yang umum adalah:

  • Obstructive sleep apnea (OSA): Terjadi ketika terjadi penyumbatan saluran napas akibat jaringan lunak yang turun saat tidur.
  • Central sleep apnea: Terjadi ketika otak gagal memberi sinyal pada otot-otot untuk bernapas karena gangguan di pusat kendali pernapasan.

Selain itu, faktor-faktor seperti struktur fisik, kondisi medis tertentu, dan gaya hidup juga dapat menyebabkan sleep apnea.

Mereka yang Berisiko Terkena Sleep Apnea

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sleep apnea adalah:

  • Lingkar leher yang besar
  • Jalan napas yang menyempit
  • Jenis kelamin, dengan pria memiliki risiko lebih tinggi namun wanita dengan kelebihan berat badan atau menopause juga berisiko
  • Usia lanjut
  • Riwayat keluarga
  • Menggunakan alkohol, obat penenang, atau obat tidur
  • Merokok
  • Hidung tersumbat

Gejala Sleep Apnea

Beberapa gejala yang umum dialami oleh penderita sleep apnea adalah:

  • Mendengkur keras
  • Sesekali bangun dengan sensasi tersedak atau terengah-engah
  • Merasa kekurangan energi di siang hari
  • Sakit kepala di pagi hari
  • Tidur gelisah
  • Cepat marah
  • Sulit konsentrasi dan pelupa
  • Menurunnya gairah seks
  • Munculnya insomnia
  • Kantuk di siang hari

Penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala sleep apnea.

Diagnosis Sleep Apnea

Mendengkur kronis adalah indikator kuat sleep apnea dan perlu dievaluasi oleh tenaga medis. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan medis lainnya untuk mendiagnosis sleep apnea. Tes darah dan tes lainnya dapat membantu mengidentifikasi penyebab dan tingkat keparahan sleep apnea.

Penanganan Sleep Apnea

Langkah-langkah penanganan sleep apnea meliputi:

1. Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup seperti menghindari alkohol, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, dan tidur dalam posisi miring dapat membantu mengurangi gejala sleep apnea.

2. Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)

Pengobatan utama untuk sleep apnea adalah penggunaan CPAP, yang membantu menjaga jalan napas tetap terbuka dengan memberikan tekanan udara positif selama tidur.

3. Operasi dan Mandibular Repositioning Device (MRD)

Pembedahan dapat dilakukan untuk mengatasi penyumbatan fisik. MRD adalah perangkat yang membantu menjaga jalan napas terbuka dengan menahan rahang pada posisi maju selama tidur.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi referensi berikut:

  1. Davis, Kathleen FNP. 2018. What you need to know about sleep apnea. https://www.medicalnewstoday.com/articles/178633.php.
  2. Sleep Apnea. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sleep-apnea/symptoms-causes/syc-20377631.
  3. Sleep Apnea. National Sleep Foundation. https://www.sleepfoundation.org/sleep-apnea.
  4. Sleep Apnea. WebMD. https://www.webmd.com/sleep-disorders/sleep-apnea/sleep-apnea.
  5. Sleep Apnea. National Heart, Lung, and Blood Institute. https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/sleep-apnea.

About The Author

11 Menu Makanan Sehat Praktis dan Hemat

Obat Diare pada Bayi 0-6 Bulan (Medis dan Alami)