Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Disartria: Gangguan Bicara Akibat Kerusakan Pusat Bahasa di Otak

Myles Bannister

Disartria adalah gangguan bicara motorik akibat kerusakan, kelemahan, atau kerusakan otot-otot di otak yang mengontrol lidah, laring, dan pita suara. Mengetahui apa itu disartria, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya.

Apa Itu Disartria?

Disartria adalah istilah medis yang merujuk pada sekelompok gangguan bicara motorik yang disebabkan oleh kelemahan, kerusakan, atau kelumpuhan pada otot-otot yang berfungsi untuk menggerakkan mulut, lidah, laring, pita suara, tenggorokan, diafragma, dan organ pendukung bicara lainnya. Penderita penyakit ini akan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kata-kata dengan jelas, bicara lambat, dan sulit dipahami. Mereka juga akan mengalami kesulitan dalam mengontrol kualitas, intonasi, dan kecepatan bicara.

Kondisi ini terjadi karena kerusakan pada pusat bahasa di otak. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh komplikasi dari stroke, cedera, atau penyakit neurodegeneratif.

Gejala Disartria

Berdasarkan laporan dari American Speech-Language-Hearing Association, gangguan bicara ini mempengaruhi setidaknya satu dari lima sistem yang terlibat dalam pembentukan bicara, yaitu: artikulasi, resonansi, fonasi, prosodi, dan respirasi.

Gejala disartria antara lain:

  • Suara serak
  • Intonasi datar
  • Suara terdengar sengau
  • Bicara terlalu cepat atau lambat
  • Ritme suara yang tidak seimbang
  • Nada bicara yang tinggi atau rendah
  • Berbicara seperti bergumam
  • Suara konsonan dan vokal yang terdistorsi
  • Suara bergetar
  • Cadel
  • Tegang
  • Nada bicara yang monoton
  • Kesulitan menggerakan lidah atau otot wajah
  • Bunyi dari hidung saat bicara
  • Bicara yang sulit dimengerti
  • Kesulitan berbicara dengan keras, hanya bisa berbisik

Penyakit ini juga dapat memengaruhi otot-otot wajah sehingga menyebabkan kesulitan dalam mengunyah dan menelan, refleks muntah, dan kelemahan.

Kapan Harus ke Dokter?

Penyakit disartria bisa jadi merupakan tanda dari penyakit serius lainnya atau komplikasi dari cedera otak, stroke, atau penyakit neurologis. Jika Anda mengalami perubahan atau gangguan bicara yang mendadak dan mengkhawatirkan, segera berkonsultasi dengan dokter.

Penyebab Disartria

Penyebab disartria adalah kerusakan pada pusat bahasa di otak, termasuk saraf dan otot-otot yang mengontrol bicara. Kondisi ini dapat terjadi akibat penyakit neurologis atau kondisi medis lainnya seperti tumor otak, kerusakan otak, cerebral palsy, sindrom Guillain-Barre, penyakit Huntington, penyakit Lyme, penyakit Lou Gehrig, myasthenia gravis, penyakit Parkinson, stroke, penyakit Wilson, sklerosis ganda, distrofi otot, epilepsi, penyakit autoimun, ensefalitis, meningitis, penyakit Moyamoya, paparan zat beracun seperti karbon monoksida dan logam berat, cedera traumatis pada kepala atau leher, dan efek samping obat penenang atau obat anti kejang.

Beberapa infeksi seperti radang tenggorokan atau tonsilitis serta efek samping obat yang memengaruhi sistem saraf pusat juga dapat merusak otot di otak dan memicu gangguan bicara.

Faktor Risiko Disartria

Gangguan bicara dapat terjadi pada siapa saja, tetapi beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi, antara lain:

  • Pasien stroke.
  • Penyakit otak degeneratif.
  • Orang yang menyalahgunakan narkotika atau alkohol.
  • Mereka yang memiliki penyakit neuromuskuler.

Orang yang tidak sehat secara keseluruhan atau mengalami cedera otak juga rentan mengalami kerusakan pada pusat bahasa di otak.

Diagnosis Disartria

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengevaluasi kemampuan bicara dengan cara menjulurkan lidah, menghembuskan napas, mengucapkan kata-kata, membaca kalimat dengan jelas, dan menghitung dengan keras atau intonasi keras. Selain itu, dokter juga dapat melakukan tes pencitraan seperti MRI atau CT scan, elektroensefalogram (EEG), tes darah dan urin, pungsi lumbal (spinal tap), biopsi otak, dan tes neuropsikologis untuk memastikan diagnosis dan menentukan penyebab disartria.

Jenis Disartria

Terdapat 5 jenis disartria tergantung pada lokasi kerusakan neurologis di otak:

1. Spastic Dysarthria (Kejang)

Penderita spastic dysarthria umumnya mengalami gangguan bicara, kejang, otot lemah, dan refleks abnormal. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan pada neuron motorik di sistem saraf pusat, termasuk otak dan sumsum tulang belakang.

2. Flaccid Dysarthria

Gangguan bicara ini terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf perifer yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini dapat terjadi akibat tumor otak atau cedera otak traumatis.

3. Ataxic Dysarthria

Gangguan bicara ini ditandai dengan cadel atau koordinasi suara yang buruk. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan pada otak kecil yang berperan dalam sistem sensorik.

4. Hypokinetic Dysarthria

Gangguan bicara ini ditandai dengan gagap, cadel, suara kecil, kesulitan dalam mengucapkan konsonan, dan intonasi yang monoton. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan pada sistem ekstrapiramidal otak. Gangguan ini juga dapat menyebabkan tremor, kejang otot, mulut berliur, dan kekakuan pada leher dan wajah.

5. Hyperkinetic Dysarthria

Gangguan ini terjadi pada otak bagian ganglia basal yang mengontrol gerakan otot di bawah sadar. Penderita akan mengalami cadel, bicara lambat, sesak napas, kelelahan saat bicara, kejang otot, dan tremor.

Pengobatan Disartria

Pengobatan disartria berbeda-beda tergantung pada jenis dan lokasi kerusakan pada otak. Jika gangguan bicara ini disebabkan oleh gejala penyakit lain, maka pengobatan akan difokuskan pada penyakit utamanya.

Ahli patologi wicara-bahasa akan membantu melatih sistem bicara dan kemampuan komunikasi dengan terapi wicara yang mencakup gerakan lidah dan bibir, pengendalian kecepatan bicara, latihan kekuatan otot bicara, latihan pernapasan saat bicara, latihan artikulasi yang benar, melatih keterampilan komunikasi dengan orang lain, dan melatih keterampilan bicara untuk percakapan sehari-hari. Terapis juga akan mengajarkan keterampilan komunikasi lain yang dibutuhkan seperti kontak mata dengan lawan bicara, berbicara dengan tenang, menggunakan ekspresi wajah, intonasi, dan gerakan untuk menekankan arti ucapan, menggunakan tulisan untuk menyampaikan pesan, dan memperbaiki kemampuan komunikasi secara umum.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat merujuk pasien untuk menjalani operasi atau pengobatan tambahan lainnya tergantung pada penyebab disartria.

Komplikasi Disartria

Gangguan bicara ini dapat menyebabkan masalah sosial dan depresi. Pasien mungkin mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan keluarga atau teman karena kesulitan komunikasi, dan ini dapat menyebabkan depresi dan keterbatasan dalam berinteraksi dengan masyarakat.

Pencegahan Disartria

Beberapa penyakit yang mendasari gangguan bicara dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, makan makanan yang sehat, menghindari merokok dan paparan asap rokok, menggunakan obat-obatan sesuai petunjuk dokter, mengontrol kolesterol, tekanan darah, dan gula darah, serta menjalani perawatan dan pengobatan yang diperlukan untuk penyakit yang diderita agar tidak berkembang menjadi gangguan bicara.

Itulah penjelasan lengkap tentang penyakit disartria atau gangguan bicara akibat kerusakan pusat bahasa di otak. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini secara mendadak, segera hubungi dokter. Semoga informasi ini bermanfaat.

Referensi

  1. Eske, Jamie. 2019. What to know about dysarthria. https://www.medicalnewstoday.com/articles/327362. (Diakses pada 10 Agustus 2020).
  2. Giorgi, Anna. 2013. Dysarthria. https://www.healthline.com/health/dysarthria#What-are-the-symptoms-of-dysarthria?. (Diakses pada 10 Agustus 2020).
  3. MayoClinic. 2020. Dysarthria. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dysarthria/symptoms-causes/syc-20371994. (Diakses pada 10 Agustus 2020).
  4. WebMD. 2019. Dysarthria (Slurred Speech). https://www.webmd.com/brain/dysarthria-speech#1-6. (Diakses pada 10 Agustus 2020).

About The Author

Docetaxel: Manfaat, Dosis, hingga Efek Samping

Phasmophobia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll