Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenali Dampak Kotoran Kucing bagi Kesehatan

Myles Bannister

Kotoran kucing dilaporkan dapat memengaruhi kesehatan manusia, salah satunya menyebabkan toksoplasmosis, yaitu infeksi parasit Toxoplasma gondii. Infeksi toksoplasmosis biasanya terjadi karena konsumsi daging kurang matang yang terkontaminasi atau penularan dari ibu ke anak selama kehamilan.

Berbagai Bahaya Kotoran Kucing bagi Kesehatan Manusia

Beberapa kucing membawa parasit yang disebut Toxoplasma gondii. Kucing yang terinfeksi melepaskan embrio T. gondii yang disebut oocysts dalam kotorannya. Oocysts mudah ditularkan pada manusia dan telah dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, termasuk skizofrenia.

Penelitian terhadap anak usia sekolah menunjukkan korelasi antara hasil tes positif untuk T. gondii dan kesulitan belajar di sekolah. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, parasit ini juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius pada bayi baru lahir dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Beberapa peneliti menduga bahwa T. gondii mungkin tidak menyebabkan penyakit mental dengan sendirinya, tetapi berinteraksi dengan faktor genetik yang membuat beberapa orang lebih rentan.

T. gondii dapat membentuk kista di dalam neuron manusia. Pada orang dengan HIV atau seseorang yang memiliki kondisi sistem kekebalan yang lemah, kista ini dapat tumbuh dan berkembang biak, menyebabkan peradangan otak yang mematikan, demensia, dan psikosis.

Infeksi kronis T. gondii dapat meningkatkan peradangan, yang dikaitkan dengan gangguan mental seperti skizofrenia, autisme, dan penyakit Alzheimer.

Bahaya kotoran kucing membuat T. gondii menjadi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko skizofrenia dengan jumlah yang kecil tapi dapat diukur, seperti infeksi perinatal dan status sosial ekonomi.

Apakah Anda Perlu Khawatir?

Terdapat pendapat lain yang mengatakan bahwa skizofrenia adalah penyakit langka, biasanya terjadi pada sekitar 1% populasi. Jadi, untuk mencapai hasil statistik yang kuat, para peneliti perlu mengikuti puluhan atau bahkan ratusan ribu orang dalam waktu lama, menguji T. gondii dan penyakit mental secara berkala untuk menentukan mana yang terjadi lebih dulu.

Banyak orang sehat yang terinfeksi toksoplasmosis tidak memiliki gejala dan tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi. Namun, beberapa orang mengembangkan tanda dan gejala yang mirip dengan flu, termasuk:

  • Pegal-pegal.
  • Kelenjar getah bening membengkak.
  • Sakit kepala.
  • Demam.
  • Kelelahan.

Jenis Parasit Lainnya

Selain menyebabkan toksoplasmosis, kotoran kucing juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti:

Kriptosporidiosis

Penyakit ini dapat menyebabkan diare, muntah, demam, kram perut, dan dehidrasi pada kucing dan manusia. Kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi organisme Cryptosporidium dapat menyebabkan penularan penyakit ini.

Individu dengan gangguan kekebalan berisiko terbesar. Pemeriksaan feses tahunan untuk kucing dan mencuci tangan setelah menangani bahan yang terkontaminasi tinja adalah tindakan pencegahan yang penting.

Giardiasis

Infeksi Giardia umum terjadi pada hewan termasuk kucing. Penularan biasanya terjadi melalui tinja dan dapat menyebar ke hewan dan manusia melalui sumber air atau makanan terkontaminasi.

Kasus giardiasis pada manusia biasanya disebabkan oleh air atau makanan yang terkontaminasi oleh hewan ternak atau satwa liar.

Kutu

Kutu adalah parasit eksternal yang umum pada kucing dan dapat menyebabkan gatal dan peradangan pada manusia atau kucing. Kutu juga dapat menyebabkan penyakit zoonosis seperti cat scratch disease (CSD).

Kudis

Infeksi tungau kudis Sarcoptes scabiei adalah parasit eksternal lain pada kulit kucing. Tungau ini dapat ditularkan dari kucing yang terinfeksi ke manusia, menyebabkan lesi yang gatal dan menonjol.

Parasit di Usus Kucing

Parasit usus kucing seperti cacing gelang (Toxocara) dan cacing tambang (Ancylostoma) juga dapat menyebabkan penyakit pada manusia, terutama anak-anak yang berisiko tinggi.

Kebersihan diri yang baik dan pemeriksaan feses tahunan untuk kucing dapat mencegah infeksi dan penyebaran parasit tersebut.

Referensi

  1. Anonim. Toxoplasmosis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/toxoplasmosis/symptoms-causes/syc-20356249. (Diakses pada 15 Januari 2021).
  2. Underwood, Emily. 2019. Reality check: Can cat poop cause mental illness?. https://www.sciencemag.org/news/2019/02/reality-check-can-cat-poop-cause-mental-illness. (Diakses pada 15 Januari 2021).
  3. Haensch, Anna. 2013. Harmful Parasites In Cat Poop Are Widespread. https://www.npr.org/sections/health-shots/2013/07/05/199041322/harmful-parasites-in-cat-poop-are-widespread. (Diakses pada 15 Januari 2021).
  4. Anonim. Zoonotic Disease: What Can I Catch from My Cat?. https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/cornell-feline-health-center/health-information/feline-health-topics/zoonotic-disease-what-can-i-catch-my-cat. (Diakses pada 15 Januari 2021).

About The Author

Manfaat Tidur Lebih Awal bagi Kesehatan

11 Cara Mengatasi Cegukan Saat Puasa dengan Cepat (No. 4 Unik)