Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengapa Orang Banyak Alergi dengan Parfum?

Myles Bannister

Penyebab Alergi dengan Parfum

Dr. Anne Steinemann dari University of Melbourne Australia menemukan bahwa beberapa orang sensitif terhadap bahan kimia. Kondisi ini dikenal sebagai multiple chemical sensitivity syndrome (MCS). Dr. Steinemann menyebutkan bahwa 1 dari 3 orang dewasa mengalami masalah sensitivitas terhadap parfum atau produk wewangian.

Orang yang sensitif terhadap parfum dan wewangian lainnya bisa mengalami gangguan pernapasan dan nyeri berkepanjangan setelah mencium aromanya. Selain itu, mereka juga dapat mengalami migrain, sakit kepala, bersin-bersin, mata berair, dan ruam-ruam pada kulit.

Gejala lainnya yang dapat muncul akibat alergi terhadap parfum dan wewangian lainnya termasuk nyeri otot, disorientasi, perubahan suasana hati, dan kelelahan.

Dr. Heather Patisaul dari North Carolina State University menjelaskan bahwa parfum dapat menyebabkan gejala alergi. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan phthalates dan dietil ftalat (DEP) yang dapat memicu reaksi alergi. Oleh karena itu, jika ada orang yang alergi terhadap parfum, sebaiknya kita tidak sembarangan menggunakan wewangian di dekatnya.

Dampak Penggunaan Parfum Lainnya

Para ahli kesehatan menyebutkan bahwa penggunaan parfum juga memiliki dampak kesehatan lainnya.

Berikut adalah beberapa dampak kesehatan yang mungkin terjadi akibat penggunaan parfum.

Dapat Memicu Gangguan Reproduksi

Dapat Memicu Iritasi Kulit

Para ahli kesehatan menjelaskan bahwa beberapa jenis parfum dapat menyebabkan iritasi kulit. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan seperti phthalates, methanol, dan asetaldehida. Kandungan-kandungan ini dapat menyebabkan reaksi ketika terkena sinar matahari. Selain itu, banyak parfum yang mengandung alkohol dan karbon yang juga dapat menyebabkan reaksi yang serupa.

Bagi sebagian orang, kandungan-kandungan tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal, iritasi, dan ruam-ruam pada kulit yang terkena parfum.

Dapat Membahayakan Bayi

Para ahli kesehatan menyarankan agar orang tua yang baru memiliki bayi menggunakan parfum dengan hati-hati, terutama jika bayi berada di dekatnya. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan phthalates yang dapat berdampak buruk pada perkembangan bayi.

Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Payudara

Berdasarkan penelitian urine yang dilakukan pada pengguna parfum, diketahui bahwa wanita yang sering menggunakan parfum memiliki kadar MEP yang tinggi. Pakar kesehatan menyebutkan bahwa kadar MEP ini berhubungan dengan risiko terkena kanker payudara.

Dapat Mempengaruhi Berat Badan

Meskipun masih diperdebatkan, kandungan phthalates dalam parfum dapat memicu masalah berat badan atau risiko diabetes.

Oleh karena itu, kita perlu hati-hati dalam memilih dan menggunakan parfum demi mencegah dampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain.

Sumber:

  1. 2019. ‘Alergi’ Parfum, Alasan Wangi Kimia Sebabkan Sakit Kepala cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190920104516-255-432187/alergi-parfum-alasan-wangi-kimia-sebabkan-sakit-kepala. (Diakses pada 21 September 2019).

About The Author

13 Penyebab Batuk Terus Menerus dan Cara Mengobatinya

Tretinoin: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dan Lainnya