Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenali Ciri-Ciri Penyakit TBC

Myles Bannister

Ciri-Ciri TBC

TBC adalah salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. TBC paling sering menyerang paru-paru dengan gejala klasik berupa batuk, keringat di malam hari, demam, menurunnya nafsu makan, dan nyeri pada dada.

Demam

Ciri-ciri TBC pertama yang bisa dikenali adalah munculnya demam pada malam hari. Pada pagi hingga sore hari badan terasa bugar, namun menjelang malam badan akan terasa lemah diikuti oleh demam.

Suhu tubuh saat demam biasanya tidak terlalu tinggi dan dapat berlangsung lama, lebih dari 3 minggu meski sudah diobati menggunakan obat penurun demam.

Keringat di malam hari

Keringat malam hari yang diikuti dengan penurunan suhu tubuh setelah demam adalah gejala TBC yang umum terjadi. Keringat yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan keringat pada siang hari, bahkan bisa membuat baju menjadi basah hingga sering berganti baju pada malam hari. Keringat malam ini dapat diikuti dengan menggigil, meski tidak terjadi pada semua orang.

Menurunnya berat badan

Penurunan berat badan dan nafsu makan merupakan ciri-ciri TBC. Penurunan berat badan dapat terjadi bahkan ketika nafsu makan baik-baik saja. Selain karena kurangnya makanan, turunnya berat badan juga disebabkan zat yang dikeluarkan oleh kuman TBC dapat membuat tubuh memakai banyak energi sehingga memecah cadangan makanan dalam tubuh.

Karena TBC memiliki proses perjalanan penyakit yang lama, penderita mungkin tidak menyadari bahwa tubuhnya yang kurus merupakan dampak dari penyakit TBC. Infeksi kuman TBC juga membuat seseorang kehilangan nafsu makan sehingga membatasi porsi dan frekuensi makan.

Lelah yang berlebihan

Rasa lelah dan tidak enak badan sering dirasakan, meski tidak beraktivitas fisik berat. Penderita juga dapat merasakan tubuh pegal-pegal dan sering sakit kepala.

Warna kulit lebih pucat

Memucatnya warna kulit terjadi akibat kekurangan sel darah merah. TBC yang sudah berjalan lama akan menyebabkan kekurangan sel darah merah atau anemia. Kekurangan ini dapat membuat warna kulit, terutama di anggota gerak, menjadi lebih pucat.

Batuk

Batuk merupakan ciri-ciri TBC yang umum. Namun, pada TBC, batuk awalnya kering dan tidak diikuti oleh pembentukan dahak. Seiring waktu, batuk menjadi berdahak, warna kuning hijau, berbau, bahkan bercampur darah. Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu dapat mengindikasikan TBC.

Nyeri dada

Nyeri dada terjadi ketika TBC melibatkan lapisan pembungkus paru-paru yang disebut pleura. Hal ini menunjukkan bahwa kuman TBC sudah menyebar ke organ lain selain paru-paru. Nyeri terutama dirasakan saat mengambil dan mengembuskan napas.

Sesak napas

Sesak napas merupakan gejala TBC yang sudah lanjut dan tidak diobati. Penderita TBC pada tahap awal biasanya tidak mengalami sesak napas.

Benjolan di leher

Benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening di leher dapat terjadi akibat TBC. Kuman TBC dapat menyerang seluruh organ tubuh, termasuk kelenjar getah bening di leher. Benjolan ini biasanya tidak nyeri ketika ditekan dan dapat melibatkan 1 kelenjar atau lebih.

Di antara semua kasus TBC kelenjar, paling banyak terjadi di leher dan disebut skrofula. Skrofula adalah infeksi TBC pada kelenjar getah bening di leher yang umumnya ditularkan melalui udara yang terkontaminasi. Dari paru-paru, kuman TBC dapat menyebar ke kelenjar getah bening terdekat, termasuk di leher.

Kasus TBC kelenjar masih banyak ditemukan di negara berkembang dengan tingkat penderita TBC yang tinggi. Hal ini dapat menyerang orang dewasa, lansia, dan anak-anak terutama dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Setelah mengetahui ciri-ciri TBC seperti yang dijelaskan di atas, diperlukan diagnosis penyakit TBC berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan mencakup pemeriksaan rontgen, dahak, dan tes darah IGRA (Interferon gamma release assay).

Serangkaian tes ini diperlukan jika terdapat kemungkinan Anda mengidap penyakit TBC.

About The Author

Tak Lagi 37 Derajat, Ini Suhu Tubuh Manusia Normal

Menggunakan Celana Jeans saat Tidur, Berbahayakah?