Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sindrom Hiperstimulasi Ovarium: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Myles Bannister

Sindrom hiperstimulasi ovarium adalah kondisi tubuh merespons kelebihan hormon yang menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan mungkin keluarnya cairan dari ovarium. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai gejalanya serta upaya pencegahan.

Apa itu Sindrom Hiperstimulasi Ovarium?

Sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS) adalah reaksi tubuh terhadap kelebihan hormon yang ditandai dengan sejumlah gejala.

Penyakit ini biasanya terjadi pada wanita yang menjalani fertilisasi in vitro (IVF) dengan obat suntik. Obat oral jarang menyebabkan OHSS.

Gejala OHSS

Gejala OHSS biasanya muncul satu atau dua minggu setelah menggunakan obat suntik untuk merangsang ovulasi. Gejala dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan bisa memburuk atau membaik seiring waktu.

1. Gejala OHSS Ringan hingga Sedang

Beberapa gejala yang mungkin terjadi:

  • Sakit perut ringan sampai sedang.
  • Perut kembung.
  • Penambahan berat badan yang ringan.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Kelembutan di daerah indung telur.

2. Gejala OHSS yang Parah

Wanita dengan sindrom hiperstimulasi ovarium yang parah mungkin mengalami gejala berikut:

  • Penambahan berat badan yang cepat, lebih dari 1 kilogram dalam 24 jam.
  • Mual dan muntah yang parah dan berkelanjutan.
  • Sakit perut yang parah.
  • Sesak napas.
  • Pembekuan darah.
  • Buang air kecil berkurang.
  • Perut kencang atau membesar.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika sedang menjalani perawatan kesuburan dan mengalami beberapa gejala seperti di atas, konsultasi dengan dokter diperlukan.

Jika mengalami OHSS ringan, dokter akan memantau kenaikan berat badan yang tiba-tiba atau gejala yang semakin memburuk.

Segera hubungi dokter jika mengalami gangguan pernapasan atau nyeri kaki selama menjalani perawatan kesuburan. Kondisi ini bisa menunjukkan situasi mendesak yang membutuhkan penanganan medis segera.

Penyebab Sindrom Hiperstimulasi Ovarium

Sebagian besar OHSS terjadi karena tingginya kadar hCG (human chorionic gonadotropin), hormon kehamilan setelah menjalani perawatan kesuburan.

Hormon kehamilan merangsang produksi banyak telur secara bersamaan, seperti pada protokol bayi tabung.

Pada kasus langka, pasien memiliki mutasi genetik pada reseptor hormon tertentu, yang menyebabkan OHSS berkembang tanpa perawatan hormonal.

Perawatan kesuburan menyebabkan pembuluh darah di sekitar ovarium mengeluarkan cairan yang menyebabkan pembengkakan ovarium. Cairan ini kadang mengalir ke perut dan area lain, menyebabkan pembengkakan, nyeri, mual, muntah, dan rasa haus yang meningkat.

Pada kondisi parah, kelebihan cairan dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan penurunan buang air kecil.

Faktor Risiko

OHSS bisa terjadi pada wanita tanpa faktor risiko, namun ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko OHSS, di antaranya:

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Pemeriksaan ultrasonografi.
  • Jumlah folikel yang banyak.
  • Usia di bawah 35 tahun.
  • Berat badan rendah.
  • Riwayat OHSS sebelumnya.
  • Kadar estrogen tinggi sebelum suntikan pemicu HCG.

Diagnosis Sindrom Hiperstimulasi Ovarium

Dokter mungkin akan mendiagnosis OHSS melalui beberapa tes, antara lain:

  • Pemeriksaan fisik yang mencakup pengecekan kenaikan berat badan, pertambahan ukuran pinggang, dan sakit perut.
  • Tes darah untuk memeriksa kelainan darah dan gangguan fungsi ginjal akibat OHSS.
  • Ultrasonografi (USG) yang menunjukkan pembesaran ovarium dan adanya kista berisi cairan di mana folikel berkembang. Selama perawatan kesuburan, ovarium akan rutin diukur dengan USG vagina.

Pengobatan Sindrom Hiperstimulasi Ovarium

Perawatan untuk OHSS bervariasi tergantung pada tingkat keparahan. Tujuannya adalah mengelola gejala dan mencegah komplikasi.

Perawatan OHSS ringan hingga sedang meliputi:

  • Menghindari aktivitas fisik berat.
  • Meningkatkan asupan cairan.
  • Menggunakan obat acetaminophen untuk meredakan gejala.
  • Memonitor gejala yang parah.
  • Mengukur berat badan setiap hari.

OHSS parah biasanya memerlukan rawat inap di rumah sakit. Pengobatannya mencakup:

  • Penyesuaian dosis obat kesuburan.
  • Pemberian cairan intravena.
  • Pemberian obat untuk meredakan gejala atau mengurangi aktivitas ovarium.
  • Pembekuan embrio dan penundaan transfer embrio hingga ovarium pulih.
  • Prosedur paracentesis untuk mengeluarkan cairan dari perut.

Komplikasi yang Bisa Terjadi

Wanita dengan OHSS berisiko mengalami pembekuan darah di paru-paru atau kaki (trombosis). Obat-obatan bisa membantu mengurangi risiko komplikasi ini.

Apabila mengalami nyeri, pembengkakan kaki, atau nyeri dada yang parah, segera cari bantuan medis.

Kasus langka, kista ovarium terkait OHSS bisa pecah. Pecahnya kista ini mungkin memerlukan tindakan operasi untuk menghentikan pendarahan.

Pencegahan Sindrom Hiperstimulasi Ovarium

Jika sedang menjalani perawatan kesuburan, mengambil tindakan pencegahan tertentu dapat membantu menjaga kadar hormon tetap stabil. Tindakan tersebut meliputi:

  • Penyesuaian obat sehingga dosis hCG terendah.
  • Pemberian obat yang mengurangi pembengkakan dan iritasi ovarium.
  • Pemberhentian suntikan hCG selama beberapa hari untuk menurunkan kadar hormon yang tinggi.
  • Menghindari suntikan hCG dan mencari alternatif lainnya.

Pada program bayi tabung, dokter mungkin akan mengeluarkan dan membekukan folikel yang matang untuk memberikan waktu istirahat pada ovarium sebelum melanjutkan program bayi tabung.

Referensi

  1. Anonim. 2020. Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17972-ovarian-hyperstimulation-syndrome-ohss. (Diakses pada 22 September 2022)
  2. Anonim. 2021. What Is Ovarian Hyperstimulation Syndrome? https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/what-is-ovarian-hyperstimulation-syndrome. (Diakses pada 22 September 2022)
  3. Mayo Clinic Staff. 2021. Ovarian hyperstimulation syndrome. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-hyperstimulation-syndrome-ohss/symptoms-causes/syc-20354697. (Diakses pada 22 September 2022)

About The Author

Manfaat Akar Valerianae Radix, Bantu Atasi Stres hingga Insomnia

Risiko Kesehatan Social Smoker