Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sindrom Metabolik: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Sindrom metabolik adalah sekelompok masalah kesehatan yang terjadi secara bersamaan, termasuk peningkatan tekanan darah, gula darah tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, kadar trigliserida yang abnormal, dan peningkatan kadar kolesterol. Berikut adalah gejala, penyebab, dan cara mengatasi sindrom metabolik.

Apa Itu Sindrom Metabolik?

Sindrom metabolik bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan sekelompok faktor risiko yang meliputi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tidak sehat, lemak di perut, dan gula darah tinggi.

Jika Anda memiliki salah satu faktor risiko ini, bukan berarti Anda mengalami sindrom metabolik. Namun, jika Anda memiliki beberapa faktor risiko ini, tubuh Anda berisiko lebih besar terkena penyakit serius seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Gejala Sindrom Metabolik

Sebagian besar gangguan yang terkait dengan sindrom metabolik tidak memiliki tanda atau gejala yang jelas. Tanda yang dapat terlihat adalah lingkar pinggang yang besar. Jika kadar gula darah tinggi, gejala diabetes seperti rasa haus yang meningkat, buang air kecil lebih sering, kelelahan, dan pandangan kabur dapat terjadi.

Jika Anda memiliki lingkar pinggang yang besar dan telah diberitahu oleh dokter bahwa Anda memiliki kondisi lain seperti trigliserida tinggi, gula darah tinggi, atau tekanan darah tinggi, diskusikan risiko gabungan penyakit ini dengan dokter.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika Anda mengetahui bahwa Anda memiliki setidaknya satu faktor risiko sindrom metabolik, tanyakan pada dokter apakah Anda perlu menguji faktor risiko lainnya.

Penyebab Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik terkait erat dengan kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, sindrom ini juga terkait dengan resistensi insulin, di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik sehingga meningkatkan kadar gula darah. Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan terjadinya sindrom metabolik antara lain usia, kegemukan, diabetes, penyakit lainnya, dan gaya hidup tidak sehat.

Diagnosis Sindrom Metabolik

Untuk mendiagnosis sindrom metabolik, dokter akan melakukan beberapa tes yang mencakup pengukuran lingkar pinggang, kadar trigliserida, kadar kolesterol baik atau HDL, tekanan darah, dan kadar gula darah puasa. Jika tiga atau lebih tanda gangguan ditemukan, maka seseorang dapat didiagnosis menderita sindrom metabolik.

Pengobatan Sindrom Metabolik

Jika Anda telah didiagnosis menderita sindrom metabolik, perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mencegah masalah kesehatan yang lebih serius. Perubahan tersebut meliputi olahraga teratur, menurunkan berat badan, menerapkan diet sehat, berhenti merokok, mengelola stres, dan jika diperlukan, menggunakan obat-obatan seperti tekanan darah, kolesterol, dan pengatur gula darah.

Komplikasi Sindrom Metabolik

Memiliki sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit serius seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan pembuluh darah.

Pencegahan Sindrom Metabolik

Anda dapat mencegah terjadinya sindrom metabolik dengan melakukan aktivitas fisik rutin, mengonsumsi makanan sehat, membatasi lemak jenuh dan garam, menjaga berat badan ideal, dan tidak merokok.

Referensi

  1. Anonim. Metabolic syndrome. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/metabolic-syndrome/symptoms-causes/syc-20351916. (Diakses pada 29 Juni 2020).
  2. Anonim. What Is Metabolic Syndrome?. https://www.webmd.com/heart/metabolic-syndrome/metabolic-syndrome-what-is-it#1. (Diakses pada 29 Juni 2020).
  3. Burke, Darla. 2017. Metabolic Syndrome. https://www.healthline.com/health/metabolic-syndrome#diagnosis. (Diakses pada 29 Juni 2020).

About The Author

Mengenal Mata Ikan di Tangan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Sebelum Sedot Lemak (Liposuction), Ketahui 13 Efek Sampingnya!