Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengapa Demam Tinggi Menurunkan Kualitas Sperma? Ini Alasannya

Myles Bannister

Pria yang mengalami demam tinggi disebut-sebut dapat menurunkan kualitas sperma yang menyebabkan infertilitas alias kemandulan!

Demam Tinggi dan Kualitas Sperma

Demam adalah peningkatan suhu tubuh yang bersifat sementara namun signifikan. Seseorang bisa dianggap demam jika suhu tubuh mencapai 37-38 derajat Celsius atau lebih tinggi. Suhu tubuh normalnya berada di suhu 35 derajat Celsius.

Demam bukanlah penyakit, melainkan respons sistem kekebalan tubuh. Demam muncul untuk membunuh virus, bakteri, atau patogen lain yang mungkin ada di tubuh. Selain itu, suhu tubuh yang tinggi juga dapat memengaruhi kualitas sperma pada pria.

Produksi sperma atau yang dikenal sebagai spermatogenesis adalah proses yang sensitif terhadap suhu panas. Idealnya produksi sperma terjadi pada suhu sekitar 34 derajat Celsius, yaitu sekitar -15 derajat Celsius di bawah suhu tubuh normal. Itulah sebabnya mengapa testis menggantung di skrotum, di mana kondisi ini untuk menjaga suhu sedikit lebih rendah. Ini juga mengapa ketinggian skrotum dapat berubah pada hari-hari yang lebih dingin dan lebih hangat.

Ketika suhu skrotum atau testis meningkat, yang bisa terjadi saat demam, produksi sperma mungkin akan terganggu secara signifikan. Kondisi ini dapat menyebabkan jumlah sperma lebih sedikit dan kualitas sperma lebih rendah dengan lebih banyak kelainan genetik.

Ada banyak bukti bahwa peningkatan suhu pada skrotum dapat memengaruhi produksi sperma dan menurunkan jumlah serta kualitas sperma. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa paparan panas pada skrotum menyebabkan gangguan reproduksi yang parah, termasuk peningkatan tingkat kerusakan DNA sperma dan apoptosis (kematian sel).

Penelitian lain yang mengamati efek peningkatan suhu pada testis menemukan bahwa kenaikan suhu pada testis yang ringan sekalipun secara signifikan dapat meningkatkan kelainan pada DNA dalam sperma dan secara signifikan menurunkan morfologi normal, akibat gangguan pada spermatogenesis.

Bagaimana Demam Tinggi Menurunkan Kualitas Sperma?

Penelitian mendukung bahwa penyakit yang disertai demam dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma secara signifikan, terutama jika demam di atas 38 derajat Celsius dialami selama beberapa hari.

Berikut ini dampak buruk demam pada kualitas sperma:

1. Menurunkan Jumlah Sperma

Jumlah sperma mengacu pada jumlah total sperma dalam air mani – konsentrasi sperma adalah jumlah sperma per mililiter air mani.

Dalam sebuah penelitian, lima pria yang mengalami demam 38 derajat Celsius atau lebih selama 3 hari atau lebih, ditemukan bahwa jumlah sperma menurun hingga 7% dalam waktu 6 minggu setelah demam.

Dalam satu laporan kasus, ditemukan bahwa jumlah sperma total menurun secara signifikan hingga 2 bulan setelah pria mengalami demam selama 2 hari dengan suhu 38–40 derajat Celsius. Sedangkan laporan kasus lain mengenai pasien infertilitas atau kemandulan juga mengalami hal serupa, yakni jumlah sperma turun menjadi kurang dari setengah jumlah aslinya setelah demamnya teratasi.

2. Penurunan Motilitas Sperma

Motilitas sperma adalah kemampuan sperma untuk bergerak atau berenang secara efisien.

Dalam sebuah studi kasus, motilitas sperma menurun selama lebih dari sebulan setelah mengalami demam. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang menganalisis dampak demam pada puluhan pria subur, yang menemukan bahwa persentase sperma yang tidak bergerak meningkat sebesar 20,4% setelah demam – dengan peningkatan sekitar 4,5% per hari setelah demam.

Penelitian sebelumnya terhadap lima pria yang mengalami demam juga menemukan penurunan dalam apa yang dikenal sebagai motilitas progresif, yaitu kemampuan sperma untuk bergerak secara efisien. Terjadi penurunan motilitas progresif hingga 23% sekitar 6 minggu setelah demam.

3. Penurunan Morfologi Sperma

Morfologi sperma adalah persentase sperma yang memiliki ukuran, bentuk, dan struktur yang tepat.

Morfologi sperma juga dapat menurun karena pria mengalami demam. Penelitian menunjukkan bahwa persentase sperma yang secara morfologi normal dapat menurun lebih dari 7% setelah mengalami demam.

Sebuah penelitian menjelaskan secara lebih spesifik, dengan menemukan peningkatan signifikan dalam jumlah sperma dengan kepala kecil yang tidak normal setelah mengalami demam.

4. Fragmentasi DNA Sperma

Fragmentasi DNA sperma adalah ukuran persentase sperma yang mengandung materi genetik yang rusak atau abnormal.

Sebuah penelitian menganalisis sampel air mani seorang pasien subur yang menderita flu disertai demam selama 1 hari. Sampel dianalisis pada 18-66 hari setelah demam. Dalam 18 hari setelah demam, 36% sperma yang dianalisis menunjukkan terjadi kerusakan DNA – yang dianggap sebagai tingkat fragmentasi DNA sperma yang tinggi dan tidak normal.

Dalam kasus lain menemukan adanya kerusakan parah pada struktur DNA pada pasien subur dengan demam 38–40 derajat Celsius selama 2 hari.

Demikian ulasan terkait demam tinggi yang ternyata dapat menurunkan kualitas sperma pada pria. Nah, bila Anda sering mengalami demam, sebaiknya jaga kesehatan Anda dengan pola hidup sehat dan konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk Anda. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

Referensi

  1. Anonim. 2021. How fever affects sperm quality and production. Link. (Diakses pada 3 Januari 2024)
  2. Anonim. 2022. Fever. Link. (Diakses pada 3 Januari 2024)

About The Author

Kadiflam: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll

CRP (C-Reactive Protein): Fungsi, Prosedur, Hasil, Efek Samping, dll