Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenali Bahaya Bedak Bayi dan Tips Aman Penggunaannya

Myles Bannister

Penggunaan bedak pada bayi setelah mandi adalah lazim dilakukan oleh beberapa orang tua. Namun penggunaan bedak bayi memiliki risiko kesehatan.

Mengenali Risiko Penggunaan Bedak Bayi

Bedak bayi mengandung asbes yang berbahaya. Asbes terdiri dari magnesium, oksigen, dan silikon yang juga dikenal sebagai talkum.

Kandungan bedak bayi berfungsi menyerap kelembapan dan mencegah gesekan berlebih pada kulit.

Namun, penggunaan bedak bayi memiliki beberapa risiko, di antaranya:

1. Gangguan Pernapasan

Partikel bedak bayi yang sangat kecil dapat terhirup dan masuk ke saluran pernapasan bayi. Terhirupnya bedak tabur secara terus-menerus dapat menyebabkan batuk, pilek, dan gangguan pernapasan yang serius.

2. Iritasi Kulit

Bedak bayi berisiko menyebabkan iritasi pada kulit bayi yang rentan dan sensitif. Penggunaan bedak bayi pada area kulit yang sensitif dapat menyumbat pori-pori dan membuat kulit sulit bernapas.

3. Risiko Kanker

Penggunaan bedak bayi yang mengandung asbes dapat meningkatkan risiko kanker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan penggunaan bedak talc pada bayi.

Tips Aman Penggunaan Bedak Bayi

Meski tidak direkomendasikan oleh beberapa pakar, penggunaan bedak bayi masih diperbolehkan dengan beberapa syarat berikut:

  • Tuang bedak pada telapak tangan yang bersih dan kering, lalu usapkan tipis dan merata.
  • Prioritaskan penggunaan bedak bayi pada bagian lipatan tubuh yang sudah kering.
  • Hindari penggunaan bedak dengan kapas atau puff powder untuk menghindari terhirupnya partikel bedak oleh bayi.
  • Jangan mengusapkan bedak bayi di sekitar wajah untuk menghindari terhirup atau masuk ke mata.
  • Alternatifnya, gunakan bedak bayi dalam bentuk cair.

Jangan lupa membersihkan sisa-sisa bedak agar tidak mengiritasi kulit bayi. Jika penggunaan bedak bayi berlanjut, perhatikan masalah kulit dan pernapasan yang mungkin timbul.

Referensi

  1. Cirino, Erica. 2018. Is Baby Powder Safe? . https://www.healthline.com/health/is-baby-powder-safe. (Diakses pada 15 Maret 2023)
  2. Halkidis, Anna. 2022. Is Baby Powder Safe?. https://www.parents.com/baby/health/is-baby-powder-safe/. (Diakses pada 15 Maret 2023)
  3. Gái, Kat. 2018. Does Baby Powder Cause Cancer What to Know . https://www.medicalnewstoday.com/articles/323525. (Diakses pada 15 Maret 2023)

About The Author

3 Variasi Resep Brownies Kukus yang Enak dan Sehat

Manfaat USG Kehamilan yang Perlu Diketahui oleh Bumil!