Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Skala Nyeri: Jenis dan Cara Menghitungnya

Myles Bannister

Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri. Nyeri terjadi karena masalah pada tubuh, bisa jadi akibat cedera, hingga pertanda penyakit tertentu. Tingkat atau intensitas nyeri berbeda, tergantung kondisi yang melatarbelakanginya. Dikenal penghitungan skala nyeri untuk mencari penyebab pasti nyeri.

Apa Itu Nyeri?

Nyeri adalah aktivitas sensorik dan emosional sebagai manifestasi dari proses patologis pada tubuh yang memengaruhi saraf sensorik dan merusak jaringan. Reaksi ini menimbulkan rasa tidak nyaman, distres, dan derita.

Nyeri terbagi menjadi nyeri ringan, nyeri sedang, dan nyeri berat. Lebih spesifik, nyeri tergantung jenis, penyebab, komplikasi, dan derajatnya.

  • Jenis nyeri: nyeri nosiseptik, nyeri neurogenik, nyeri psikogenik
  • Penyebab nyeri: nyeri onkogolik, nyeri non-onkogolik
  • Komplikasi nyeri: nyeri akut, nyeri kronik
  • Derajat nyeri: nyeri ringan, nyeri sedang, nyeri berat

Nyeri dirasakan di area tertentu tubuh, seperti perut, punggung, dan sebagainya. Pada penyakit tertentu, seperti fibromyalgia, nyeri bisa menjalar ke seluruh tubuh. Nyeri dimediasi serabut saraf mengirimkan impuls ke otak.

Jenis-Jenis Skala Nyeri

Skala digambarkan dalam nilai angka 1-10. Berikut jenis skala nyeri berdasarkan nilai angka.

  • Skala 0, tidak nyeri
  • Skala 1, nyeri sangat ringan
  • Skala 2, nyeri ringan. Sensasi seperti dicubit, namun tidak begitu sakit
  • Skala 3, nyeri mulai terasa, namun masih bisa ditoleransi
  • Skala 4, nyeri mengganggu (contoh: nyeri sakit gigi)
  • Skala 5, nyeri benar-benar mengganggu dan tidak bisa didiamkan lama
  • Skala 6, nyeri mengganggu indera, terutama penglihatan
  • Skala 7, nyeri membuat Anda tidak bisa melakukan aktivitas
  • Skala 8, nyeri mengganggu berpikir, bahkan perubahan perilaku
  • Skala 9, nyeri menyebabkan menjerit-jerit dan ingin menyembuhkan nyeri
  • Skala 10, nyeri paling parah dan bisa membuat tak sadar

Cara Menghitung Skala Nyeri

Metode membantu tenaga medis mendiagnosis penyakit, menentukan pengobatan, dan menganalisis efektivitasnya. Dalam medis, ada banyak metode penghitungan. Berikut beberapa cara menghitung skala nyeri paling populer dan sering digunakan.

1. Visual Analog Scale (VAS)

Visual Analog Scale (VAS) digunakan oleh praktisi medis. VAS merupakan skala linier yang memvisualisasikan tingkatan nyeri pasien.

Pada VAS, visualisasi berupa garis sepanjang 10 cm, di mana ujung kirinya tidak mengindikasikan nyeri, sementara ujung satunya mengindikasikan nyeri terparah.

VAS bisa diisi dengan indikator redanya nyeri. VAS adalah penghitungan mudah digunakan. Tidak disarankan baru operasi. VAS butuh koordinasi visual, motorik, dan konsentrasi. Inilah visualisasi VAS:

2. Verbal Rating Scale (VRS)

Verbal Scale (VRS) hampir sama dengan VAS, hanya, pernyataan verbal dari nyeri lebih spesifik. VRS cocok untuk pasien pasca operasi bedah karena tidak bergantung koordinasi motorik dan visual. Skala nyeri versi VRS:

3. Numeric Rating Scale (NRS)

Numeric Rating Scale (NRS) menggunakan skala angka 1-10 untuk menggambarkan nyeri pasien. NRS lebih mudah dipahami dan sensitif terhadap jenis kelamin, etnis, dan dosis. NRS efektif mendeteksi nyeri akut. Skala nyeri dengan NRS:

NRS memiliki kekurangan, tingkatan nyeri tidak dapat diidentifikasi dengan jelas.

4. Wong-Baker Pain Rating Scale

Wong-Baker Pain Rating Scale adalah metode penghitungan nyeri oleh Donna Wong dan Connie Baker. Cara mendeteksi nyeri dengan melihat ekspresi wajah dikelompokkan menjadi tingkatan nyeri.

Pasien memilih wajah menggambarkan nyeri. Skala nyeri dibagi menjadi:

  • Raut wajah 1, tidak ada nyeri
  • Raut wajah 2, sedikit nyeri
  • Raut wajah 3, nyeri
  • Raut wajah 4, nyeri lumayan parah
  • Raut wajah 5, nyeri parah
  • Raut wajah 6, nyeri sangat parah

5. McGill Pain Questinonnaire (MPQ)

McGill Pain Questinnaire (MPQ) menggunakan kuesioner kepada pasien. Kuesioner berisi kategori rasa tidak nyaman. Pasien memilih kata menggambarkan kondisinya.

Kelompok 1-10

Menggambarkan kualitas sensorik nyeri. Gejala di antaranya:

  • Berdenyut
  • Menusuk
  • Panas
  • Kesemutan
  • Gatal
  • Perih
  • Kram
  • Koyak

Kelompok 11-15

Kelompok 11-15 menggambarkan efektivitas nyeri, seperti:

  • Melelahkan
  • Memuakkan
  • Menakutkan
  • Celaka
  • Kejam
  • Membunuh

Kelompok 16

Adjektiva kelompok 16 lebih ke dimensi evaluasi, terdiri atas:

  • Menjengkelkan
  • Menyusahkan
  • Sengsara
  • Tak tertahankan

Kelompok 17-20

Terakhir, kelompok 1-20 berisi adjektiva spesifik, seperti:

  • Menyiksa
  • Mengerikan
  • Dingin
  • Memancarkan
  • Menembus

Dokter meminta memilih tiga kata dari kelompok 1-10, dua kata dari kelompok 11-15, satu katan dari kelompok 16, dan satu kata dari kelompok 17-20. Jumlahkan kata untuk menentukan skala nyeri.

6. Oswetry Disability Index (ODI)

Oswetry Disability Index (ODI) mengukut derajat kecacatan, indeks kualitas hidup pasien penderita nyeri, khususnya nyeri pinggang.

Pasien melakukan tes mengidentifikasi nyeri, gerak motorik, berjalan, duduk, fungsi seksual, kualitas tidur, dan kehidupan pribadi. Dari sini, dokter mengetahui skala nyeri dan penyebab utama nyeri.

7. Brief Pain Inventory (BPI)

Brief Pain Inventory (BPI) mengukut skala nyeri penderita kanker dan nyeri kronik.

8. Memorial Pain Assessment Card

Memorial Pain Assessment Card (MPAC) efektif deteksi nyeri penderita nyeri kronik. Metode ini fokus intensitas nyeri, deskripsi nyeri, pengurangan nyeri, dan mood.

Skala nyeri subjektif. Periksakan diri ke dokter untuk informasi jelas tingkat keparahan nyeri. Semoga bermanfaat!

Referensi

  1. Penilaian Nyeri. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/0a3e5b2c21e3b90b485f882c78755367.pdf (diakses 1 Maret 2019)
  2. Wong-Baker Pain Rating Scale. http://wongbakerfaces.org/wp-content/uploads/2016/05/FACES_English_Blue_w-instructions.pdf (diakses 1 Maret 2019)

About The Author

Hipersalivasi saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya

7 Bahaya Dendam bagi Kesehatan (Memengaruhi Fisik dan Psikis)