Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Encopresis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Encopresis adalah buang air besar berulang kali pada anak yang berusia di atas 4 tahun. Perawatan yang tepat dapat mengatasi kondisi ini. Simak gejala, penyebab, dan cara pengobatannya di bawah ini.

Apa Itu Encopresis?

Encopresis terjadi ketika seorang anak (biasanya di atas usia 4 tahun) buang air besar di celana secara tidak sengaja. Kondisi ini sering terkait dengan sembelit. Sembelit membuat tinja tertimbun di usus. Beberapa kasus juga terkait dengan masalah emosional.

Gejala Encopresis

Lebih dari 80% anak dengan kondisi ini mengalami sembelit atau buang air besar yang menyakitkan di masa lalu. Gejala yang mungkin terjadi antara lain:

  • Sembelit dengan tinja kering dan keras
  • Tinja berukuran besar
  • Menghindari buang air besar
  • Proses buang air besar membutuhkan waktu yang lama
  • Menurunnya nafsu makan
  • Sakit perut
  • Masalah dengan mengompol di siang atau malam hari (enuresis)
  • Infeksi kandung kemih berulang, biasanya pada anak perempuan

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Konsultasi dengan dokter diperlukan jika anak sudah terlatih toilet dan mengalami salah satu gejala di atas.

Penyebab Encopresis

Penyebabnya bisa beragam, mulai dari faktor biologis, psikososial, hingga lingkungan. Beberapa penyebab potensial meliputi:

Sembelit

Sebagian besar kasus disebabkan oleh sembelit. Sembelit membuat tinja anak menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Hal ini membuat anak enggan pergi ke toilet.

Usus besar yang penuh membuat tinja menjadi lunak atau cair dan mengakibatkan kebocoran. Beberapa penyebab sembelit meliputi:

  • Sering menahan tinja
  • Tidak ingin mengganggu aktivitas
  • Kurang serat dan cairan
  • Terlalu banyak susu sapi

Masalah Emosional

Stres, perubahan kehidupan, atau masalah emosional lainnya juga dapat menjadi penyebab encopresis.

Masalah Fisik Lainnya

Selain sembelit dan masalah emosional, ada juga masalah fisik seperti hipotiroidisme, penyakit radang usus, kerusakan saraf, infeksi rektal, dan fisura ani.

Faktor Risiko Encopresis

Lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Faktor risiko meliputi:

  • Obat yang menyebabkan sembelit
  • Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD)
  • Gangguan spektrum autisme
  • Kecemasan atau depresi

Diagnosis Encopresis

Diagnosis didasarkan pada gejala, riwayat medis, dan pemeriksaan fisik. Evaluasi psikologis dapat digunakan untuk mencari penyebab emosional.

Pengobatan Encopresis

Langkah pertama adalah membersihkan usus besar dari tinja tertahan. Selanjutnya, perawatan difokuskan untuk mendorong pergerakan usus yang sehat. Psikoterapi dapat menjadi tambahan perawatan.

Membersihkan Usus Besar dari Tinja

Metode yang digunakan untuk membersihkan usus besar antara lain pencahar, supositoria rektal, dan enema.

Mendorong Buang Air Besar yang Sehat

Penting untuk mendorong anak untuk buang air besar secara teratur dengan mengubah pola makan, menghentikan penggunaan obat pencahar, dan melatih anak untuk pergi ke toilet saat merasa ingin buang air besar.

Psikoterapi

Psikoterapi dapat membantu mengatasi masalah emosional yang mendasari kondisi ini.

Dukungan dari Orang Terdekat

Dukungan dari orang tua atau pengasuh sangat penting untuk membantu anak mengatasi kondisi ini.

Komplikasi Encopresis

Kondisi ini dapat mempengaruhi emosi anak dan memengaruhi harga diri mereka.

Pencegahan Encopresis

Berikut adalah beberapa strategi pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Bantu anak menghindari sembelit dengan pola makan seimbang dan cukup minum.
  • Pelajari teknik toilet training yang efektif.
  • Periksakan anak secara rutin ke dokter.

Referensi

  1. Anonim. Encopresis. [mayoclinic.org]
  2. Anonim. Encopresis. [webmd.com]
  3. Kahn, April. 2018. Encopresis. [healthline.com]
  4. Leonard, Jayne. 2020. Encopresis: What it is and how to manage it. [medicalnewstoday.com]

About The Author

Penyebab Nyeri Perineum pada Pria dan Wanita

Penyebab Rasa Haus Terus-Menerus