Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sindrom Kompartemen: Penyebab, Gejala, Penanganan

Myles Bannister

Apa Itu Sindrom Kompartemen?

Sindrom kompartemen adalah kondisi menyakitkan dan berpotensi serius yang disebabkan oleh pendarahan atau pembengkakan dalam kompartemen otot.

Kompartemen adalah kelompok jaringan otot, pembuluh darah, dan saraf yang terletak pada lengan dan kaki. Kompartemen dikelilingi oleh fascia, membran yang kuat. Ketika pembengkakan terjadi pada kompartemen, tekanan meningkat dan dapat menyebabkan cedera pada otot, pembuluh darah, dan saraf. Hal ini juga dapat mengganggu aliran darah dan oksigen ke jaringan.

Ada dua jenis sindrom kompartemen: sindrom kompartemen akut dan sindrom kompartemen kronis. Sindrom kompartemen akut umumnya terjadi setelah patah tulang atau cedera parah, dan membutuhkan penanganan medis segera. Sindrom kompartemen kronis biasanya terjadi secara bertahap setelah latihan yang berulang seperti berlari atau bersepeda, dan tidak membutuhkan penanganan medis darurat.

Penyebab Sindrom Kompartemen

Penyebab Sindrom Kompartemen Akut

Sindrom kompartemen akut dapat disebabkan oleh patah tulang atau cedera parah, terbakar, operasi pada pembuluh darah, balutan terlalu ketat, bekuan darah di pembuluh darah pada lengan atau kaki, dan latihan yang sangat kuat.

Penyebab Sindrom Kompartemen Kronis

Sindrom kompartemen kronis dapat terjadi akibat latihan berulang yang melibatkan gerakan berulang seperti berlari atau bersepeda. Penyebab pastinya tidak diketahui, namun diduga disebabkan oleh pembengkakan otot sementara selama latihan.

Faktor Risiko Sindrom Kompartemen

Faktor risiko sindrom kompartemen meliputi usia di bawah 30 tahun, melakukan latihan berulang seperti berenang, berlari, atau bermain tenis, melakukan latihan berat secara intens, dan menggunakan steroid anabolik.

Gejala Sindrom Kompartemen

Gejala Sindrom Kompartemen Akut

Gejala sindrom kompartemen akut biasanya muncul setelah cedera dan memburuk dengan cepat. Gejalanya meliputi rasa sakit hebat, otot yang sesak atau menegang, kesemutan atau sensasi terbakar, dan mati rasa pada kasus yang parah.

Gejala Sindrom Kompartemen Kronis

Gejala sindrom kompartemen kronis berkembang secara bertahap selama latihan dan dapat membaik saat istirahat. Gejalanya meliputi nyeri kram saat berolahraga, pembengkakan atau otot tampak menonjol, kesemutan, daerah yang terkena menjadi pucat dan dingin, dan kesulitan menggerakkan bagian tubuh pada kasus yang parah.

Diagnosis Sindrom Kompartemen

Diagnosis sindrom kompartemen melibatkan wawancara tentang riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Tes pencitraan seperti rontgen atau MRI dapat dilakukan untuk mengevaluasi struktur otot. Tes tekanan kompartemen juga dapat dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam otot.

Penanganan Sindrom Kompartemen

Penanganan Sindrom Kompartemen Akut

Prosedur pembedahan yang disebut fasciotomy darurat diperlukan untuk mengurangi tekanan pada kompartemen pada kasus sindrom kompartemen akut.

Penanganan Sindrom Kompartemen Kronis

Perawatan non-bedah meliputi obat antiinflamasi, terapi fisik untuk meregangkan otot, mengganti permukaan tempat berolahraga, meninggikan ekstremitas, dan modifikasi olahraga. Operasi dapat dilakukan jika perawatan non-bedah tidak menghasilkan hasil yang memuaskan.

Sumber:

  1. Compartment Syndrome
  2. Compartment Syndrome
  3. Chronic exertional compartment syndrome
  4. Compartment syndrome

About The Author

8 Obat Varikokel Alami untuk Mencegah Operasi

Bahaya Sel Darah Putih Berlebihan pada Tubuh