Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenal Cold Chain untuk Menjaga Kualitas Vaksin COVID-19

Myles Bannister

Cold chain atau rantai dingin adalah sistem yang diperlukan untuk menjaga kualitas vaksin COVID-19 selama dalam proses pelaksanaan vaksinasi. Apa itu rantai dingin? Lebih lengkapnya dapat dijelaskan sebagai berikut!

Apa Itu Cold Chain?

Rantai dingin adalah sistem untuk menjaga suhu vaksin dalam kondisi ideal sehingga kualitasnya tetap terjaga saat sampai ke tempat pelayanan vaksin. Selain vaksin COVID-19, rantai dingin juga digunakan untuk menjaga kualitas produk medis lainnya.

Vaksin adalah produk biologis yang rentan terhadap perubahan suhu. Biasanya vaksin perlu disimpan dalam suhu tertentu dan suhu tersebut harus terjaga selama proses distribusi.

Peralatan cold chain vaksin terdiri dari lemari es, freezer, dan termos (vaccine carrier) untuk menyimpan dan membawa vaksin. Dengan peralatan tersebut, keamanan vaksin akan terjaga saat sampai ke tempat pelayanan imunisasi, terutama di luar gedung atau lapangan.

Peralatan Cold Chain Fasilitas Kesehatan

Tingkat dalam sistem rantai dingin nasional membutuhkan jenis peralatan yang berbeda untuk mengangkut dan menyimpan vaksin serta pengencer dalam suhu yang diperlukan. Berikut beberapa jenis peralatan yang biasa digunakan pada tingkat yang berbeda:

  • Tingkat dasar (nasional): ruang freezer, lemari es, kotak dingin, dan kadang-kadang truk berpendingin untuk transportasi.
  • Tingkat menengah (provinsi atau kabupaten): ruang freezer, lemari es, kotak pendingin, atau truk berpendingin untuk transportasi.
  • Tingkat perifer (puskesmas/fasilitas atau pos kesehatan): lemari es, kotak dingin, dan wadah vaksin. Di beberapa negara, hanya kotak dingin yang digunakan untuk imunisasi bulanan atau mingguan.

Berapa Kisaran Suhu Cold Chain?

Penyimpanan vaksin memerlukan perhatian khusus karena vaksin adalah sediaan biologis yang rentan terhadap perubahan suhu lingkungan. Menurut Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, vaksin harus disimpan dalam suhu tertentu.

Jarak suhu yang diperlukan dalam rantai dingin adalah antara 2-8 derajat Celsius untuk vaksin sensitif beku (tidak boleh beku), dan antara -15 sampai -25 derajat Celsius untuk vaksin yang sensitif panas.

Cold Chain di Tingkat Puskesmas atau Fasilitas Kesehatan Perifer

Di tingkat fasilitas kesehatan (puskesmas dan pos kesehatan), petugas kesehatan dapat melindungi vaksin dengan melakukan langkah-langkah berikut:

  • Menyimpan vaksin dalam peralatan pendingin vaksin yang sesuai.
  • Memantau suhu vaksin secara berkala menggunakan perangkat pemantau suhu agar tetap antara +2 derajat Celsius dan +8 derajat Celsius.
  • Membawa vaksin ke tempat pelaksanaan imunisasi dalam kotak pendingin yang telah disiapkan dengan benar.
  • Menggunakan bantalan busa di bagian atas vaccine carrier saat pelaksanaan imunisasi.

Di fasilitas kesehatan, satu orang harus memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk mengelola cold chain vaksin dengan baik. Tanggung jawab ini meliputi:

  • Memonitor suhu vaksin dua kali sehari, biasanya di pagi hari dan di akhir pelaksanaan vaksinasi.
  • Menyimpan vaksin, pengencer, dan kemasan air dengan benar.
  • Merawat peralatan rantai dingin secara preventif.

Semua petugas kesehatan di fasilitas harus memahami cara memantau rantai dingin dan tindakan yang perlu dilakukan jika suhu di luar batas yang ditentukan.

Prosedur Mempertahankan Cold Chain Vaksin

Untuk mempertahankan rantai dingin vaksin di tingkat periferal, berikut adalah prosedur utama yang harus diperhatikan:

  • Simpan vaksin dan pengencer dalam suhu yang diperlukan di semua lokasi.
  • Kemas dan angkut vaksin sesuai dengan prosedur yang direkomendasikan.
  • Maintain suhu rantai dingin yang direkomendasikan saat melaksanakan imunisasi.

Produk yang Sensitif Terhadap Suhu Memerlukan Cold Chain

Setiap produk yang sensitif terhadap suhu memerlukan manajemen rantai dingin. Beberapa di antaranya adalah:

  • Vaksin, termasuk vaksin COVID-19 dari Pfizer (-70 derajat Celsius) dan Moderna (-25 sampai -15 derajat Celsius).
  • Produk medis, termasuk darah, bahan biologis, insulin, dan perangkat medis lainnya.
  • Makanan penutup beku, seperti es krim dan gelato, harus disimpan dalam kondisi beku untuk mencegah pertumbuhan bakteri, kristalisasi, dan hilangnya rasa.
  • Wine membutuhkan suhu dingin yang stabil untuk mencegah kerusakan dan hilangnya rasa.
  • Daging, makanan laut, dan ayam rentan terhadap pertumbuhan bakteri jika tidak disimpan dalam suhu di bawah 4 derajat Celsius atau dibekukan pada -17 derajat Celsius.
  • Buah dan sayuran segar dan beku berisiko mengalami kerusakan permukaan, pertumbuhan bakteri, hilangnya rasa, dan memar jika rantai dingin tidak dipertahankan.
  • Susu dan produk susu, termasuk yogurt, susu gandum, produk kedelai, dan susu fermentasi semuanya memerlukan manajemen rantai dingin.

Demikian penjelasan mengenai cold chain yang digunakan untuk vaksin dan produk lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Anonim. Tanpa Tahun. What is the cold chain?. https://www.intarcon.com/en/what-is-the-cold-chain/ (Diakses pada 31 Januari 2022)
  2. Anonim. Tanpa Tahun. The vaccine cold chain. https://www.who.int/immunization/documents/IIP2015_Module2.pdf (Diakses pada 31 Januari 2022)
  3. Anonim. 2020. Kenapa Vaksin Butuh Rantai Dingin (Cold Chain)?. https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/kenapa-vaksin-butuh-rantai-dingin-cold-chain (Diakses pada 31 Januari 2022)
  4. Anonim. 2017. Pemerintah Sediakan Rantai Dingin (Cold Chain) untuk Menjaga Kualitas Vaksin. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20170426/4720672/pemerintah-sediakan-rantai-dingin-cold-chain-menjaga-kualitas-vaksin/ (Diakses pada 31 Januari 2022)
  5. Hargraves, Heather. 2021. What is Cold Chain Management?. https://www.coldchaintech.com/knowledge/what-is-cold-chain-management/ (Diakses pada 31 Januari 2022)

About The Author

Oligohidramnion: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

10 Manfaat Infused Water Lemon bagi Kesehatan (Bikin Awet Muda)