Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Emfisema: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Emfisema adalah jenis penyakit paru-paru obstruktif (PPOK) yang dapat terjadi karena beberapa penyebab. Emfisema ditandai oleh kerusakan pada dinding kantung udara (alveoli) paru-paru. Alveoli adalah kantung udara kecil yang terletak dalam kumpulan pada ujung tabung bronkial dalam paru-paru. Alveoli membantu dalam pertukaran gas dengan menarik oksigen ke dalam darah dan mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh. Namun, saat emfisema berkembang, jaringan alveoli dan paru-paru secara perlahan rusak. Hal ini menyebabkan alveoli tidak mampu membantu saluran bronkial, menjebak udara di dalam paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan sesak napas, batuk kronis, dan komplikasi lainnya.

Penyebab Emfisema

Ada dua penyebab utama emfisema, yaitu:

  1. Merokok: Merokok adalah penyebab utama emfisema. Dokter belum menemukan dengan pasti mengapa merokok merusak lapisan kantung udara, tetapi penelitian menunjukkan bahwa perokok aktif enam kali lebih mungkin terkena penyakit ini daripada perokok pasif. Jika Anda perokok dan menderita emfisema, sangat penting untuk berhenti merokok agar memperlambat kerusakan paru-paru Anda.
  2. Kekurangan Alpha-1 antitripsin: Protein alami yang disebut Alpha-1 antitripsin (AAT) menjaga sel darah putih agar tidak merusak jaringan normal. Kekurangan AAT dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan memicu emfisema. Kekurangan AAT umumnya terjadi pada penderita emfisema yang parah. Jika Anda mengalami kekurangan AAT dan emfisema, Anda juga mungkin mengalami masalah hati.

Faktor Risiko Emfisema

Selain kedua penyebab utama di atas, terdapat faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena emfisema:

  1. Usia: Kebanyakan penderita emfisema mulai mengalami gejala antara usia 40 hingga 60 tahun.
  2. Terpapar Asap Rokok atau Debu: Terpapar asap rokok dan debu dari bahan kimia tertentu, seperti kapas, kayu, atau produk pertambangan, dapat meningkatkan risiko emfisema. Terpapar asap rokok secara terus-menerus dan dalam jumlah banyak juga meningkatkan risiko penyakit ini.

Gejala Emfisema

Gejala utama emfisema adalah sesak napas dan batuk kronis. Gejala ini mungkin terjadi hanya saat aktivitas fisik, tetapi dapat meningkat selama penyakit berkembang. Beberapa gejala lain yang dapat muncul pada tahap selanjutnya termasuk seringnya infeksi paru-paru, produksi lendir berlebih, mengi, nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan, perubahan warna pada bibir atau kuku yang menjadi biru akibat kekurangan oksigen, kecemasan dan depresi, gangguan tidur, serta sakit kepala di pagi hari dan kesulitan bernapas di malam hari.

Tahapan Emfisema

Penderita PPOK dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan emfisema untuk membantu dalam pengobatan dan pemahaman tentang penyakit ini. Ada empat tahapan emfisema:

  1. Ringan: Penderita emfisema ringan mungkin tidak menyadari penurunan fungsi paru-parunya. Gejala pada tahap ini umumnya tidak terkait langsung dengan penurunan fungsi paru-paru.
  2. Sedang: Pada tahap ini, ada penyumbatan saluran udara ringan dan gejala seperti sesak napas, batuk, dan produksi lendir mulai terlihat.
  3. Parah: Penyumbatan saluran udara semakin parah, sesak napas menjadi lebih kentara, dan kelelahan serta penurunan toleransi aktivitas juga terjadi.
  4. Sangat Parah: Gejala emfisema sangat mengganggu kualitas hidup, dan sesak napas dapat terjadi bahkan saat istirahat. Penyumbatan saluran udara sangat parah dan dapat mengancam jiwa.

Diagnosis Emfisema

Diagnosis emfisema tidak dapat dibuat hanya berdasarkan gejala. Beberapa tes digunakan untuk mendiagnosis emfisema:

  1. Sinar-X: Sinar-X dapat membantu mendiagnosis emfisema pada tahap menengah atau parah.
  2. Pulse Oximetry: Tes ini mengukur kadar oksigen dalam darah.
  3. Spirometri dan Tes Fungsi Paru: Tes ini mengukur volume dan aliran udara paru-paru saat pasien menghirup dan mengembuskan napas.
  4. Arterial Blood Gas (ABG): Tes ini mengukur kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah arteri.
  5. Elektrokardiogram (EKG): Tes ini digunakan untuk memeriksa fungsi jantung.

Pengobatan dan Pencegahan Emfisema

Belum ada obat untuk emfisema, tetapi ada beberapa pengobatan yang dapat membantu mengelola gejala dan memperlambat perkembangan penyakit. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghentikan perkembangan emfisema dan mencegah komplikasi antara lain:

  1. Berhenti Merokok: Berhenti merokok merupakan langkah yang paling penting dan efektif dalam menghentikan perkembangan emfisema.
  2. Hindari Polusi Udara: Hindari paparan asap rokok dan debu yang dapat memperburuk gejala emfisema.
  3. Berolahraga Secara Teratur: Berolahraga dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan membantu memperbaiki gejala emfisema.
  4. Hindari Udara Dingin: Hindari paparan udara dingin yang dapat memicu gejala sesak napas.
  5. Dapatkan Vaksinasi yang Dianjurkan: Vaksin flu tahunan dan vaksin pneumonia lima tahunan dapat membantu mencegah infeksi yang dapat memperburuk gejala emfisema.
  6. Pengobatan Medis: Obat-obatan dan terapi lainnya dapat membantu mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.

Merawat diri dengan baik, menjalani gaya hidup sehat, dan menjaga hubungan yang baik dengan dokter dapat membantu penderita emfisema mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Jika Anda mengalami gejala emfisema, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Sumber:

  1. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9370-emphysema
  2. https://www.webmd.com/lung/copd/emphysema-stages-and-prognosis#1
  3. https://www.inogen.com/blog/emphysema-stages/
  4. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/emphysema/symptoms-causes/syc-20355555
  5. https://www.verywellhealth.com/what-is-emphysema-2249091#treatment
  6. https://www.drugs.com/health-guide/emphysema.html
  7. https://patient.info/chest-lungs/chronic-obstructive-pulmonary-disease-leaflet/emphysema#nav-7

About The Author

10 Jenis Kecerdasan Anak yang Harus Dipahami Orang Tua

11 Cara Mencegah Kanker Serviks yang Wajib Diketahui Wanita