Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

9 Penyakit Orang Kurus yang Harus Diwaspadai

Myles Bannister

Orang kurus bisa mengalami penyakit yang hampir sama dengan orang dengan berat normal atau kelebihan berat badan. Penyakit apa yang harus diwaspadai oleh orang yang terlalu kurus? Temukan penjelasannya di bawah ini.

Penyakit Orang Kurus yang Perlu Dikenali

Memiliki tubuh terlalu kurus tidak baik untuk kesehatan. Salah satu masalah yang dapat terjadi adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh. Bagaimana cara menentukan apakah seseorang terlalu kurus? Salah satunya adalah menggunakan kalkulator indeks massa tubuh (IMT). Jika hasilnya di bawah 18,5 kg/m2, itu menunjukkan bahwa seseorang terlalu kurus.

Berikut adalah beberapa penyakit yang harus diketahui oleh orang yang terlalu kurus:

1. Malnutrisi

Tubuh yang kurus bisa disebabkan oleh asupan makanan yang tidak mencukupi. Malnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan secara berbeda-beda. Selain pola makan yang tidak tepat, gizi yang tidak seimbang juga bisa disebabkan oleh penyakit yang memengaruhi penyerapan nutrisi.

2. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan seringnya sakit. Jika tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari makanan untuk mempertahankan berat badan yang sehat, maka tubuh tidak akan mendapatkan cukup nutrisi untuk melawan infeksi. Akibatnya, seseorang mungkin sering sakit dan penyakit umum seperti pilek bisa bertahan lebih lama dari biasanya.

3. Peningkatan Risiko Komplikasi Setelah Operasi

Studi menunjukkan bahwa orang yang tergolong kurus dan menjalani operasi penggantian lutut total memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi pascaoperasi dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal. Para peneliti juga menemukan bahwa orang dengan indeks massa tubuh di bawah normal memiliki kadar hemoglobin yang rendah sebelum operasi. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, temuan ini menunjukkan bahwa kekurangan berat badan bisa mempengaruhi kemampuan tubuh dalam proses penyembuhan luka.

4. Osteoporosis

Orang yang terlalu kurus berisiko tinggi mengalami osteoporosis. Berat badan rendah dapat meningkatkan risiko densitas mineral tulang yang rendah. Salah satu studi menemukan bahwa 24% wanita dengan IMT di bawah 18,5 kg/m2 memiliki densitas mineral tulang rendah. Studi juga menunjukkan bahwa kekurangan berat badan meningkatkan risiko osteoporosis.

5. Infertilitas

Wanita dengan IMT rendah berisiko tinggi mengalami amenore atau gangguan menstruasi lainnya. Hal ini bisa menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur yang mungkin merupakan indikator ketidakteraturan ovulasi. Ketidakteraturan ovulasi dapat menyebabkan infertilitas. Jika mencoba untuk hamil dan memiliki kekurangan berat badan, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan. Dokter mungkin akan melakukan tes darah dan menguji tanda-tanda ketidaksuburan lainnya.

6. Kelahiran Prematur

Wanita yang kurus memiliki risiko lebih tinggi melahirkan prematur. Beberapa kasus kelahiran prematur disebabkan oleh infeksi bakteri pada sistem reproduksi dan saluran kemih. Bakteri dapat melemahkan selaput di sekitar kantung amnion dan menyebabkan ketuban pecah lebih awal.

7. Merasa Lelah Sepanjang Waktu

Tidak mendapatkan cukup kalori untuk menjaga berat badan yang sehat bisa membuat seseorang merasa lelah.

8. Anemia

Orang yang kurus memiliki kecenderungan mengalami anemia atau jumlah darah yang rendah. Anemia dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, dan kelelahan. Kondisi ini bisa sementara atau kronis, ringan hingga parah, dan terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang membawa oksigen) berada di bawah batas normal.

9. Penyakit Jantung dan Diabetes

Orang yang kurus dengan varian genetik tertentu memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Menurut penelitian, kesehatan tubuh tidak hanya tergantung pada jumlah lemak, melainkan juga jenis lemak yang ada dalam tubuh. Beberapa bukti menyatakan bahwa lemak yang disimpan di bawah kulit tidak berkontribusi banyak pada perkembangan gangguan metabolisme seperti diabetes dan masalah jantung. Namun, lemak yang terkumpul di jaringan dan organ yang lebih dalam, misalnya di dalam otot atau organ seperti hati, dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

Tips untuk Meningkatkan Berat Badan

Setelah mengetahui berbagai penyakit yang dapat dialami oleh orang yang terlalu kurus, penting juga untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan berat badan. Beberapa komponen utama dalam diet untuk menambah berat badan meliputi:

  • Menambahkan camilan berprotein tinggi dan mengandung karbohidrat dari biji-bijian utuh seperti biskuit selai kacang atau segenggam almond.
  • Makan beberapa porsi kecil sehari jika sulit mentolerir makanan dalam porsi besar.
  • Menambahkan makanan padat kalori ke dalam makanan seperti potongan almond di atas sereal atau yogurt, biji bunga matahari/chia di atas salad atau sup, atau selai kacang di atas roti gandum panggang.
  • Menghindari makanan yang mengandung kalori kosong yang dapat memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
  • Mengonsumsi susu sebelum tidur.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli diet untuk mengembangkan rencana diet yang sesuai dengan kondisi tubuh.

Referensi

  1. Marcin, Ashley. 2017. 6 Health Risks of Being Underweight. [diakses 14 Oktober 2020].
  2. Nall, Rachel. 2018. What are the risks of being underweight? [diakses 14 Oktober 2020].
  3. Park, Alice. 2011. Why Being Thin Doesn’t Always Mean Being Healthy. [diakses 14 Oktober 2020].

About The Author

Norelut: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Dianggap Gulma, Ini 10 Manfaat Daun Sirih Cina untuk Kesehatan